-36- Hero

270 107 13
                                    

"Senang sekali dapat kembali menyapa pemirsa di rumah malam ini. Saya Kim Somin akan memberikan informasi menarik seputar Explorer dalam acara favorit kita, Tale of Explorer."

Seorang wanita cantik mengenakan pakaian semi-formal menyapa seluruh penonton dari balik layar televisi. Senyum hangat dan suaranya yang ceria sangat dinanti-nanti setelah sekian lama tidak tampil membawakan acara ini.

"Saat ini, Saya telah kedatangan tamu spesial yang akan menceritakan pengalamannya berpetualang di The Land. Mari kita sambut, Tuan Kang Dongmin!"

Seorang Pria memasuki studio dengan langkah tegap. Tangannya melambai singkat dan tersenyum ke arah kamera sebelum akhirnya dia duduk di sebelah pembawa acara.

"Selamat malam, Tuan Kang Dongmin. Senang bertemu dengan Anda." Somin sedikit membungkukkan tubuhnya memberi salam.

"Senang bertemu Anda juga, Nona Somin. Anda jauh lebih menarik daripada yang terlihat di Televisi."

Somin terlihat malu-malu sebelum akhirnya kembali menatap ke arah kamera.

"Pasti banyak yang bertanya-tanya siapakah Tuan Kang Dongmin ini. Kalian pasti telah mendengar rumor tentang seorang Explorer yang berhasil keluar dari The Land. Explorer tersebut saat ini sudah berada di sebelah saya, yaitu Tuan Kang Dongmin."

Suara tepuk tangan meriah menyambut setelah Somin menyelesaikan perkataannya. Suasananya terasa seperti mereka tengah memberikan sambutan pada Pahlawan yang baru pulang dari berperang.

"Tale of Explorer akan melakukan wawancara eksklusif dengan Tuan Kang Dongmin," ucap Somin lalu beralih pada Dongmin. "Tuan Kang Dongmin, bisakah Anda ceritakan apa yang sebenarnya terjadi selama Anda pergi?"

Dongmin tersenyum singkat sebelum merubah posisi duduknya dan membuatnya terlihat lebih serius.

"Kejadian The Land yang terisolasi, sebenarnya ada hubungannya dengan bencana alam yang menimpa dunia kita. Itu semua disebabkan oleh Bangsa Iblis yang marah terhadap kita karena terus mengeksploitasi sumberdaya The Land. Oleh karena itu mereka mengirimkan bencana alam ke tempat tinggal kita dan menahan para Explorer di The Land."

Somin terlihat serius mendengarkan cerita Dongmin. "Lalu apa yang terjadi selama Anda di sana?"

"Untuk menghilangkan bencana alam yang terjadi, kami diberi kewajiban untuk mengalahkan Raja Iblis. Namun sebelum itu kami harus mengalahkan para Eksekutifnya terlebih dahulu. Alasan mengapa bencana alam saat ini telah berhenti adalah karena Eksekutif pertama telah dikalahkan. Kita tak bisa tenang di situasi saat ini karena bencana alam akan kembali sampai Raja Iblis benar-benar dikalahkan."

"Astaga. Jadi kami harus mengalami segala kesulitan itu lagi?" tanya Somin.

"Itu benar. Namun kami yang berada di The Land juga menghadapi situasi yang jauh lebih sulit. Kami harus mempertaruhkan nyawa setiap hari untuk menjadi lebih kuat. Semua untuk menjaga Dunia kita tetap aman dan juga keluarga kami yang ada di sini. Aku bahkan terus bermimpi buruk karenanya."

Somin menutup mulutnya dengan kedua tangan. Tatapan matanya menunjukkan rasa prihatin yang dalam.

"Anda pasti mengalami banyak hal mengerikan selama disana."

Dongmin terkekeh, "Itu tidak sepenuhnya benar. Di dalam The Land sebenarnya ada dunia yang mirip dengan dunia manusia. Namun dunia itu tidak modern seperti dunia kita dan mereka hidup berdampingan dengan monster. Setidaknya aku masih bisa makan sehari tiga kali."

"Lalu bagaimana Anda bisa keluar dari tempat itu? Apa yang terjadi dengan Explorer lainnya?" Somin bertanya dengan amat penasaran. Sebenarnya ini adalah puncak dari segala rasa ingin tahu seluruh masyarakat yang ada.

"Mereka baik-baik saja." Jawaban Dongmin membuat seluruh penonton merasa lega. "Walaupun ada banyak Explorer yang gugur karena tidak mampu beradaptasi, ada jauh lebih banyak Explorer yang bertahan."

Dongmin melanjutkan, "Aku bisa keluar dari The Land karena berhasil mengalahkan Boss Monster yang merupakan bawahan Raja Iblis. Saat itu aku beserta beberapa Explorer lain ditemani oleh pendekar pribumi The Land untuk mengalahkan Boss Monster. Kami melakukan pertempuran yang sangat sengit dan kehilangan beberapa rekan kami."

"Untunglah aku berada di sana. Dengan kekuatanku, kami mampu memperoleh kemenangan. Setelah itu aku memperoleh hadiah sebuah tiket yang dapat membawa ku kembali ke dunia ini. Aku menggunakannya, dan disinilah aku sekarang berada."

"Wah, Anda pasti sangat kuat. Tapi informasi yang aku dapat mengatakan kalau Anda hanya Explorer Grade D, jadi bagaimana cara Anda mengalahkan Monster itu?" tanya Somin penasaran. Walaupun Kang Dongmin adalah satu-satunya informan yang tersedia, ia tetap harus memeriksa kebenaran yang ada.

"I-itu.." Dongmin sempat terbata-bata. "Kekuatan kami sebenarnya disetel ulang ke titik terendah sehingga pada permulaan kekuatan kami semua tak berbeda jauh. Namun aku cukup cepat dalam berkembang dan berada di peringkat pertama. Aku memperoleh kesempatan untuk menantang Boss Monster. Dan karena tim kami berisi ratusan orang, dengan kerja sama yang baik kami dapat memenangkan pertempuran itu."

Jika Ash mendengar ini, mungkin dia akan muntah darah sangking kesalnya. Beberapa poin penting dalam cerita itu sudah melenceng jauh. Bagaimana bisa Dongmin seolah-olah menjadi pemeran utama yang berperan penting atas keberhasilan itu. Sebelumnya bahkan kehadirannya jauh tidak lebih penting daripada seorang figuran. Dia benar-benar seorang sampah yang membalikkan semua untuk keuntungannya sendiri.

"Ini artinya Explorer lain masih melanjutkan perjuangan mereka untuk melindungi dunia. Tapi mengapa Anda memilih kembali? Apa Anda mundur dari medan perang?"

Studio seketika menjadi hening. Dongmin sebelumnya dianggap seperti pahlawan yang memenangkan perang. Tapi nyatanya perang itu belum berakhir. Disaat prajurit lain masih berjuang, Dongmin malah mundur ke tempat yang aman. Dia anggap sebagai pecundang yang berkhianat.

"Mungkin pertanyaan itu sedikit terlalu kasar. Aku tahu seharusnya aku tidak mundur. Tapi aku punya keluarga yang harus aku lindungi. Dan juga perlu seseorang untuk memberitahukan pada dunia apa yang sebenarnya terjadi di sana. Aku memilih memikul tanggung jawab itu."

"Lalu, apa Explorer lain tidak memiliki keluarga yang menunggu mereka?"

"Nona Somin, aku yakin jika mereka berada di posisiku mereka juga akan melakukan hal yang sama. Hanya saja mereka tidak memiliki kesempatan untuk melakukannya. Bagaimanapun pemikiran kalian tentang hal ini, menurutku tindakanku sangat manusiawi. Aku rasa dalam waktu dekat kalian akan menjumpai Explorer lain yang keluar dari The Land," Dongmin mengakhiri ucapannya dengan senyuman tipis.

"Apa itu artinya kalian menyerah melawan Raja Iblis?"

"Aku tidak tahu dengan yang lain. Tapi jika itu aku, aku memilih mati disebelah keluargaku daripada harus mati sendiri ditemani kesepian."

Studio sekali lagi menjadi hening. Pikiran setiap orang ditempat itu begitu campur aduk. Mereka tau seberapa kacaunya dunia mereka sekarang dan mereka tak tahu harus berbuat apa. Jika para Explorer disana benar-benar menyerah, dapat dipastikan dunia mereka akan binasa.

"Kalau begitu Saya akan beralih ke topik selanjutnya. Saya dengar Anda memperoleh kompensasi dari pihak Asosiasi Explorer Dunia. Boleh kami tahu berapa besar kompensasi yang diberikan?"

"Aku memperoleh kompensasi sekitar 1 juta USD. Aku berencana menggunakan sebagian kompensasi itu untuk membantu keluarga Explorer lain yang masih terjebak di dalam The Land."

"Sungguh mulia. Dengan uang sebesar itu Anda tidak perlu khawatir menjalani sisa hidup Anda walaupun tidak bekerja."

Dongmin tertawa sambil mengusap belakang kepalanya. "Aku harus tetap bekerja keras untuk keluargaku tercinta."

"Lalu apa ada hal menarik yang ingin Anda bagikan untuk pemirsa di rumah?"

Dongmin terlihat berpikir sejenak mencari hal-hal yang kiranya bisa ia ceritakan. "Sebenanya ada seorang Explorer yang memiliki potensi besar. Dia sempat bersaing denganku untuk memperebutkan posisi pertama. Anehnya aku tak pernah mendengar namanya walaupun aku yakin dia cukup hebat. Ku harap dia akan terus berjuang disana untuk menjaga keamanan dunia kita."

-To be continued-
________________________

25 May 2021

Jangan lupa vote komeenn


The Land : Another WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang