Kepingan 06 - Sadar

57 7 31
                                    

Perhatikan tahunnya yah!

Ada hati yang bersembunyi, tapi enggan untuk keluar.

Ada hati yang bersembunyi, tapi enggan untuk keluar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SOPA, Seoul, Korea Selatan Juni 2017.

SCHOOL of Performing Arts Seoul biasa dikenal sebagai SOPA di Korea Selatan, sebuah sekolah menengah atas seni yang terletak di Gung-dong, Guro-gu, Seoul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SCHOOL of Performing Arts Seoul biasa dikenal sebagai SOPA di Korea Selatan, sebuah sekolah menengah atas seni yang terletak di Gung-dong, Guro-gu, Seoul.

SOPA fokus pada materi kesenian yang mengacu artistik maupun aktor. Seperti Departemen Teater & Film, Departemen Tarian Praktik, Departemen Musik Praktik, Departemen Seni Panggung, Departemen Seni Teater (digabung dengan Seni Penyiaran untuk membentuk Departemen Teater & Film)

"Hah,"

Cuaca pagi yang sangat menyegarkan. Cuaca yang cukup bagus untuk semester baru di tahun terakhir sekolah. Didalam mobil, Minah duduk seraya mendengarkan musik menggunakan headphone. Bibirnya tak henti menyanyikan lirik dalam lagu.

Angin menerpa wajah Minah, perlahan kepalanya bertumpu pada jendela. Matanya di manjakan dengan pepohonan yang tampak asri, tak lupa hangatnya matahari pagi.

Matanya mengedar, mengabsen setiap hal yang ada di sekeliling, tak sengaja maniknya menatap seorang pria berkacamata yang fokus membaca buku. Bibirnya langsung menampilkan senyuman lebar.

"Ayah, berhenti disini saja." ujar Minah pada ayahnya, Bang Yongjin. Yongjin menatap heran kearah Minah yang hanya dibalas dengan cengiran lebar khasnya, mata yang berbentuk bulan sabit, sangking tertutupnya.

Minah membuka pintu mobil, memakai tas punggungnya. Mencium pipi kiri ayahnya, dan berpamitan seraya menutup pintunya kembali. Ia berjalan di trotoar, tepat dibelakang pria berkacamata. Menunggu saat yang tepat untuk menepuk bahunya. Hingga pria itu melepas earphone lalu mengalihkan kepalanya kebelakang. Minah terkejut, menurunkan kembali telapak tangannya.

"Aku sudah tau itu kau." ketus Minhyuk seraya menyuruh Minah untuk berjalan disampingnya. Minah tersenyum lalu berdiri di samping Minhyuk.

Dream [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang