Kepingan 23 - Asing

23 6 20
                                        

Suasana yang terlihat asing bahkan untukku sendiri…

Suasana yang terlihat asing bahkan untukku sendiri…

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Istana Windsor.
YERIN duduk di meja makan seraya menyantap makanan yang terlihat lezat bagi siapapun yang melihat tapi tidak dengan dirinya. Melirik tidak minat makanan mewah itu, nafsu makannya lenyap begitu saja saat mendengar hukumannya untuk diam di istana diperpanjang. Kesehariannya sangat membosankan di sini, lebih baik pergi ke Bodiam Kastil sembari menyusun rencana untuk melenyapkan vampir daripada menjalani hari dengan membaca buku kerajaan yang tebalnya melebihi novel harry potter kesukaannya itu.

Di depan sana Hyojoo dengan fokus makan dengan khidmat tanpa menyadari Yerin yang sudah mengeluarkan aura suram. Sedikit membanting sendok hingga perhatian Hyojoo beralih padanya. Yerin tersenyum hingga giginya muncul membuat Ibunya mengernyitkan dahi merasa aneh.

“Ada apa? Habiskan makananmu setelah itu pergi ke perpustakaan.” tutur lembut Hyojoo membuat Yerin mempoutkan mulutnya. Ia dengan segera menghabiskan sarapannya dan beranjak dari duduk.

Yerin menghampiri Hyojoo, membungkukkan sedikit badannya. “Aku duluan Ibu…” ujar Yerin yang berlalu dari sana.

“Awasi dia, jangan sampai berurusan lagi dengan Helssing atau apapun itu.” ucap pelan Hyojoo pada pelayan pribadi Yerin yang sudah pergi untuk menyusul.

Udara pagi kali ini cukup dingin tidak cerah seperti biasanya. Awan yang biasanya terlihat indah sudah menggumpal kelam menandakan hujan akan datang. Hyojoo menyudahi acara sarapannya dan bergegas masuk ke ruangan pribadinya. Ia meraih buku yang selalu ia simpan erat di laci meja paling bawah seolah menyimpulkan tidak boleh ada seorangpun yang mengetahui tulisannya menyangkut vampir.

Hyojoo mempunyai rencana untuk membasmi vampir menggunakan bom perak yang tengah ia desain rakitannya. Tapi, rencana memang tinggal rencana… itu tidak semudah apa yang ia pikirkan, masih banyak kelemahan dari senjata yang akan ia usulkan pada pihak Helssing. Mungkin saja keterlibatannya dengan vampir akan lebih dulu ketahuan oleh pihak kerajaan. Katanya, keluarga asli bangsawan tidak boleh terlibat langsung dengan vampir, peraturan yang dibuat hanya untuk melindungi keluarga bangsawan langsung. Padahal pihak kerajaan yang membuat organisasi, aneh memang.

“Mungkin lebih baik mulai hidup berdampingan dengan vampir. Tapi mereka cukup banyak memakan korban, mana mungkin bisa bersamaan.” kesal Hyojoo seraya menyesap teh melati yang sudah tersaji di atas mejanya.

Membalikkan buku dari satu halaman ke halaman yang lain, Hyojoo menatap sekilas foto vampir yang sudah terbunuh.  Ciri paling spesifik dari mereka yah ada di kuku, mata dan kekuatan.

“Apa mungkin Ibu sedang meneliti vampir lagi?” tanya Yerin yang tiba-tiba masuk ke ruangan Hyojoo tanpa mengetuk pintu. Segera Hyojoo menutup bukunya dan menatap Yerin dengan kesal.

“Tidak ada sopan santun sedikitpun… lebih baik kau kembali membaca tata krama kerajaan sana.” ujar Hyojoo terselip nada kesal di sana. Yerin menghampiri Hyojoo kemudian menyerahkan kertas yang berisi informasi tentang vampir.

Dream [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang