Kepingan 36 - Tanda

13 3 13
                                        

Apakah ini ungkapan cinta?

PAGI ini waktu yang pas untuk melakukan olahraga di luar ruangan, untuk itu Yerin dengan semangat langsung keluar rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PAGI ini waktu yang pas untuk melakukan olahraga di luar ruangan, untuk itu Yerin dengan semangat langsung keluar rumah. Senyum lebar itu ia tunjukkan pada orang yang ia jumpai. Memakai headphone dan menyetel musik dengan keras, Yerin saat ini sedang bersenandung kecil. Bahkan orang-orang menatapnya aneh atau mengernyitkan dahi karena nyanyian Yerin yang keras.

Memutuskan untuk beristirahat sejenak, Yerin duduk di kursi taman. Ia memejamkan mata sembari menghirup udara segar. Dari arah berlawanan, Wonho tengah berlari kecil. Ia menyunggingkan senyuman lalu menghampiri Yerin. Ide jahil tiba-tiba saja muncul dan Wonho langsung memunggut beberapa helai daun kering lalu meletakannya pada rambut Yerin.

“Yerin-ah!” teriak Wonho tepat di telinga kanan Yerin, sontak saja Yerin terkejut dan memukul Wonho hingga pria itu meringis pelan.

“Yak!” pekik Wonho sambil menatap sinis Yerin yang sedang membersihkan dedaunan. “Bisa tidak sekali saja tidak memukulku saat bertemu, wajahku lama-lama akan bengkak olehmu,” sahut Wonho dengan nada serius. Yerin menengokkan kepalanya dan menatap Wonho dengan sedih.

Menyentuh pipi kiri Wonho lalu mengelusnya pelan, “Oke, maafkan aku,” Wonho hanya terbengong saat tangan Yerin masih mengelus pipinya, memilih untuk mengatupkan mulutnya sambil menyingkirkan tangan Yerin.

“Kau berlebihan, ini tidak sakit sama sekali. Aku hanya bercanda,” ujar Wonho dengan tawa kecil di akhir, Yerin yang mendengar itu hanya memicingkan mata.

🔥🔥🔥

“Menurutmu, untuk apa orang-orang melakukan olahraga pagi?” tanya Wonho.

“Olahraga untuk apa? Kau rela keluar rumah pagi-pagi untuk apa? Tanyakan saja pada diri sendiri, mungkin alasan orang lain tidak jauh dari itu,” jawab Yerin seadanya.

“Menurutku olahraga malam lebih nyaman dari pada harus repot-repot keluar rumah,” tukas Wonho dengan nada percaya diri.

“Ehey, jika kau hanya berdiam diri di rumah dan melakukan olahraga di sana, apa itu tidak membosankan? Melihat pemandangan pagi bisa membuat harimu menjadi baik, udaranya mampu membuatmu segar. Bukankah begitu?” tanya Yerin, ia memastikan bahwa Wonho setuju dengan penuturannya.

“Hm, seperti itu ya… baiklah, aku akan sering olahraga pagi dan bertemu denganmu,” ujar Wonho dengan polosnya, hal itu mengundang pipi Yerin bersemu merah.  “Malam ini kau ada acara tidak?” tanya Wonho penasaran.

“Tidak, biasanya aku menghabiskan malamku dengan menonton film dan makan cemilan,” jawab Yerin seadanya. Wonho diam-diam tersenyum, ia merangkul bahu Yerin.

“Kalau begitu, ayo bertemu! Kau harus berdandan cantik nanti."

Wonho mencium pipi kiri Yerin kemudian berlari kencang meninggalkan Yerin sambil melambaikan tangannya. Yerin yang menerima perlakuan seperti itu hanya diam dan sontak langsung tersenyum. Ia salah tingkah, tangannya memukul angin kemudian dengan perasaan gembira berjalan kembali.

Dream [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang