Kepingan 33 - Pilihan

21 3 14
                                        

Kau harus memilih dari semua pilihan yang terbaik

MINAH masih menunggu jawaban Yerin dengan penasaran seraya memerhatikan raut wajah yang ditunjukkan Yerin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

MINAH masih menunggu jawaban Yerin dengan penasaran seraya memerhatikan raut wajah yang ditunjukkan Yerin. Wanita itu tersenyum lebar ke arah Minah dan memegang bahunya.

“Eonni, sepertinya aku menyukai Wonho. Dulu dia selalu memperhatikanku walaupun mataku terus memandang ke arah yang lain. Sedangkan saat bersama Eunwoo, pasti aku hanya tidak menyangka sahabatku sendiri menyukaiku dan dari sanalah mungkin jantungku berdegup,” tutur Yerin dengan antusias. Matanya berbinar persis seperti wanita kasmaran yang sedang di mabuk cinta. Minah hanya terkekeh kemudian memukul kepala Yerin.

“Dasar budak cinta, kau sudah di butakan dengan cinta, Yerin-ah,” gurau Minah. Kemudian matanya menjadi serius, “Kau harus bahagia dengan pilihannya jangan pernah menyesalinya di kemudian hari. Aku tidak ingin kau tersakiti atau pun terluka karena pilihan mu salah.” Yerin bertepuk tangan, ia memeluk Minah dengan erat.

“Tapi, kami berbeda. Wonho mengubah dirinya menjadi vampir karena ingin berbalas dendam. Ia bukan manusia seperti ku, tapi aku sangat bersyukur obat ziven bisa mengembalikannya,” ucap Yerin dengan perasaan yang bahagia.

“Aku juga berbeda dengan Minhyuk, dia manusia sepertimu sedangkan aku hanya makhluk haus darah. Tapi… tenanglah, cinta tidak akan menghalangi itu semua,” jelas Minah diakhiri senyuman. Wajahnya sama cerianya dengan Yerin, mereka kemudian tertawa bersama.

“Ayo bergabung dengan yang lainnya,” ajak Yerin sambil menggandeng lengan Minah.

🔥🔥🔥

Keduanya langsung disambut antusias, Minhyuk menyuruh Minah untuk duduk di sebelahnya, tangan Minhyuk merangkul bahu Minah dengan mesra dan itu tidak luput dari pandangan Yerin. Sinb di sebelahnya menyenggol bahu Yerin dengan pelan.

“Kau tidak sedang cemburu kan?” tanya Sinb pelan. Yerin membelalakkan matanya tidak terima akan ucapan Sinb.

“Tidak, aku sudah memantapkan hati, aku hanya merasa jika keduanya sangat cocok, lihat saja senyuman mereka yang terlihat mirip,” ujar Yerin masih melihat Minah dan Minhyuk.

Di lain tempat,
“Papa, kita akan telat menghadiri pestanya. Pokoknya ini semua salah Papa karena harus mengurus hal lain terlebih dahulu,” kesal Sanha, ia sudah menyilangkan lengannya dan menatap Dohwan dengan kesal.

“Enak saja menyalahkan Papa, ini juga salahmu karena lupa menyimpan tiket pesawat dan berakhir kita harus mencarinya terlebih dahulu… dan singkirkan wajah cemberutmu yang terlihat sangat mengelikan itu,” kekeh Dohwan. Hyeri yang mendengar percakapan hanya tersenyum menyadari tingkah Sanha yang sudah kembali seperti dulu.

“Papa benar, kau sangat menjijikkan dengan wajah seperti itu, ingat umur!” sahut Hyeri. Sanha semakin menekuk wajahnya dan melayangkan tatapan tajam pada Hyeri sebelum melangkah lebih dulu dengan hentakan kaki yang terlihat lucu.

Dream [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang