Pertentangan

841 142 5
                                    

Soyeon berjalan santai memasuki aula utama Kerajaan Iaerox, dimana Lisa sedang duduk tegak di atas singgasananya. Jenderal keempat itu segera memberi hormat dan mengucapkan salam kepada Lisa.

"Selamat malam Jenderal," ucap Soyeon, berlutut dengan kaki kanannya.

"Selamat malam Soyeon. Aku harap aku tidak menggangu tidur mu yang nyenyak,"

"Tidak, Jenderal tidak menggangu ku,"

"Baguslah. Silahkan, duduklah di tempat mu,"

"Baik Jenderal,"

Keheningan mencuat keluar sesaat setelah Soyeon duduk di singgasananya. Lisa tidak mengatakan apapun, dia hanya diam sambil memandang lurus ke depan. Apa sebenarnya yang dia inginkan? Kenapa dia hanya diam saja setelah memanggil Soyeon datang?

Soyeon mulai merasa tidak nyaman dengan keheningan itu. Di kerajaan iblis ini keheningan adalah sesuatu yang langka. Dimana-mana terdengar sorakan, pergulatan, teriakan penuh pilu dan kecaman. Hampir tidak ada waktu dimana diam dan damai memeluk wilayah kekuasaan Rosé ini.

"Apa yang ingin Jenderal diskusikan denganku?" Tanya Soyeon, membuka pembicaraan.

"Ini tentang Yang Mulia Ratu," jawab Lisa, masih dengan wajah datar.

"Apa yang terjadi pada Yang Mulia? Bukankah Jenderal dan Yang Mulia pergi mengunjungi dunia manusia hari ini?"

"Ya. Yang Mulia saat ini masih ada di sana dan sepertinya akan tinggal disana untuk beberapa waktu,"

"Eh? Kenapa?"

Lisa menghela napas panjang.

"Yang Mulia terpikat oleh seorang manusia dan ingin berada di sisi nya,"

Soyeon mengerinyit. Bagaimana mungkin seorang iblis terpikat oleh seorang manusia? Di dengar seperti apapun hal ini terasa aneh.

"Aku rasa manusia itu diutus oleh Malaikat untuk menggoda Yang Mulia. Mereka bersekongkol, menaruh semacam sihir atas diri Yang Mulia,"

"Tapi Jenderal, iblis seperti kita tidak bisa dipengaruhi oleh sihir. Bukankah sihir termasuk dalam tipu muslihat kita? Bagaimana mungkin Yang Mulia Ratu terkena sihir yang berasal dari iblis?"

"Itu dia Soyeon. Sihir yang sedang mempengaruhi Yang Mulia ini berasal dari surga,"

"Sihir yang berasal dari surga?"

"Ya, nama sihir ini adalah cinta,"

Soyeon terdiam. Sepertinya baru beberapa jam yang lalu dia membahas tentang cinta dengan Minnie. Bukankah cinta adalah alasan dua manusia untuk bersatu? Apakah iblis yang berasal dari api juga bisa merasakan cinta?

"Tapi saat ini, masalah itu bukanlah yang terpenting Soyeon,"

"Aku diutus kembali ke sini oleh Yang Mulia untuk menyelidiki asal-usul manusia itu,"

"Kita harus gerak cepat. Aku tidak ingin pengaruh sihir cinta itu menelan Yang Mulia lebih dalam,"

Soyeon mengangguk paham. Dia mengerti betapa berbahayanya situasi ini jika dibiarkan lebih lama berjalan. Soyeon adalah seorang Jenderal yang cepat tanggap dan peka terhadap segala sesuatu yang terjadi di dekatnya.

"Jadi, darimana kita harus memulai penyelidikan ini Jenderal? Jika sihir itu memang berasal dari surga, bukankah kita harus mulai dari surga pula?"

"Ya. Dan kabar baiknya, dua Jenderal kita yang hebat itu sedang berada di sana," ucap Lisa, tersenyum licik dengan mata berapi-api.

"Hubungi mereka dengan telepati mu, suruh mereka mencari tentang seorang manusia yang berasal dari surga atau semacamnya,"

"Baik Jenderal,"

IBLIS BUCIN || ChaeSooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang