"Jisoo?"
"A-ah Jisoo..."
Rosé yang baru saja kembali dari jalan-jalan malamnya melihat Jisoo yang duduk diam di bangku taman. Dia tidak bisa menahan senyumnya dan berlari seperti anak kecil ke arah Jisoo.
"Apakah dia menunggu ku?"
"Apakah dia mencari ku? Dia khawatir padaku?"
"Dia merasa khawatir karena tidak menemukanku di sisi nya saat terbangun?"
Rosé sedikit melompat kegirangan saat memikirkan bahwa Jisoo mungkin mengkhawatirkan nya. Dia berjingkrak-jingkrak dengan senyuman lebar mencuat dari bibirnya yang kemerahan.
"Jisoo-ya... Jisoo-yaaaaa..."
"Jisoo-ya kenapa kau- kamu ada di luar?"
"Kamu tidak tidur?"
Namun Jisoo tidak merespon, dia tetap duduk dengan kepala tertunduk dalam. Rosé berhenti tepat dihadapan Jisoo, dia menjadi bingung karena gadis pujaannya itu tidak memberikan respon apapun.
"Jisoo..."
Rosé menumpang kan tangannya di atas kepala Jisoo, mengelus lembut surai hitam mengkilap itu dengan lembut. Ada energi yang menyetrum telapak tangan Rosé, berusaha memurnikannya di setiap sentuhan yang terjadi.
"Hey... Jisoo?"
"Ada apa?"
Masih tidak menerima respon, Rosé berjongkok di hadapan Jisoo. Merendahkan dirinya agar bisa menemui mata Jisoo yang selalu bisa menghangatkan hatinya yang membeku selama ribuan tahun itu.
"Jisoo..."
"Lihat aku..."
"Apa yang terjadi? Apakah ada masalah yang terjadi saat aku pergi? Apakah ada seseorang yang ingin melukai mu? Katakan padaku, aku akan menca-"
Grep
Jisoo menarik leher Rosé dan membenamkan wajah ratu iblis itu di dalam dekapannya. Rosé yang terkejut akan tindakan yang tiba-tiba itu hanya bisa diam membeku dan tidak berkutik sama sekali.
"Peluk aku," ucap Jisoo lirih.
Rosé pun mengulurkan tangannya untuk memeluk pinggang Jisoo, tidak berani terlalu erat karena takut melukai manusia yang lemah itu. Rosé merasa seperti melayang ke langit, tidak ini bukan karena dia bahagia dipeluk oleh Jisoo, tetapi karena energi iblis yang ada dalam dirinya mulai terserap keluar dari dalam tubuh.
Aku mengasihi Tuhan
Jisoo membuka mulutnya dan mulai bernyanyi, suaranya yang lembut dan penuh dengan perasaan menyeruak masuk ke dalam sanubari Rosé. Rosé ingat betul tentang lagu ini, lagu yang menemani hari-hari nya saat masih tinggal di dalam surga.
Dia sumber kekuatan
Hidupku kan menjadi aman
"Dalam lindungan Nya,"
Flashback
"Kita harus segera menentukan pemimpin yang akan memimpin kita melawan manusia,"
"Benar! Kita tidak bisa terus diam dan berpangku tangan di sini. Mereka sudah melewati batas,"
Para Malaikat berkumpul di taman utama surga, kekhawatiran dan keresahan tampak terukir jelas di wajah mereka semua.
"Tapi kita diberikan tugas oleh Tuhan untuk menjaga mereka. Kita tidak seharusnya berperang seperti ini,"
"Gabriel, aku paham maksudmu. Tapi ini sudah kelewatan, mereka sedang menghina Tuhan dengan percaya pada ramalan-ramalan itu!" Sergah seorang Malaikat.

KAMU SEDANG MEMBACA
IBLIS BUCIN || ChaeSoo
RomanceKisah seorang Ratu Iblis yang jatuh cinta pada seorang gadis biasa. Namun sepertinya gadis itu akan menjadi alasan dari kehancuran kerajaan sang Ratu. Apakah sang ratu akan melepaskan cintanya demi keselamatan rakyat miliknya? Atau justru kisah ini...