Keinginan, cinta, dan balas dendam menjelma menjadi satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan takdir.
Banyak media sosial membahas tentang vampir, mereka beranggapan bahwa vampir adalah makhluk yang haus darah dan membunuh banyak korban.
Ban...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SUARA air terdengar merdu, siang yang tidak terlalu panas. Orang-orang yang berlalu lalang dan tidak lupa pekikan anak kecil yang sedang bermain bersama teman-temannya di sekitar Sungai Han menemani kencan mereka. Awalnya mereka duduk di kursi menghadap Sungai sambil memakan corn dog, tapi tanpa sengaja Minah melihat sepasang kekasih menaiki sepeda dengan ceria dan berakhir dengan Minhyuk yang berlari untuk menyewa sepeda untuk mereka.
"Kayuh lebih cepat," pinta Minah dengan semangat, ia berpegangan pada baju Minhyuk dengan erat.
"Harusnya tadi aku menyewa sepeda dua saja jika kau terus mengoceh seperti ini," gerutu Minhyuk.
Sebenarnya ia tidak kesal hanya saja dari tadi Minah terus menyuruhnya untuk mengayuh lebih kencang. Mulutnya tidak berhenti berbicara dan malah menyubit pinggang Minhyuk lumayan keras jika pria itu memelankan lajunya.
"Nah, dari sini mulailah perlahan. Aku ingin menikmati angin sejuk sambil menyimpan kenangan ini dalam hatiku," ujar Minah. Mulai melingkarkan tangannya pada pinggang Minhyuk dan menyandarkan kepala pada punggungnya seraya memejamkan mata.
"Minhyuk-ah, aku mencintaimu," tukas Minah. Minhyuk tersenyum mendengarnya.
"Apa? Apa yang kau katakan? Aku tidak mendengarnya!" goda Minhyuk.
"Aku menyukaimu, eh ti-dak! Aku mencintaimu Lee Minhyuk!" ucap Minah sedikit berteriak, ia tersenyum setelah mengatakan itu.
"Aku juga mencintaimu Lee Minah!" ungkap Minhyuk lalu mengayuh sepeda dengan cepat yang membuat Minah memekik kaget.
"Jangan sembarangan mengganti margaku bodoh!" teriak Minah kemudian tertawa menyadari ucapannya sendiri. "Pokoknya kau harus melamarku nanti."
Memutuskan menepi untuk membeli es krim, Minhyuk menyuruh Minah mencari tempat duduk untuk mereka nanti. Mata Minah mengedar dan ia langsung tersenyum setelah menemukan kursi kosong yang tidak jauh dari mereka berdua, tapi senyum itu seketika luntur karena sepasang kekasih yang mendudukinya begitu saja.
"Cari saja sendiri, menyebalkan," gerutu Minah dengan kesal, ia mempoutkan bibirnya. Ucapan kesal itu di dengar jelas oleh Minhyuk yang tepat di sampingnya.
"Masa di hari bahagia ini kau malah menampilkan wajah jelek sih," goda Minhyuk yang langsung di hadiahi cubitan dari Minah.
"Dasar," tukas Minah diakhiri tawa kecil.
🔥🔥🔥
"Apa yang ingin kau lakukan lagi?" tanya Minhyuk sambil menengokkan wajahnya ke arah Minah.