-7- Raja Iblis

938 141 34
                                    

"Mengalahkan Raja Iblis dan pengikutnya."

Para Explorer yang mendengar itu seketika merasa lemas. Mereka tak tahu seberapa kuat Raja Iblis itu. Dan jika dia mampu mengirim bencana ke bumi, itu sudah cukup membuktikan seberapa besar kekuatannya.

"Di setiap distrik, kalian bisa menemukan para eksekutif Raja Iblis, Boss Monster. Dengan membunuh mereka, maka bencana di dunia kalian akan berhenti. Namun itu hanya sementara. Para iblis akan kembali mengirimkan kekacauan dan baru akan benar-benar berhenti begitu kalian mengalahkan Raja Iblis."

"Itu mustahil. Aku baru saja menjadi Explorer hari ini dan grade ku adalah E. Aku tak punya harapan." Seorang Explorer terduduk lemas. Perkataannya membuat Explorer pemula lainnya ikut merasa pesimis.

"Tenang. Karena kami adalah orang-orang baik yang mengharapkan kedamaian untuk seluruh dunia, kami akan membantu kalian." Saga kembali menjentikkan jarinya dan bertepatan dengan itu muncul notifikasi pada EARS milik para Explorer.

[PEMBAHARUAN]

EARS sedang mengupdate ke versi terbaru. Update berjalan 3%... 8%... 14%...
--

"Update?" Ini pertama kalinya Jioh tahu sistem EARS dapat diperbaharui. Biasanya pihak asosiasi menambah fitur EARS tanpa perlu ada pembaharuan.

[PEMBAHARUAN]

Update selesai. Data anda telah disesuaikan ulang. Harap masukan Nama pengguna yang akan anda gunakan.
--

"Apa?! Kenapa grade ku turun ke D?"

"Statusku berkurang? Apa ada bug?"

"Gradeku masih sama, tapi statusku berkurang. Kenapa begini?"

"Harap tenang hadirin sekalian," suara Saga terdengar lebih nyaring, "Untuk memberikan kalian bantuan, kami perlu mereset ulang status kalian. Status kalian saat ini adalah status yang pertama kali kalian dapat saat masuk ke tempat ini."

"Itu benar. Grade dan statusku sama persis seperti lima tahun yang lalu," ucap Hansung membuat Jioh sedikit terkejut.

"Untuk meningkatkan kekuatan kalian, kalian dapat membunuh para monster. Mereka adalah bawahan Raja Iblis. Kalian akan mendapatkan poin sesuai dengan level monster yang kalian kalahkan. Begitu poin terkumpul, kalian bisa naik level! Kami membuat sistem ini berdasarkan permainan dari dunia kalian. Aku yakin kalian pasti dapat memahaminya."

Jioh langsung paham alasan mengapa tampilan EARS menyerupai tampilan dalam Game. Dia bahkan bisa memasukkan nama baru yang berbeda dengan nama aslinya. Namun nama yang telah digunakan tidak akan bisa diubah.

"Tapi bagaimana kalau kami masih tidak bisa mengalahkan Raja Iblis?"

"Kalau begitu, mati saja," ucap Saga membuat para Explorer merasa tercengang. "Kalian tahu, kalian tak akan bisa keluar dari tempat kecuali mengalahkan Tyrash. Kalian akan selamanya menghabiskan hidup kalian di tempat ini. Dan selama itu, dunia kalian perlahan akan musnah."

Jioh mengepalkan tangannya. Hidup di tempat kumuh dan lembab ini selamanya? Ia ingin marah tapi dirinya sadar awal mula ini semua terjadi karena manusia serakah terus mengambil Heavens Drop. Tapi mereka juga tidak tahu kalau perbuatan mereka akan berakhir seperti ini. Apa meteka benar-benar layak menerima ini semua?

"Janganlah terlalu meratapi nasib kalian. Salahkan pemimpin kalian yang terlalu serakah. Padahal kami sudah memberi peringatan tapi masih saja diulangi." Saga berkata sambil menggelengkan kepalanya seolah tak habis pikir.

"Peringatan? Kenapa kita tidak tahu apa-apa?"

"Pasti ada sesuatu di balik ini semua," ucap Hansung yang diangguki setuju oleh Jioh. Ini semua pasti tidak sesederhana yang selama ini dia pikirkan.

"Daripada berlama-lama, lebih baik kalian segera bergerak. Ini adalah info terakhir dariku. Dengan mengalahkan para eksekutif, kalian akan mendapatkan hadiah yang sangat besar. Dan mengalahkan eksekutif itu juga merupakan syarat untuk dapat membuka jalan ke Distrik selanjutnya, sama seperti sistem kalian sebelumnya. Dan untuk yang tidak berpartisipasi dalam pertarungan melawan eksekutif, akses ke distrik selanjutnya dapat kalian beli. Tapi harganya sangat mahal."

"Bertahan hidup ditempat ini juga cukup sulit loh. Aku harap kalian tidak cepat mati. Kalian juga dapat melihat peringkat kalian di daftar Ranking. Jika berada di Top 10, banyak keuntungan lain yang bisa kalian dapat! Terutama keuntungan yang hanya bisa di dapat oleh peringkat pertama. Kalau begitu sampai jumpa lagi!"

Saga langsung menghilang dalam sekejap mata. Padahal masih banyak hal yang ingin para Explorer ketahui. Saat mereka semua sibuk memikirkan cara bertahan hidup, Jioh sudah mulai terbiasa dengan sistem baru ini. Ia telah memasukan nama yang digunakan dan dirinya sudah terdaftar di daftar peringkat.

Tak lama, sebuah jalan mulai terbuka. Para explorer awalnya ragu untuk pergi ke tempat itu. Tapi mereka yakin itu lah tempat di mana Eksekutif distrik Elego berada.

"Ayo kita kalahkan Eksekutif tempat ini. Bukankah Bos Monster di Stage 1 itu Monmon. Dia cukup mudah di atasi."

Mendengar perkataan itu, semangat para Explorer mulai muncul. Jika ini adalah Monster Bos yang pernah mereka hadapi, pasti mereka sanggup mengalahkannya. Lagipula ini masih distrik pertama. Tidak mungkin tingkat kesulitannya akan tinggi.

Sebagian besar Explorer mulai berjalan melewati jalan itu. Sementara beberapa sisanya masih sulit menerima keadaan dan merasa sangat terpuruk. Namun mereka tidak punya pilihan. Mereka harus hidup. Walau bukan untuk manusia di dunia luar, setidaknya mereka hidup untuk dirinya sendiri.

"Jioh, ayo kita pergi."

"Ayo," Jioh mengekor di belakang Hansung, namun langkahnya tiba-tiba berhenti, "Sebentar."

Hansung mendapati Jioh tengah menghampiri seorang anak lekaki yang terduduk dengan memeluk lutut. Anak itu bergeming di tengah ramainya orang yang berjalan melewatinya.

Jioh berjongkok lalu menepuk bahu anak itu, "Hei, nak. Kau tak ingin pergi?"

Anak itu menatap Jioh dengan pandangan kosong. "Aku...tak tahu. Aku tak mengerti harus melakukan apa."

"Ikutlah dengan ku. Disini tidak aman. Mungkin setelah itu kau akan menemukan apa yang ingin kau lakukan," ucap Jioh lalu mengulurkan tangannya.

Anak itu melihat tangan Jioh dengan mata bergetar. Ia terlihat ragu namun pada akhirnya ia meraih uluran tangan Jioh dan menggenggamnya erat.

"Siapa namamu?" Jioh membawa anak itu ke tempat dimana Hansung tengah menunggunya.

"Namaku Baek Haneul. Ah tidak, namaku sekarang adalah Sky," ucap Sky membuat Jioh tidak bisa menahan senyumnya.

'Polos sekali,' batin Jioh.

"Kau akan membawa anak itu?" tanya Hansung. Saat ini mereka tengah berjalan mengikuti arah lorong bebatuan yang masih belum terlihat dimana ujungnya.

"Iya. Aku tidak bisa meninggalkan anak ini begitu saja. Dan sepertinya dia akan berguna."

"Dia mirip denganmu. Apa jangan-jangan dia anakmu?"

"Kau ingin ditinju di perut atau di kepala?" Jioh memamerkan kepalan tangannya membuat hansung bergidik ngeri.

"Aku hanya bercanda," Hansung mengibas-ibaskan tangannya. "Tapi aku penasaran dengan orang yang saat ini menetap di peringkat 1. Gradenya D, tapi bisa berada di atas explorer yang bergrade C. Pasti statusnya tinggi sekali. Dan aku tidak pernah tahu ada Explorer dengan nama seperti itu yang artinya dia memakai nama palsu. Tapi kenapa namanya tidak terlalu asing."

Jioh hanya diam lantaran bingung harus merespon seperti apa. Sky yang masih menggandeng tangan Jioh juga tampak bingung dengan percakapan dua orang lelaki ini.

"Tunggu, kenapa orang itu ada di daftar pertemanan ku?" Hansung menggaruk kepalanya yang tak gatal. Nama itu memang pasaran dan umum, tapi entah kenapa rasanya aneh.

"Jangan-jangan orang bernama Ash ini..." Hansung memandang Jioh yang berada di sampingnya.

Sedangkan Jioh hanya bisa mengalihkan pandangannya sambil menggaruk pipinya.

-To be continued-

The Land : Another WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang