Kepingan 32 - Kesenangan

16 3 2
                                    

Mari bersenang-senang…

MASYARAKAT Inggris menerima dengan baik obat ziven, mereka mendukung sepenuhnya produk itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

MASYARAKAT Inggris menerima dengan baik obat ziven, mereka mendukung sepenuhnya produk itu. Bahkan ada beberapa orang yang menjadikan obat ziven sebagai konten video untuk kanal youtube dan banyak dari golongan atas dengan sukarela menyuntik dana agar obat ini dapat di produksi lebih banyak lagi.

Tentu saja, klan vampir masih ada yang menentang, mereka mengaku merasa rugi dan marah karena populasi vampir akan mengurang dan lebih buruknya menghilang di muka bumi. Hal itu di yakinkan lagi oleh Dohwan secara terbuka. Dia berusaha memberikan petuah dan kalimat dorongan untuk mendukung sepenuhnya terkait obat ini.

Pembahasan ini menjadi topik panas di Korea Selatan, walaupun di sana belum terlihat banyak ada vampir yang menampakkan diri tapi untunglah mereka menerima dengan baik. Kondisi yang sangat menguntungkan bagi manusia.

Skyline.
Hyunbin sengaja membuat pesta untuk merayakan kesuksesan obat ziven yang ia kembangkan. Dia mengundang beberapa orang untuk hadir di Skyline, tentu saja undangan ini sampai juga ke istana. Pokoknya malam ini akan menjadi malam yang menyenangkan. Dengan perasaan senangnya Hyunbin sampai menyewa orang lain untuk menghias ruang utama Skyline menjadi lebih meriah dari sebelumnya.

“Paman, apa dekorasi ini tidak berlebihan?” tanya Minhyuk sambil melihat sekeliling ruang juga langit-langit ruangan yang terkesan sangat mewah hanya untuk sebuah pesta perayaan.

“Tidak, menurut Paman ini cukup. Yak! Semua ini Paman siapkan untuk kalian semua dan pihak yang membantu Paman selama ini. Jadi, jangan sungkan dan nikmati saja pestanya,” sahut Hyunbin.

“Aku paling suka hiasan bunga di setiap dinding dan juga lihatlah! Langit-langit ruangan yang dibuat sedemikian rupa seperti pemandangan langit,” antusias Minah. Ia tidak bisa berhenti tersenyum.

“Dilihat dari segi mana pun, ini berlebihan sekali,” tukas Minhyuk yang malah di hadiahi cubitan di perut oleh Minah. “Iya-iya aku akan berhenti mengomel.”

“Setidaknya kau harus menghargai kerja keras Pamanmu bukan terus mengomel tidak jelas dan aku melihat dengan jelas dari pagi kau tidak sedikit pun membantu,” ejek Minah. “Sudahlah, jangan pasang wajah cemberut, ayo kita duduk sembari menunggu yang lain datang.”

Minah menyeret Minhyuk untuk duduk di sofa, tangannya terus bertautan dengan telapak tangan Minhyuk. Sebenarnya ia sedikit panik, entah kenapa hatinya belum siap bertemu dengan banyak orang setelah sekian lama berdiam diri di apartemen. Minhyuk yang paham akan kondisi Minah mengeratkan pegangan mereka dan tersenyum lebar.

Suara langkah kaki yang berisik datang dari arah pintu utama, itu pasti mereka yang jauh-jauh datang dari Inggris. Minah beranjak dari duduknya sembari membenarkan dress putih gading yang ia pakai. Ada aksen pita putih di atasnya dan juga sedikit brukat di kedua lengannya. Hari ini ia mendadak memotong rambutnya menjadi sebahu dan menghilangkan ponytail yang selalu menjadi ciri khasnya.

Dream [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang