Harris memimpin di paling depan saat mereka menuju kediaman Walikota Gridy. Disana sudah sangat ramai dipenuhi para warga yang penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi.
Begitu sampai disana mereka melihat seorang anak lelaki yang kedua tangannya ditahan oleh pria berbadan besar. Mereka adalah pengawal pribadi Gridy. Anak itu terlihat ingin memberontak sedangkan Gridy pengacungkan pedang miliknya pada anak itu.
"Gridy! Apa yang kau lakukan."
Harris sangat murka melihat perilaku Gridy yang tak punya belas kasih. Ia ingin menghentikan Gridy namun dihalangi oleh pengawal pribadi Gridy.
"Anak kurang ajar ini sudah merampok rumahku! Dia mengambil uangku, hartaku! Sesuai peraturan, dia harus dieksekusi."
Gridy menebaskan pedangnya ke arah anak itu. Orang-orang yang menyaksikan sontak memejamkan mata. Beruntungnya anak itu sempat berkelit dan pedang itu hanya melukai bahunya.
"Akkhh!"
"Gridy! Kau sialan! Hentikan ini!" Harris memberontak sekuat tenaga namun ia masih kalah kuat dibandingkan dua orang berbadan kekar yang menghalanginya. Harris memandang anak kecil itu yang terlihat menahan sakit.
"Aku...aku hanya mengambil sedikit uang untuk pengobatan Ayahku. Uang itu bukanlah milikmu. Itu milik kami! Kau merampasnya dari kami!" Anak itu menjerit dengan napas tersengal-sengal. Ucapannya seolah-olah membakar amarah rakyat yang selama ini terpendam.
"Ucapan anak itu benar! Itu uang kami! Kau yang mencurinya dari kami!"
"Apa salahnya mengambil sedikit? Yang kau ambil dari kami sangat banyak!"
"Benar! Kau membuat kami menderita!"
"Dasar serakah!"
Gridy menggertakkan giginya. Ia menatap satu persatu rakyat yang mulai memaki-makinya. Sejak kapan masyarakat Didio punya keberanian sebesar ini? Anak itu lah yang memicu semua ini.
"Dasar anak sialan! Mati kau!" Gridy mengangkat pedangnya tinggi-tinggi lalu mengayunkannya ke bawah sekuat tenaga.
"Hentikan."
Gridy merasakan tubuhnya seolah mati rasa dan tidak bisa bergerak. Orang-orang yang menyaksikan itu lantas kebingungan melihat Gridy membatu seperti itu. Gridy melirik ke arah sekelompok orang yang muncul dari kerumunan warga. Kelompok itu menggunakan seragam khas yang sangat dikenalnya.
"Pasukan Kekaisaran?"
Suasana yang semula tegang kini menjadi gaduh. Orang-orang mulai bertanya-tanya apa yang pasukan kekaisaran lakukan ditempat kumuh seperti ini.
Pasukan Kekaisaran bernama Argathrone Royal Army. Mereka adalah tentara militer milik Argathrone Royal Empire. Walaupun sempat melemah saat perang melawan bangsa iblis, kini kekuatan pasukan itu kian menguat. Pengaruhnya mampu menyaingi guild-guild besar di Argatroz.
"Gridy Aleron, kau ditahan atas tuduhan pelaku dibalik kematian massal yang terjadi 5 tahun lalu. Kau dipaksa untuk melepas Jabatan Walikota dan akan menjalani hukuman sesuai keputusan pengadilan."
Gerald, komandan pasukan militer memperlihatkan surat perintah penahanan Gridy. Gridy membaca surat itu kemudian membuangnya ke sembarang arah. Ia tak terima ditahan begitu saja.
"Aku yang menyebabkan makhluk-makhluk kotor itu mati?Aku keberatan! Kau tidak bisa menahanku begitu saja! Bawa buktinya ke hadapan ku, kau keparat!" Gridy berusaha menerjang Gerald namun langsung ditahan oleh para pasukan penjaga.
"Bukti? Kau pasti belum melihat berita yang beredar di luar sana."
"Ada berita yang sedang ramai! Itu membicarakan tentang kota kita."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Land : Another World
FantastikThe Land : Another World [Season 1 END - Hiatus] Bumi, tahun 2081. Tepat 50 tahun lalu dunia digemparkan dengan kabar jatuhnya 13 meteor ke bumi. Meteor itu jatuh di 13 tempat yang berbeda dan menimbulkan kerusakan yang cukup besar. Namun setelah it...