Kepingan 25 - Perasaan Yang Berbeda

25 4 28
                                    

Izinkan aku untuk menyentuh perasaanmu…

Izinkan aku untuk menyentuh perasaanmu…

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hutan Inggris.
EUNWOO menghampiri Yerin, ia melihat darah di punggung wanita itu. Melihat wajah Yerin yang tengah memejamkan mata, Eunwoo dengan perlahan mengangkat tubuhnya. Anggota Helssing yang lain tiba dengan terlambat, mereka langsung menghampiri keduanya dan terlihat kaget melihat Eunwoo mengendong tubuh Yerin ala bridal style dalam keadaan tidak sadar. Mungkin mereka bertanya-tanya ada kejadian apa yang menimpa putri bangsawan itu.

Sesampainya di mobil kerajaan, Yerin masih tidak membuka matanya. Kepala Yerin ia sandarkan di pahanya. Tangannya sibuk mengusap keringat di pelipis wanita itu. Tangannya tanpa ragu menautkan jemari mereka. Mengusap lembut permukaan tangan Yerin.

“Sadarlah bodoh, kau terlihat jelek jika menutup mata.” tukas Eunwoo yang malah mendapat kekehan dari pengawal kerajaan. Eunwoo yang menyadari itu tertawa merutuki ucapannya yang mungkin agak kasar jika memandang status Yerin yang lebih tinggi darinya itu.

“Apakah nona Charlotte bersikeras lagi untuk membunuh vampir?” tanya Harry sembari melirik keduanya. “Lihat, bahkan darahnya sampai mengotori jok,” ucap pelan Harry yang membuat Eunwoo langsung melihat Yerin.

“Aku tidak tau hal apa yang menimpa Yerin, tubuhnya sudah terbaring di tanah saat kutemukan.” jelas Eunwoo, handuk putih yang ada di atas punggung Yerin ia ganti dengan yang baru. Ini sudah handuk kedua dan anehnya darah Yerin masih belum juga berhenti.

“Hari ini aku gagal melindungi anggota Helssing lagi seperti Minah waktu dulu,” Eunwoo menundukkan kepalanya. Raut wajahnya sudah berubah menjadi sendu hal itu tidak luput dari penglihatan Harry.

“Menurutku sulit bertarung sambil melindungi orang lain. Tapi, setidaknya kau sudah berusaha.” hibur Harry. Sebenarnya dulu Harry sering bermain dengan mereka dan karena keluarganya tidak termasuk bangsawan ia memutuskan untuk mengikuti ujian menjadi pengawal pribadi kerajaan dan terpilih di kerajaan Yerin.

Mereka sampai di kerajaan, tubuh Yerin ditutupi dengan kain putih menjuntai. Hyojoo menghampiri ketiganya dengan langkah terburu, air mata yang ia tahan mengalir saat melihat keadaan Yerin yang jauh dari kata baik. Menyuruh Harry untuk membaringkan Yerin di kamarnya, Eunwoo di belakang mereka terdiam. Pria itu tak kuasa mengangkat wajahnya, enggan untuk bertatapan dengan Hyojoo. Hingga usapan bahu diterimanya, Hyojoo berdiri di hadapan Eunwoo sambil tersenyum hangat.

“Tidak apa, terimakasih sudah membawa Yerin kembali. Pasti kau capek, istirahatlah di sini malam ini.” titah Hyojoo dengan lembut.

Hyojoo berlalu dari sana, ia bergegas menuju kamar putrinya. Menghampiri ranjang Yerin dengan ragu, dokter kerajaan sudah tiba sebelum Yerin datang. Dokter itu memasang infus terlebih dahulu dan setelahnya melihat seberapa dalam luka cakar yang diterima Yerin. Ah, dilihat dari ekpresi sang dokter mungkin luka Yerin memang parah.

Dream [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang