"Kau?!"
Seorang pria berdiri di belakang Ash dengan senyum lebarnya. Pria itu mengenakan mantel hitam panjang selutut yang membuatnya terlihat sangat berwibawa.
"Sayang sekali, Exit Ticket yang seharusnya menjadi milikmu malah jatuh ke tangan orang lain. Yah, walaupun kembali ke duniamu sekarang belum tentu menjadi hal yang baik. Bencana alam telah terjadi dimana-mana. Dia pasti akan kesusahan untuk bertahan hidup. Tapi karena Guardian pertama telah dikalahkan, maka bencana itu akan berhenti dalam beberapa waktu."
Mata Ash mengikuti pria yang sedang berjalan menuju singgasana Guardian yang telah dibongkar. Ia tak mengerti mengapa pria itu datang menemuinya.
"Apa yang kau lakukan disini, Saga?"
Ya, pria itu adalah Saga. Orang yang mengaku sebagai pengurus Underworld dan Guardian Nest pertama sampai ketigabelas. Walau saat ini Saga terlihat santai, Ash tetap harus waspada. Dia yakin Saga akan sanggup membunuhnya jika pria itu mau.
"Aku? Aku hanya ingin mengucapkan selamat. Jangan berkecil hati, masih ada banyak kesempatan di lain waktu. Dan juga aku sedikit tertarik denganmu."
"Tertarik?"
Ash menyilangkan kedua tangannya di depan dada lalu mundur secepat yang ia bisa. Ia memandang Saga dengan ekspresi horror.
"M-maaf, aku tidak tertarik pada pria."
Saga menggertakkan giginya kesal. Wajahnya memerah marah membuat Ash semakin ngeri melihatnya.
"Kau pikir aku akan tertarik dengan yang modelnya seperti kau. Aku menyukai wanita! WANITA! Kau tak tahu betapa cantiknya para wanita iblis! Apalagi Lilith yang mengurus Guardian Nest ke 40 dan seterusnya. Aku penasaran apa dia tertarik dengan ku..."
"Tapi tadi kau bilang tertarik padaku..." ucap Ash pelan mengabaikan celotehan Saga. Saga saat ini sama sekali tidak terlihat seram.
"Intinya mulai saat ini aku akan mengawasimu. Aku menantikan bagaimana dirimu bisa bertahan di tempat ini," Saga tersenyum miring mengejek. Tentu ia meremehkan kemampuan Ash yang saat ini levelnya rendah.
"Bolehkah aku bertanya sesuatu?"
"Tentu," balas Saga tanpa pikir panjang. "Aku adalah pengurus disini menjawab pertanyaan kalian adalah bagian dari tugasku. Aku hanya bisa menjawab hal-hal yang boleh kau ketahui."
"Kalau begitu, apakah kau tahu kenapa kutukan yang kumiliki melemah saat tiba di tempat ini. Aku juga menerima title 'Ruler'. Bagaimana ini terjadi?"
Ekspresi Saga berubah serius membuat Ash sedikit was-was takut kalau ternyata ia bertanya hal yang salah. Saga tidak menjawab, hanya menatap Ash dari ujung kaki sampai ujung kepala seolah-olah tengah memindainya.
"Apa kau mengatakan sebenarnya?"
Ash mengangguk mantap menanti jawaban Saga. Namun pria itu hanya menggelengkan kepala.
"Ini menarik," ucapnya. "Tapi maaf aku tidak bisa memberimu jawaban. Aku juga tidak tahu."
Kenyataannya Saga tidak bisa mengetahui statistik para Explorer secara rinci. Ia hanya mengetahui gambaran besarnya dan itu cukup baginya untuk mengambil tindakan. Untuk kasus seperti Ash, ia punya spekulasinya sendiri tetapi ia lebih memilih memendamnya.
Ash jelas kecewa dengan jawaban Saga. Ia akan lega bahkan jika jawabannya hanya karena Ash yang pertama memiliki lokasi Guardian Nest. Berdasarkan jawaban Saga, sudah jelas bukan karena hal itu. Mau tak mau Ash membiarkannya tetap menjadi misteri.
"Tempat ini tidak sesederhana yang terlihat. Ini jauh lebih berbahaya tapi di satu sisi akan sangat menguntungkan jika kalian bisa memanfaatkannya. Oleh karena itu buatlah fondasi yang kuat yang dapat membawamu menjadi yang paling berkuasa."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Land : Another World
FantasyThe Land : Another World [Season 1 END - Hiatus] Bumi, tahun 2081. Tepat 50 tahun lalu dunia digemparkan dengan kabar jatuhnya 13 meteor ke bumi. Meteor itu jatuh di 13 tempat yang berbeda dan menimbulkan kerusakan yang cukup besar. Namun setelah it...