"Derrick."
Duke menghentikan Derrick yang ingin memarahiku lebih lama lagi.
"Apa yang kamu lakukan, bersikap kasar dengan menerobos ke sini tanpa mengetuk saat ayah sedang berbicara dengannya."
Mata Derrick bergetar selama sepersekian detik. Dia melepaskan bahuku dan mundur selangkah. Kemudian membungkuk kepada duke.
"... ..Aku minta maaf, Ayah."
Bahuku sedikit sakit. Aku mengusap satu bahuku dengan tanganku sambil melihat Derrick.
'Apa, kenapa dia tidak pergi?'
Derrick berdiri di samping meja dan menatapku seolah itu adalah hal paling benar untuk dilakukan.
Sama halnya dengan Duke. Mereka berdua tampaknya ingin mendengarkanku bicara.
'Wah ...... Sekarang ada satu lagi yang harus kutangani ......'
Aku mendesah dalam hati.
"...... Hm. Baiklah. Ayah mengerti apa yang kamu coba lakukan. " Kata Duke setelah berdehem sekali.
Untung alasan yang aku pikirkan sebelumnya tampak cukup masuk akal baginya.
Tapi pertanyaannya tidak berakhir di situ.
"Tapi jika itu masalahnya, kamu bisa saja membebaskannya setelah membelinya. Mengapa kamu membawanya ke sini?"
"Eclise sangat ahli dalam bela diri, ayah. Itulah salah satu alasan mengapa aku membelinya dengan harga segitu. "
Aku mulai melontarkan semua alasan yang telah kusiapkan.
"Aku ingin ayah menerima Eclise sebagai kesatria dalam pelatihan. Dia sepertinya cukup berguna. "
"Sebagai ksatria keluarga kita?"
"Iya. Aku yakin akan lebih bermanfaat melatihnya secara resmi daripada menjadikannya budak di sini di mana dia tidak bisa memamerkan ....... "
"Aku tidak tahan mendengar lebih banyak tentang ini."
Derrick memotong ucapanku.
"Ada banyak sekali orang yang bersyukur bisa bekerja di mansion ini sebagai pelayan."
"......."
"Tapi sekarang, kau menyarankan agar kita melatih seseorang yang bahkan bukan orang biasa, tapi seorang budak. Selain itu, akan kau gunakan untuk apa dia jika sudah dilatih? "
Duke juga tampaknya setuju dengan Derrick.
'Ah, pergilah dan berhentilah ikut campur.'
Aku menekan rasa lelah yang kurasakan dan menjawab.
"Aku akan menggunakan dia sebagai pengawal pribadiku."
"...... Pengawal pribadimu?"
"Aku tidak bisa selamanya berkeliling dengan tidak ada satupun pengawal yang menjagaku."
Mata duke sedikit melebar.
"Apa yang kamu maksud dengan tidak ada siapa pun yang menjagamu? Ada lebih dari 20 ribu ksatria yang bekerja di halaman Eckart. "
"Ya, tapi aku juga tahu bahwa aku memiliki reputasi buruk di antara para ksatria, ayah."
"......."
"Bukankah itu sebabnya ayah tidak menjadikan salah satu dari mereka sebagai pengawalku?"
Keduanya menutup mulut mereka.
Setiap wanita bangsawan memiliki setidaknya 5-6 pengawal bersama mereka.
Jumlah pengawal untuk wanita bangsawan meningkat dari sana tergantung pada pangkat keluarganya.
Ketika kutanya pada Emily tentang hal itu, dia menjawab bahwa Penelope tidak memiliki seorang pengawal pun.
Jika dia harus pergi ke suatu tempat, seorang kesatria yang tidak ada hubungannya akan datang bersamanya, tapi hanya itu.
'Seberapa buruk pendapat orang-orang tentang dia?'
Aku hanya menebak-nebak saat keduanya terdiam. Itu membuatku terdiam juga, untuk sesaat.
"... ..Aku tidak ingin mempercayakan keselamatanku pada orang-orang yang tidak mau melindungiku."
"......."
"Tidak ada jaminan bahwa apa yang terjadi padaku hari ini tidak akan terjadi lagi setelah pergi dari tempat ini."
"Pergi ?!"
Mereka berdua berteriak hampir bersamaan.
"Apa-apaan ini. Pergi? Apa maksudmu? "
Duke bertanya dengan suara mendesak.
"Seperti yang kukatakan. Aku sudah dewasa sekarang. "
Mataku membelalak lagi melihat reaksi mereka, lalu mengangkat bahu.
"Tolong izinkan aku untuk memilih pengawalku sendiri, demi keselamatanku. Kumohon, ayah, kakak. "
Aku menggelengkan kepala. Keduanya tidak mengatakan apa-apa sebagai penolakan
'Ini lebih baik daripada tidak.'
Apa yang terjadi hari ini bukan sepenuhnya salahku.
Merupakan masalah besar jika tidak ada satupun ksatria yang cukup khawatir untuk mengikuti tuan mereka pergi ke suatu tempat sendirian.
Terutama ketika tuan itu adalah anggota keluarga duke yang kuat, yang dapat mempengaruhi negara.
Sejujurnya, akh tidak melakukan ini hanya untuk mendapatkan seorang ksatria yang menjagaju. Aku hanya butuh alasan bagi Eclise untuk tinggal di mansion.
"Pertama ......."
Untungnya, rencanaku berhasil.
"Baiklah. Kamu pasti mengalami malam yang melelahkan hari ini. Pergi dan istirahatlah sekarang. Ayah akan memberitahu dokter untuk datang memeriksamu setelah kamu tidur."
"Terima kasih ayah."
Aku tidak memerlukan dokter karena aku tidak terluka sama sekali, tetapi aku tidak ingin berdebat lagi. Lalu membungkuk sekali dan berjalan ke pintu.
"Dan Derrick, kamu tinggal."
Duke menambahkan tepat ketika aku keluar dari kantor.
Aku melihat sekilas kebelakang dan melihat Derrick di dekat pintu yang seolah-olah ingin mengikutiku keluar.
'Ahh, ada apa dengan pria ini!'
Aku buru-buru menutup pintu ke kantor.
Dia ingin marah bagaimana lagi sampai ingin mengikutiku?
"Hah ......."
Pintu yang kututup tidak terbuka lagi. Aku akhirnya bisa menghela nafas lega.
Tapi kemudian, sebuah kotak putih muncul di hadapanku.
<SYSTEM> [Date At The Festival] dengan quest [Derrick] gagal!
Coba lagi?
(Imbalan: Minat Derrick +3% dan lainnya.)
[Terima/tolak]
'Apa. Tidak, tidak akan pernah! '
Masih banyak hari tersisa sampai festival berakhir.
Namun, aku mengklik 'Tolak' karena sama sekali tidak mungkin pergi menonton festival bersamanya lagi.
Aku terus menatap kotak putih yang menghilang, merasa tidak adil.
To be continued
Bab ini terpotong diadegan "setelah keluar dari kantor duke, penelope bertemu rennald yg nungguin ditangga, dan mereka debat sedikit"