Surga bagian Salus Infirmorum
Miyeon berjalan mondar-mandir di wilayah kekuasaannya. Dia sudah menyelesaikan semua tugas hariannya dan sekarang dia tidak memiliki hal apapun untuk dilakukan. Jadi dia mengisi kekosongan waktu nya itu dengan berpikir, lebih tepatnya merenungkan, Jisoo sang kelahiran yang cacat.
Dia adalah Malaikat penyembuhan utama yang surga miliki saat ini, jadi dia berpikir bahwa dia mungkin bisa melakukan sesuatu untuk membantu Jisoo. Tapi bagaimana caranya?
Dengan posisinya saat ini, Miyeon memiliki pengetahuan yang lebih luas dibandingkan Malaikat pada umumnya. Tapi belum pernah sekalipun Miyeon mendengar Malaikat lain membahas tentang Chaeyoung atau mungkin lebih tepat dipanggil Rosé sekarang.
"Aku bingung...
Kenapa pembahasan mengenai Malaikat yang jatuh menjadi iblis tidak terdapat di kitab-kitab yang pernah ku baca?""Apakah hanya ada satu Malaikat yang jatuh?"
"Aku bahkan hanya bisa menemukan informasi tentang Malaikat Chaeyoung di beberapa kitab yang di segel ketat,"
"Yahh... Maksudku kejadian itu memang aib bagi surga, tapi kenapa begitu ditutup-tutupi?"
"Bukanlah lebih baik jika kami mengetahuinya, lalu diajarkan agar tidak mengulangi kesalahan yang sama?"
"Ah tidak... Hal itu tidak bisa disebut sebagai kesalahan,"
"Hmm..."
"Kelahiran yang cacat...."
"Kami, Malaikat yang memiliki wilayah masing-masing, sudah diinformasikan mengenai kelahiran yang cacat itu,"
"Tapi hanya sebatas kenyataan bahwa dia berharga dan berada dalam perlindungan surga,"
"Selebihnya tidak ada hal lain yang diungkapkan tentang nya,"
Dahi Miyeon berkerut, sudah lama dia tidak berpikir sekeras ini.
"Jika aku tidak curi-curi waktu menyelinap ke perpustakaan utama, maka aku tidak akan pernah mengetahui hubungan antara Malaikat Chaeyoung dan Jisoo..."
Miyeon menghela napas. Bagaimana mungkin ada hubungan yang begitu kusut seperti ini? Rasanya, jika tidak dipotong-potong maka benang merah antara Chaeyoung dan Jisoo tidak mungkin bisa terurai.
"Baiklah... Begitu saja..."
Miyeon mengamati sekelilingnya, tidak ada siapapun di wilayah jagaannya itu. Dia kemudian mengeluarkan sayapnya yang putih bersih dan bercahaya. Sayap itu dibiarkan menyelubungi tubuhnya yang ramping dan dalam sekejap Miyeon menghilang dari tempatnya berdiri.
Kota Domus Aurea
Setelah kegiatan berbelanja, dimana Rosé hampir menghancurkan seluruh pasar karena mengejar Soyeon, mereka berenam berkumpul di rumah Jisoo yang terletak di samping kuil.
Jisoo sedang sibuk mengaduk masakan di dalam sebuah kendi besar, yang lebih besar dari tubuhnya. Sedangkan Chaeyoung berdiri di samping Jisoo sambil mengelap keringat yang bercucuran di wajah gadis itu.
Soyeon dan Soojin berada di halaman depan rumah. Mereka ditugaskan untuk memanggang daging yang sudah dibeli tadi. Namun karena mereka tidak bisa menyalakan api secara manusiawi maka mereka pun menggunakan kekuatan mereka untuk membakar kayu api.
"Kenapa kita tidak langsung memanggang daging nya? Bukankah itu akan lebih cepat?"
"Jeon Soyeon... Kita bahkan hampir membakar seluruh kota ini tadi. Apa kau mau dibakar Yang Mulia karena daging-daging ini menjadi abu?" Ucap Soojin sambil membalikkan daging, yang ditusuk ke sebuah besi panjang, ke sisi yang satunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
IBLIS BUCIN || ChaeSoo
RomanceKisah seorang Ratu Iblis yang jatuh cinta pada seorang gadis biasa. Namun sepertinya gadis itu akan menjadi alasan dari kehancuran kerajaan sang Ratu. Apakah sang ratu akan melepaskan cintanya demi keselamatan rakyat miliknya? Atau justru kisah ini...