-25- Silent Opera

305 105 1
                                    

"Kita kalah cepat dengan Guild Flower Child?"

Orion mengepalkan tangannya begitu mendengar laporan bahwa Guild Flower Child lah yang mendapatkan informasi lokasi Guardian Nest. Flower Child belakangan ini begitu gencar melakukan banyak hal yang dapat membantu guild itu menaikkan peringkatnya. Guild lain pun sudah menganggap Flower Child mulai mengancam posisi mereka.

Guild The Ark sendiri sebenarnya sudah bekerja sama dengan banyak Explorer, namun mereka tak menyangka jika lokasi Guardian Nest hanya bisa di dapat oleh peraih peringkat satu. Explorer yang mereka ajak bekerja sama pun bukan Explorer sembarangan. Mereka adalah Explorer yang mendapat peringkat cukup tinggi di Argatroz Explorer Rank.

"Orion, aku rasa kita punya sedikit harapan. Kita belum tahu apakah Guild Flower Child mampu mengalahkan Iblis yang berada di Guardian Nest. Jika mereka kalah, kita bisa bergabung dengan pahlawan Ash untuk menyelesaikan Guardian Nest pertama. Aku yakin dia tidak akan masuk seorang diri," ungkap salah satu Wakil Ketua guild itu.

"Itu benar, kita harus menyiapkan pasukan untuk berjaga di sekitar Gate menuju Underworld. Kali ini kita tak boleh terlambat lagi."

"Kalau begitu, tolong kalian berdua urus persiapan yang diperlukan," ucap Orion yang dibalas anggukan mantap dari dua orang wakilnya.

Orion lalu menatap seorang pria yang duduk di hadapannya. Pria itu adalah salah satu pahlawan yang datang ke Argatroz. Penampilannya memperlihatkan kalau pria itu adalah orang yang cerdas dan berkedudukan tinggi di dunia nyata. Orion merasa ia bekerja sama dengan orang yang tepat walaupun perlu negosiasi yang panjang di antara keduanya.

"Bagaimana menurut Anda, Tuan Pahlawan?"

Pria itu menyandarkan tubuhnya, "Sepertinya untuk sekarang keputusan kita sudah tepat. Secepatnya kita harus memikirkan cara untuk memperoleh lokasi Guardian Nest di distrik kedua. Jika lokasinya memang hanya dikirimkan pada peraih peringkat pertama, maka Guild ku akan mengupayakannya. Saat ini aku berada di peringkat 4, hanya butuh beberapa waktu sampai akhirnya aku bisa menggeser peringkat pertama."

Jihoon tersenyum kecil. Ia yakin dirinya mampu merebut peringkat pertama dengan melakukan beberapa usaha untuk leveling. Jihoon merasa tidak ada yang spesial dari sosok Ash. Mungkin pencapaiannya saat ini hanya sekedar keberuntungan belaka. Jihoon yang masuk dalam Worldwide Ranker sebagai Explorer dengan peringkat Top 20 yakin Ash bukanlah saingan yang berat baginya.

Sebagai wakil ketua dari Guild terkuat di Korea Selatan, Jihoon yakin Guildnya dapat mulai menyebarkan pengaruhnya di Argatroz secara perlahan. Ia telah membentuk kesepakatan untuk menjadikan Guild Silent Opera sebagai guild aliansi yang berada di bawah guild The Ark. Ia sudah mengurus berkas pembentukan Guild baru ke Dewan Petualang Argatroz (Argatroz Adventurer Council).

Argatroz Adventurer Council adalah jajaran elit pemerintah kekaisaran yang bertugas mengurusi segala urusan yang berhubungan dengan para petualang. Selain itu, mereka juga memiliki wewenang untuk membuat undang-undang dan mengambil keputusan atas suatu masalah. Asosiasi Petualang (Adventurer Association) berada langsung di bawah Dewan Petualang Argatroz yang tugasnya berinteraksi langsung dengan para petualang.

Untuk sebuah guild baru, biasanya sulit jika ingin bergabung dengan Guild ternama seperti The Ark. Namun Orion selaku Ketua berani mengambil keputusan ini. Mengetahui track record guild Silent Opera di dunia luar yang merupakan guild terbaik ke 5 di dunia, Orion rasa guild nya tidak akan dirugikan. Dirinya yakin kemampuan memimpin Jihoon cukup baik hanya dengan melihat karakternya yang tajam.

"Aku harap Guildmu akan segera memberikan kontribusi untuk The Ark."

***

Ash menarik pedangnya untuk yang kesekian kali. Odin Sword's Ver 2 miliknya memberikan pengaruh yang sangat besar dalam pertarungan. Jika masih menggunakan pedangnya yang lama, mungkin butuh waktu lebih lama bagi Ash untuk mengalahkan monster yang dilawannya.

Sudah tiga jam sejak party Ash memasuki Dungeon Din-III. Dungeon ini hanya diisi oleh satu jenis monster, yaitu Three Eyed Racoon. Monster itu berada di level sekitar 9 sampai dengan 12. Mengalahkan Three Eyed Racoon tidak terlalu sulit. Postur badannya yang cukup gemuk membuat pergerakan monster itu cukup terbatas. Kesulitan yang Ash alami adalah perlindungan diri dari monster itu.

Three Eyed Racoon menggunakan cakar panjangnya untuk berlindung dan menyerang. Karena tidak mampu bergerak cepat, monster itu menunggu lawan menyerang terlebih dahulu baru setelah lawan berada di jangkauannya maka ia akan menyerang dengan gerakan cepat.

Pertarungan seperti ini cukup merugikan Ash yang merupakan petarung jarak dekat. Niel yang memiliki banyak skill area sangat diuntungkan. Dari tadi ia terlihat sangat sibuk menyerang dari jauh memanfaatkan kesempatan ini untuk memperoleh Exp sebanyak-banyaknya. Sedangkan Sky tak berbeda jauh dengan Ash.

Sebagai Dungeon dengan tingkat kesulitan E, monster di tempat ini jumlahnya tidak terlalu banyak. Dungeon ini adalah dungeon yang baru muncul sekitar dua minggu lamanya. Belum banyak petualang yang pernah berburu disini. Petualang dengan level tinggi lebih memilih Dungeon tingkat C. Sehingga Dungeon tingkat rendah seperti ini lebih sering di abaikan.

Pintu masuk ke ruangan Pemimpin Three Eyed Racoon sudah terlihat di depan mata. Tim Ash mempersiapkan diri dengan meminum Potion sehingga HP dan MP mereka kembali full seperti semula. Dari kejauhan terlihat Boss Monster itu berada di level 15. Ash sudah berada di level 12 sedangkan dua anggota timnya masih berada di akhir level 10. Perbedaan level yang cukup jauh membuat Ash sedikit khawatir.

Selain Boss Monster yang terlihat duduk di singgasana yang terbuat dari batu, terdapat tiga ekor monster yang lebih lemah dari boss monster tapi lebih kuat dari Three Eyed Racoon biasa. Ketiga monster itu menjaga pemimpin merrka yang sedang beristirahat.

[Big Three Eyed Racoon]
Level : 12 (Special Elite Rank)
HP: 7.800

[Three Red Eyed Racoon]
Level : 15 (Chieftain Rank)
HP: 10.000

Ash sakit kepala memikirkan tiga monster lainnya yang berada di sekitar Boss Monster. Mereka tak mungkin bisa melawan semuanya sekaligus. Satu-satunya cara adalah mengalahkan Special Elite monster terlebih dahulu baru mengurus Boss Monster. Namun mereka juga tak bisa sembarangan bergerak. Bisa-bisa Boss Monster ikut terpancing saat mereka tengah melawan monster lainnya.

Untuk menyerang Boss Monster seperti ini, normalnya dibutuhkan tim dengan minimal 10 orang. Sedangkan tim Ash jauh lebih rendah dari setengahnya. Bahkan mereka tak memiliki seorang penyembuh. Orang lain mungkin berpikir mereka hanya datang ke Dungeon ini untuk bunuh diri.

Tak ingin berlama-lama, Ash segera meminta Sky mulai menyerang ketiga Big Three Eyed Racoon dan monster itu segera meninggal kan sisi Boss Monster. Awalnya Ash mempertimbangkan untuk melawan Special Elite monster itu satu persatu. Namun melihat tidak ada perbedaan level antara dirinya dan ketiga monster, Ash rasa lebih baik menyerang bersamaan. Itu akan memakan waktu lebih cepat walaupun Ash tidak akan menerima tambahan Exp untuk monster yang berlevel sama.

Hampir duapuluh menit lamanya barulah Ash dan timnya berhasil mengalah ketiga monster itu. Dengan bantuan Potion HP, Ash bisa mempertahankan HP nya di atas 50%. Beberapa benda jatuh sebagai jarahan dari monster. Sayangnya tidak ada barang yang benar2 mereka butuhkan.

Seolah-olah tidak mau memberi waktu Ash bersantai, mata Three Red Eyed Racoon yang semula terpejam kini mulai terbuka. Pertanda pertempuran selanjutnya akan segera dimulai.

-To be continued-
_______________________

3 February 2021

Makasih yang udah baca cerita ini 🥰🥰

The Land : Another WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang