-17- The Heroes

314 103 8
                                    

Ash menutup buku setebal 10 sentimeter itu lalu menghembuskan napas panjang. Walaupun lelah, ia tidak merasa sia-sia menghabiskan waktu membacanya. Banyak sekali informasi yang ia dapatkan, terutaman tentang bangsa Iblis dan Pahlawan.

Para pahlawan adalah orang-orang dari dunia lain yang datang ke Argatroz untuk melawan bangsa iblis. Itu sama seperti dirinya dan Explorer lain yang dikirim ke tempat ini untuk membunuh Raja Iblis dan para Eksekutifnya. Kalau begitu, apa Ash akan dianggap sebagai pahlawan jika dia mengungkapkan identitasnya?

Semua masih terasa abu-abu. Ash harus tetap berhati-hati dalam bertindak. Jika para Explorer di panggil ke Argatroz saat ini, apa tandanya Raja Iblis akan segera bangun?

Sebuah pesan masuk dari Niel membuyarkan pikiran Ash. Isi pesan itu meminta Ash untuk segera ke Asosiasi Petualang karena ada suatu hal yang terjadi. Ash segera bangkit meninggalkan perpustakaan menuju Asosiasi Petualang.

Disana, suasana terlihat jauh lebih ramai dari biasanya. Para petualang berkumpul dan terlihat membicarakan sesuatu. Ash segera mendatangi meja dimana Niel dan Sky telah menunggu.

"Ada apa ini?" Ash langsung bertanya begitu dia mendudukan diri dikursi.

"Sedang terjadi kehebohan disini. Sebuah guild terkenal baru saja membuat pengumuman. Tampaknya mereka sedang mencari orang-orang yang disebut pahlawan."

"Apa kau serius?!" Ash nyaris berteriak kalau saja dia lupa saat ini tengah berada di tempat ramai. Niel dibuat kebingungan dengan respon yang diberikan Ash.

"Aku juga mendengar paman-paman itu membicarakan tentang Raja Iblis." Sky mengungkapkan apa yang didengarnya. Sebenarnya Niel yang menyuruhnya menguping pembicaraan para petualang lain. Karena Sky masih terlalu muda, kehadiran tidak dianggap sebagai sebuah ancaman.

Jika semua ini dihubungkan maka Ash bisa menarik garis besarnya. Beberapa orang telah mengetahui kedatangan para Explorer dan menganggap mereka sebagai pahlawan. Dengan datangnya para pahlawan ini mereka menjadi waspada akan kemungkinan terbangunnya Raja Iblis.

Tapi kenapa guild itu mencari para pahlawan? Apa mereka ingin menyatukan kekuatan untuk melawan bangsa iblis?

"Apa benar para pahlawan telah datang? Kalau begitu Raja Iblis akan segera bangun dan kembali menyerang kita."

"Ayahku bilang saat perang melawan bangsa iblis 25 tahun lalu, dunia seperti akan kiamat! Aku tak bisa membayangkannya."

"Tapi bukankah kedatangan pahlawan sangat menguntungkan kita? Aku dengar mereka sangat kuat."

"Ya! Kakekku adalah salah satu orang yang berjuang bersama mereka! Terutama Ksatria Wanita Erline, dia sangat hebat!

"Aku dengar para pahlawan tahu dimana lokasi Guardian Nest. Jika seperti ini kita akan bisa menemukan bawahan Raja Iblis dan membunuhnya! Bangsa iblis tidak akan lagi mengirimkan monster-monster itu."

"Selama ini Guild besar hanya membuang-buang waktu memasuki Underworld tanpa bisa menemukan Guardian Nest. Untungnya ada Heavens Drop yang bisa dijadikan Potion. Setidaknya 20 tahun yang mereka habiskan tidak begitu sia-sia."

Ash terus memasang telinga mendengarkan percakapan petualang lainnya. Semua sesuai dengan yang Ash perkirakan. Hanya saja persoalan tentang Underworld dan Guardian Nest masih membuatnya sedikit bingung. Mereka bilang para pahlawan tahu lokasi Guardian Nest. Apa itu Gua yang membawa Explorer keluar dari The Land?

Ash membuka Information Center pada EARS dan mencari informasi mengenai Guardian Nest. Disana tertulis kalau Guardian Nest adalah lokasi dimana para Petinggi bangsa Iblis berada. Guardian Nest berada di dalam Underworld hanya saja letak pastinya tidak diketahui. Setiap Distrik memiliki Guardian Nest-nya sendiri. Duapuluh tahun lamanya para Petualang menjelajahi Underworld melalui seluruh Distrik namun tak pernah sekalipun melihat pintu masuk Guardian Nest.

Mereka sampai di kesimpulan bahwa hanya para pahlawan yang mengetahui letak Guardian Nest berkat catatan sejarah. Di EARS juga dikatakan bahwa begitu Guardian di kalahkan, tidak akan ada lagi monster yang menyerang. Sepertinya monster di Argatroz akan terus bermunculan walaupun telah dibasmi. Dengan alasan ini para Guild mencari para pahlawan agar bisa menunjukkan jalan menuju Guardian Nest. Mungkin sistemnya mirip dengan Dungeon dalam cerita fantasy di dunia nyata.

Selain itu dikatakan bahwa di Guardian Nest terdapat Artefak kuno yang memiliki kekuatan besar. Ini salah satu alasan mengapa para Guild bersaing untuk mendapatkannya. Ash sendiri malah merinding begitu membaca kata 'Artefak'. Ia jadi teringat pedang kuno yang membuatnya terkena kutukan dan menjalani kesulitan selama bertahun-tahun.

Selanjutnya Ash mencari informasi seputar Underworld untuk memastikan apa benar Underworld dan The Land adalah tempat yang sama. Dalam EARS dinyatakan bahwa pintu masuk menuju Underworld berada di Ibu Kota suatu Distrik. Bentuknya berupa dua pintu besar yang terdapat ornamen berupa relief kuno.

Dikatakan bahwa sebenarnya portal menuju Underworld hanya bisa dibuka oleh Iblis berlevel tinggi. Namun seorang pahlawan yang datang 25 tahun lalu berhasil membuat portal menuju Underworld yang dapat dioperasikan menggunakan Heavens Drop. Oleh karena itu Heavens Drop dihargai sangat mahal.

Hal ini cukup bertentangan dengan pemikiran Ash yang mengira pintu masuk Underworld adalah Gua yang ada di dalam hutan. Jika begini Ash merasa perlu masuk ke dalam Underworld untuk memastikannya sendiri.

"Kita harus pergi ke suatu tempat," ucap Ash pada akhirnya.

"Apa kau tahu sesuatu?"

"Aku akan menjelaskannya begitu kita sampai di penginapan."

***

"Apa kau yakin jalan masuk menuju Guardian Nest ada di hutan itu?"

Wanita itu, Daisy tengah berbicara dengan seorang pria berbadan besar. Pria itu adalah orang yang diperkirakan sebagai pahlawan dari dunia lain. Walaupun begitu, Daisy sama sekali tidak menemukan hal yang istimewa dari pria itu. Pria itu terlihat terlalu lemah untuk disebut sebagai pahlawan.

"Ya! Aku datang dari tempat itu. Tempat itu bernama The Land. Di dalamnya terdapat banyak Monster dan juga Boss Monster. Kau juga dapat menambang Heavens Drop agar menjadi kaya raya."

"Tapi aku sudah mengirim orang kesana, dan mereka bilang tidak bisa menemukan Gua yang kau maksud. Apa kau yakin gua itu benar-benar ada?"

Pria itu membulatkan matanya, "Apa? Mustahil! Gua itu benar-benar ada! Kau bisa bertanya pada Explorer lain. Mereka pasti memberikan jawaban yang sama!"

Perkataan pria itu cukup sulit Daisy pahami karena menggunakan beberapa istilah asing yang baru pertama kali didengarnya. Namun pria itu tidak terlihat sedang berbohong. Jika begini kemungkinan terbesar adalah para pahlawan keluar dari sebuah portal yang berada di sebuah Gua. Dan setelahnya portal itu menghilang sehingga mereka tidak bisa menemukannya saat ini.

"Kalau begitu kita bicarakan hal ini lagi nanti."

Daisy meninggalkan ruangan itu dengan penuh tanda tanya. Menurut pria itu ada sekitar hampir sepuluh ribu pahlawan yang datang. Jumlah itu sangat besar dibanding pahlawan yang datang 25 tahun lalu. Guild Flower Child harus merekrut lebih banyak pahlawan. Mungkin saja ia bisa menemukan informasi lain yang berguna.

Menurut kabar, Guild The Ark juga mulai bergerak. The Ark saat ini memegang posisi sebagai Guild terbaik nomor 1 di Argatroz. Guild itu sudah bekerja sama dengan sebuah kerajaan. Pengaruhnya sangat besar dan terkenal memiliki ribuan anggota yang kuat. Sedangkan saat ini Guild Flower Child berada di peringkat ke 3. Apabila mereka bisa menemukan Artefak lebih dahulu, guild mereka akan bisa menggeser posisi Guild The Ark.

-TO BE CONTINUED-

The Land : Another WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang