Permainan

1.2K 180 10
                                    

Masih di hari yang sama tapi di tempat yang berbeda. Kita berpindah ke wilayah Stella Matutina, wilayah surga yang paling indah. Bintang-bintang bertebaran dengan kilauan yang memancar terang, energi suci Malaikat penjaga wilayah itu melesat cepat kesana kemari berputar-putar di sekitar bintang.

Yeh Shuhua, Malaikat tercantik di seluruh wilayah surga, sedang menari-nari di tengah kumpulan bintang. Suasana hatinya pastilah sangat bahagia saat ini. Lihat! Bintang-bintang itu bercahaya sangat terang berusaha menyaingi senyum lebar yang terukir di wajah Shuhua.

"Apa yang terjadi Shuhua? Kenapa kau terlihat sangat bahagia hari ini?" Tanya seorang Malaikat yang lewat.

"Heheh..."

"Katakan padaku, bagilah kebahagiaan mu itu dengan ku,"

"Tidak ada, teman. Tidak ada alasan dibalik kebahagiaan ku ini. Aku hanya merasa bahagia, itu saja,"

"Bagaimana mungkin hal itu terjadi Shuhua? Kau berbahagia tanpa alasan?"

"Saat kau menyadari bahwa Tuhan sangat mengasihi mu, Dia selalu berada disisi mu dalam keadaan apapun, Dia selalu melindungi mu dari marabahaya sebesar dan sekecil apapun, tidakkah kau merasa bahagia?"

Malaikat itu tertawa lepas, kepolosan Shuhua memang sangat patut diacungi jempol. Semua Malaikat di surga berusaha untuk menjaga kepolosan itu agar tidak tercemar oleh pesona iblis.

"Baiklah, baiklah... Aku mengerti Shuhua,"

"Terimakasih karena sudah membagi kebahagiaan mu denganku,"

Malaikat itupun pergi, meninggalkan Shuhua kembali menari-nari sendirian dengan bahagia.

"Kau seperti orang gila,"

Tiba-tiba muncul suara lembut namun tajam dari samping Shuhua, memaksa Malaikat itu berhenti menari dan menatap bingung ke arahnya.

"Menari-nari sendirian di antara bintang, itu terlihat seperti perbuatan orang gila," ucapnya lagi.

"Siapa kau? Aku belum pernah melihatmu di sini,"

Sosok itu berjalan mendekati Shuhua, senyum licik memburat dari bibirnya yang berwarna merah terang. Shuhua, sebagai Malaikat, merasa ada energi yang berat dan menyesakkan mengikuti tubuh sosok asing itu.

"Mulai hari ini kau akan sering melihatku di sini,"

"Aku Seo Soojin,"

Soojin mengelus pipi Shuhua, menanamkan kecupan lembut di pipi kanan Malaikat penjaga bintang fajar itu. Shuhua hanya bisa diam mematung di tempatnya berdiri, tindakan ini rasanya adalah dosa besar tapi kenapa dia tidak melawan?

"Baiklah,"

"Pertemuan kita hari ini, sampai di sini saja,"

"Sampai jumpa,"

Soojin menghilang dalam hembusan angin. Tidak ada jejak maupun energi yang tertinggal dari penyusup itu, yang ada hanyalah Shuhua dengan seluruh pertanyaan dan kebingungan memenuhi benaknya.

Tanpa Shuhua sadari, sehelai bulu di sayapnya berubah menjadi kehitaman.

Kerajaan Iaerox bagian Acedia

Jenderal iblis, Minnie, sedang duduk malas di atas singgasananya. Matanya yang sayu menatap bosan ke arah depan, memandangi pelayan-pelayan yang menunduk ketakutan di hadapannya.

"Aku bosan," ucap Minnie lirih.

"Lakukan sesuatu untuk menghiburku,"

"Atau aku akan membakar kalian semua hingga menjadi abu,"

IBLIS BUCIN || ChaeSooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang