-29- The Rise

287 112 6
                                    

"Tuan Pahlawan, bagaimana kita akan akan mengatur tim saat mulai menantang Guardian nanti?" Tanya Evans.

Ash saat ini memimpin tim mereka di barisan paling depan bersama dengan Evans dan Orion. Hanya Ash yang dapat melihat titik koordinat dipeta dan tidak dapat dibagikan dengan orang lain. Titik koordinat itu terus berpindah-pindah sehingga letak portal yang di masuki guild Flower Child akan berbeda dengan yang mereka masuki kali ini.

"Aku akan menyerahkan kepemimpinan pada kalian berdua. Situasiku saat ini tidak memungkinkan untuk memimpin tim. Aku juga tak yakin apa mereka akan menuruti perintah ku."

"Baiklah kalau begitu." Keduanya mengangguk paham.

Ash yakin Evans dan Orion telah menerima informasi tentang Guardian. Akan lebih baik mempercayakan kepemimpinan pada keduanya.

Selama perjalan mereka kerap kali di sergap oleh beberapa monster. Monster-monster di sini setara dengan Chieftain di dungeon di luar. Berkat kekuatan kedua guild, Ash tidak perlu campur tangan. Walaupun ia yakin anggota guild lain pasti memaki-makinya karena tidak melakukan pekerjaan apapun.

"Penindasan disini semakin kuat begitu kita masuk semakin dalam. Untuk seseorang yang levelnya dibawah 20, mereka akan kesulitan. Tapi Anda terlihat baik-baik saja."

Evans telah menyadari bagaimana Ash dapat bergerak dengan santai. Dibandingkan dengan Pahlawan yang ia bawa, Ash tidak kesulitan sama sekali. Tentu hal itu membuatnya sangat penasaran.

"Aku tidak terlalu baik-baik saja. Atributku hanya sedikit lebih tinggi dari yang lain."

Ash berharap jawaban itu dapat memuaskan Evans. Pasalnya dia sendiri tak tahu apa yang terjadi dengan tubuhnya. Atributnya pada awalnya memang lebih tinggi dari Pahlawan lain. Namun sekarang Sky telah memiliki atribut yang sedikit lebih tinggi darinya.

"Ternyata seperti itu. Memang, bagaimanapun Anda Pahlawan peringkat pertama." Evans merasa jawaban itu bisa diterima. "Anda sepertinya belum bergabung dengan Guild manapun. Guild Twelve O'clock sedang merekrut para Pahlawan. Anda dapat bergabung jika bersedia."

Orion menggertakkan giginya mendengar itu. Ia juga telah berniat membawa Ash ke The Ark. Ia tak menyangka Evans akan bergerak lebih dulu.

"Aku menghargai tawaranmu, Ketua Guild Evans. Tapi ada yang harus aku lakukan. Aku tidak berencana untuk bergabung dengan Guild manapun saat ini."

Evans terlihat kecewa dengan jawaban Ash tapi ia mengontrol ekspresinya dan tersenyum menghargai keputusan Ash. Bukan tidak mungkin Ash akan bergabung dengan Guildnya di masa datang.

Sekitar 45 menit berjalan, mereka sampai di hadapan sebuah portal berwarna ungu gelap. Portal itu terlihat seperti akan menghisap mereka hidup-hidup. Mereka dapar merasakan hawa kematian yang pekat berasal dari tempat itu.

Ash memimpin dan menjadi yang pertama kali melangkahkan kaki ke dalam portal. Ia merasa pusing seolah-olah tubuhnya diputar-putar dan sekitar lima detik kemudian ia sampai di sebuah lorong.

"Ini berbeda tidak seperti saat melewati Underworld Gates."

Ash masih memegangi kepalanya dan bersamaan dengan itu petualang lain juga mulai melewati portal. Mereka segera melewati lorong yang menuju ke sebuah Hall. Tempat itu tak terlalu berbeda dengan ruangan Boss pada umumnya. Hanya saja luasnya berkali-kali lipat dan terkesan lebih mewah.

"I-ini..."

Mereka tertegun melihat lantai Hall yang ditutupi mayat manusia. Mayat itu berasal dari anggota guild Flower Child dan beberapa Pahlawan. Tubuh itu terlihat tercabik-cabik dan sedikit sulit dikenali. Lambang guild yang berserakan di lantai lah yang membuat mereka yakin dengan identitas mayat itu. Memangnya siapa lagi yang sebelumnya menantang Guardian?

Perhatian mereka segera teralihkan pada sosok Monster yang tertidur di lantai dengan santainya. Monster itu bersikap seolah-olah mayat di sekitarnya bukan apa-apa. Monster itu adalah Guardian Pertama, Monmon.

[Monmon]
Level : 52 (High Lord Rank)
HP : 1.000.000

Seingat Ash, artikel yang dahulu ia baca menjelaskan kalau Monmon adalah Monster setinggi tiga meter. Namun monster yang ada di hadapannya ini besarnya adalah dua kali lipatnya. Monmon juga terasa sedikit berbeda dengan penggambaran yang dibacanya dari artikel. Selain itu Guardian Nest ini adalah tempat yang berbeda dengan ruangan Monmon di The Land.

Namun ada hal lain yang mengejutkan Ash. Yaitu munculnya serangkaian pemberitahuan dari sistem yang memenuhi pandangannya.

[Pemberitahuan]
Anda telah memasuki wilayah iblis. Memperoleh title 'Ruler'.

[Ruler]
Title terbatas yang tidak bisa dimiliki oleh sembarang orang. Title ini memberikan kemampuan/skill yang dapat digunakan oleh pengguna. Keefektifan skill akan bergantung pada tingginya level pengguna.
Memperoleh skill
-Demon Perception
-???
-???
-....

[Demon Perception]
Kemampuan untuk memperkuat persepsi pengguna saat menghadapi iblis. Ketika ditingkatkan ke level lebih tinggi, semakin banyak informasi yang diperoleh seputar iblis yang dihadapi. Semakin sering digunakan maka akan menambah skill level.

[???]
Level Anda terlalu rendah untuk menggunakan Skill ini.

[Pemberitahuan]
Anda berada di wilayah iblis. Kutukan yang terdeteksi pada tubuh Anda melemah. Beberapa Skill yang tersegel dapat digunakan sementara. Seluruh atribut meningkat sebanyak 10 poin selama berada di sini.

[Skill 'Slash' terbuka]

[Skill 'Double Slash' terbuka]

[Skill 'Strong Slash' terbuka]

[Skill 'Stab' terbuka]

[Skill 'Chop' terbuka]

Ash tersadar dari kebingungannya begitu Knight di barisan terdepan hampir goyah saat menerima serangan pertama dari Guardian. Ia segera mengembalikan fokusnya yang semula buyar. Untung saja Evans dan Orion dengan sigap memberikan perintah.

Pemberitahuan sistem tadi sangat membingungkannya. Segel yang mengikatnya tiba-tiba melemah. Ash tidak tahu alasan mengapa hal itu terjadi. Harusnya kutukan itu semakin kuat karena pedang yang merupakan objek kutukan berasal dari salah satu ruangan Boss.

Terlebih lagi title yang tiba-tiba ia terima. Biasanya seseorang mendapatkan title ketika mereka melakukan hal-hal yang sangat berpengaruh. Namun Ash malah tidak melakukan apapun sampai saat ini.

Ash langsung saja mencoba menggunakan skill Demon Perception pada Guardian Monmon dan sejumlah informasi ditampilkan di layar sistemnya.

[Demon Perception - Activated]
Monmon adalah monster agresif yang sangat bar-bar. Monmon akan memulai serangan dengan sebuah Skill yang di lanjutkan dengan serangan acak. Skill Monmon akan aktif setiap sepuluh menit. Saat HP Monmon menyentuh 70% dan 30%, Monmon akan mengaktifkan Skill AoE.
--

Mata Ash membulat. Bukankah ini seperti cheat? Kalau begini timnya akan lebih mudah mempersiapkan pertahanan begitu Guardian akan melepaskan Skillnya.

Saat ini baru tujuh menit sejak serangan pertama Monmon. Ada kurang dari tiga menit sebelum skill selanjutnya. Kondisi tim mereka tidak begitu baik. Hanya serangan biasa saja mampu memberikan kerusakan lebih dari 5.000 poin.

Monmon memiliki lengan yang panjangnya sampai menyentuh tanah. Jangkauan serangannya cukup luas. Walaupun tidak memegang senjata, hanya kibasan tangannya saja sudah memberikan banyak kerusakan. Hp Monmon tergolong tinggi di levelnya menjadi monster dengan HP paling tinggi yang pernah Ash lawan.

Ash sendiri kesulitan memberikan serangan, membuat para penyerang jarak jauh yang harus bekerja lebih keras. Karena level Ash yang rendah dan HP nya yang sedikit, ia ditempatkan di barisan tengah bersama dengan pahlawan lainnya. Mana para Cleric juga terkuras cukup cepat karena harus memberikan mantra penyembuhan berkala pada anggota tim.

Pada saat HP Monmon hampir menyentuh 70%, Ash segera memberi perintah agar para Guardian Knight mengeluarkan mantra perlindungan mereka.

-To be Continued-
____________________

Aku lupa sama sekali update cerita ini 😂😂



The Land : Another WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang