Lalai

1K 170 24
                                    

Surga bagian Salus Infirmorum, wilayah yang dijaga oleh Malaikat bernama Cho Miyeon. Malaikat berwajah rupawan ini terlihat sangat bingung dan keheranan, pasalnya ada energi besar yang keluar dari dirinya tapi dia sendiri tidak tau apa yang menyebabkan hal itu.

Dia sudah mengecek semua Malaikat yang ada, tapi tidak satupun dari mereka terluka dan memerlukan energi penyembuhan sebesar itu. Dan lagi, hingga saat inipun energi nya masih terserap keluar. Dia menjadi khawatir, jangan-jangan ada Malaikat yang jatuh ke dalam dosa dan berusaha menyembuhkan dirinya sendiri. Jika itu terjadi, maka akan menjadi masalah besar untuk Miyeon.

Energi penyembuhan yang dimiliki khusus oleh Miyeon, hanya boleh digunakan untuk Malaikat Tuhan yang setia. Jika seorang Malaikat berbuat dosa, apalagi jika dosanya besar, maka energi penyembuhan Miyeon tidak mampu memurnikan Malaikat itu lagi. Energi itu hanya akan terbuang sia-sia dan justru bisa mengalir ke wilayah bawah, wilayah para iblis, karena dipakai untuk memurnikan dosa.

Tapi sebenarnya ada pengecualian untuk penggunaan energi itu. Miyeon mempunyai kuasa untuk menyembuhkan siapapun, termasuk manusia dan iblis, jika dia berkenan. Hanya saja, sebagai seorang malaikat, mungkinkah Miyeon berkehendak untuk menyembuhkan iblis? Tidak kan?

Pengecualian yang lainnya adalah jika seorang yang terpilih, contohnya manusia, meminta untuk disembuhkan. Sejauh ini hanya ada beberapa kasus seperti itu, tidak banyak hingga tidak perlu diperhitungkan. Lagipula di zaman yang kotor ini, rasanya mustahil ada manusia yang sangat dekat dengan Tuhan hingga suaranya bisa mencapai surga.

"Aku bahkan tidak bisa menghentikannya," ucap Miyeon dengan bingung.

Miyeon berusaha untuk menahan energi miliknya itu agar tidak merambat keluar, namun sia-sia saja. Rasanya ada tarikan hebat yang menyerap energi penyembuhan dari dalam dirinya keluar.

"Tuhan... Apa yang harus aku lakukan?"

"Cih! Bertanya pada Tuhan tidak akan membantu mu, bodoh!"

Miyeon tersentak. Siapa gerangan yang baru saja memanggil dia bodoh? Siapa yang berani menggunakan kata-kata kasar seperti itu di dalam surga yang suci ini? Dan lagi, dia baru saja menghina Tuhan?

"Saat kau punya masalah, cari lah penyebabnya. Bukan justru merengek dan meminta bantuan Tuhan,"

"Tuhan terlalu sibuk untuk mengurusi urusan mu,"

Sosok tak bermoral itu mengeluarkan kata-kata cibiran dan mulut nya. Matanya yang tajam menatap lurus ke dalam mata Miyeon, menembus dua orbs coklat itu hingga menikam hatinya yang lembut.

"Dan daripada diam saja di situ, alangkah baiknya jika kau membantu ku dulu,"

Miyeon tersadar, dia melihat sosok itu penuh dengan luka gores dan lebam-lebam. Miyeon dengan langkah cepat segera menghampiri sosok bermulut kasar itu.

"Apa yang terjadi padamu? Kenapa kau terluka separah ini?"

Miyeon memandang sosok itu dengan penuh kekhawatiran. Hatinya yang lembut dan penuh dengan belas kasihan tergerak melihat tubuh yang penuh luka dan darah segar itu.

"Aku pendatang baru di sini. Aku terjerat oleh benang-benang bercahaya sialan itu saat melewati gerbang samping,"

"Sial! Aku tidak tau kalau benang yang terlihat lemah itu bisa melukai ku seperti ini!" Gerutunya.

Miyeon hanya bisa terdiam saat mendengar umpatan demi umpatan yang diucapkan sosok asing yang baru ditemui nya. Pikirannya berkata bahwa sosok ini tidak seharusnya ada di dalam surga. Seumur hidupnya menjadi Malaikat, dia belum pernah mendengar umpatan dan kalimat kasar sebanyak ini dalam satu hari.

IBLIS BUCIN || ChaeSooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang