-11- Village

541 118 4
                                    

"Apa kalian sudah naik level?"

"Belum," ucap Niel diikuti gelengan kepala oleh Sky. Tidak seperti Jioh yang mengalahkan para Wild Boar seorang diri, Niel dan Sky bertarung bersama. Sehingga Exp yang mereka dapat akan terbagi sesuai kontribusi masing-masing.

Sebelum meninggalkan tempat itu, Ash meminta kedua temannya mengambil bagian-bagian penting dari tubuh Wild Boar tadi. Ash yakin itu akan laku jika dia menjualnya di desa. Lagi pula ia pasti butuh uang bisa bertahan hidup di sini. Monster tadi hanya monster biasa dan berlevel rendah. Tidak ada barang atau item yang dijatuhkannya.

Sesuai dugaan Ash, Sky sangat lihai memainkan pisaunya. Sky bilang sejak kelas lima sekolah dasar ia sudah bekerja di tempat pemotongan hewan di dekat rumahnya. Dari situlah keterampilan tersebut ia dapatkan. Jika terus diasah dengan benar, Ash yakin Sky dapat menjadi salah satu Explorer terkuat di dunia.

"Kak Ash, aku menemukan ini di dalam tubuh monster itu."

Ash memperhatikan benda yang ia terima dari Sky. Benda itu seperti batuan mulia yang berkilau. Itu mirip seperti benda yang Ash dapat dari Wolves yang ia kalahkan saat ujian Stage 13. Hanya saja ukurannya lebih kecil dan energi di dalamnya tidak terlalu besar.

"Kita akan menyimpannya. Cari lah batu seperti di Wild Boar lainnya. Ini mungkin bisa dijual."

Setelah selesai mereka melanjutkan perjalanan ke desa terdekat. Beberapa monster kerap kali menghadang mereka.  Kebanyakan dari para monster itu berlevel 2 sampai dengan 5. Untungnya tidak ada monster Elite yang menyerang mereka sehingga mereka tidak perlu terlalu berusaha keras. Setelah mengalahkan sejumlah monster, Niel dan Sky berhasil naik ke level 2 sedangkan Ash akan mendekati level 3.

Melihat papan ranking saat ini, Ash masih memimpin. Sky berhasil menembus top 20 sedangkan Niel berada di top 100. Peringkat terus berubah-ubah sepanjang waktu. Ash tak tahu sampai kapan dirinya akan berada di posisi atas. Mungkin saat Explorer lain sudah mencapai level 7 keatas, Ash akan mulai tertinggal. Satu-satunya cara untuk bertahan adalah dengan menghilangkan kutukan ini.

Saat menjelang sore hari, mereka semakin dekat dengan tempat tujuan mereka. Ash dapat melihat gerbang desa yang berdiri kokoh dan di sekitarnya terdapat beberapa penjaga yang bertugas memeriksa para pendatang yang masuk ke desa dan menarik biaya masuk.

"Sepertinya kita harus membayar untuk dapat masuk."

"Serahkan padaku," ucap Niel dengan percaya diri lalu memimpin di depan. Ash dan Sky kompak mengangkat bahu memilih mengikuti rencana Niel.

Saat mereka sampai di depan gerbang, dua orang penjaga terlihat menyilangkan senjata mereka sebagai isyarat agar kelompok Ash berhenti sejenak.

"Biaya masuknya 20 Con per orang."

Con (Kon) adalah mata uang yang digunakan di Argatroz. Nilai 1 Con bisa setara dengan 1.000 mata uang di dunia nyata. Artinya biaya masuk ke desa itu sebesar 20.000 mata uang dunia nyata.

"Ahaha, begini. Kami kehabisan uang saat dalam perjalanan kesini. Apa bisa kami bayar dengan barang lain?" Niel mengeluarkan sebuah benda dari Inventory-nya. "Dengan ini."

Mata penjaga itu seketikan berbinar melihat benda di tangan Niel. Itu adalah sebuah Heavens Drop yang didapat di The Land. Melihat reaksi para penjaga, mereka tahu kalau Heavens Drop dihargai mahal di Argatroz.

"T-tentu saja bisa! Maafkan kelancangan kami. Kami tidak tahu kalian adalah sekelompok petualang yang pemberani. Kalian semua bisa masuk. Silakan."

Sikap penjaga itu berubah 180 derajat. Dia mulai bersikap sopan dan berbicara sembari membungkukkan badan. Baik disini atau di dunia nyata, masalah serupa bisa diselesaikan dengan cara yang sama. Memang sangat nyaman jika menjadi orang kaya.

The Land : Another WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang