Level 008

323 55 0
                                    

Aku bergegas menaiki tangga ke kamar. Lalu setelah menutup pintu, aku langsung melompat ke tempat tidur.

"Wah ……."

Tubuh kakuku langsung lumer begitu bersentuhan dengan kasur empuk dan licin.

Saat ini baru hampir makan siang tetapi rasanya seolah-olah satu hari telah berlalu.

Aku menghirup dan menghembuskan nafas untuk menenangkan hatiku yang berdebar keras karena kegugupan yang kurasakan saat bersama Derrick.

Beberapa saat kemudian, tawa absurd keluar dari mulutku.

"Hah. Lihat, aku masih hidup."

Ini bukanlah hal yang biasa karena aku sudah mengulang game ini beratus kali setelah gagal.

Menilai dari diriku yang bisa menyebut Derrick sebagai 'Tuan muda' meski sangat panik saat itu, aku patut bangga.

Beberapa saat kemudian, gambaran dari game muncul di benakku.

Ketika aku pertama kali mencoba permainan dalam mode sulit, bilah minat Derrick adalah salah satu perhatian utama, tidak seperti karakter lainnya.

Saat aku berhasil meningkatkan minatnya padaku sedikit melalui beberapa keputusan yang dibuat dengan hati-hati, minat itu akan turun drastis pada pilihan berikutnya yang ku buat.

Aku benar-benar tidak tahu alasannya.

'Mengapa suasana hatinya berubah begitu cepat?'

Pertanyaanku baru terjawab melalui kematian yang tak terhitung jumlahnya.

Derrick sangat membenci Penelope sehingga dia ketakutan ketika penelope memanggilnya 'kakak'.

Itulah mengapa setiap kali aku memilih salah satu jawaban dengan kata 'kakak' di dalamnya, minatnya akan tenggelam lebih rendah.

"Dasar pilih-pilih. Dia bahkan lebih buruk dari kakak bajingan tertuaku."

Aku mengerutkan kening dan mengeluh.

Bagaimanapun, berkat itu, aku bisa menjaga diriku untuk tetap hidup.

'Mari jangan pernah memanggilnya kakak mulai sekarang.'

Aku mengulanginya beberapa kali di kepalaku.

Tentu saja, aku akan berusaha untuk tidak berpapasan dengannya, tetapi aku tetap harus mengingat itu jika terjadi sesuatu.

Setelah memikirkan tentang ini dan itu di tempat tidur, aku mulai merasa pusing.

"Aku perlu makan sesuatu."

Makanan adalah sumber utama yang dibutuhkan untuk segala hal. Sekarang waktunya makan siang.

Namun, karena keterkejutan yang ku peroleh hari ini, aku tidak merasa lapar.

'Ah, terserah.'

Merasa malas, aku memejamkan mata. Tidur adalah hal pertama yang ku pikirkan.

Mungkin karena aku ingin lepas dari kenyataan.

Segera setelah menutup mata, aku tertidur.

***

"Kenapa ini ada di kamarmu?"

Suara yang lebih dingin dari salju di pertengahan musim dingin bisa terdengar di atas kepala. Kemudian teriakan keras terdengar dari samping.

"Jawab, jalang licik! Kau mencurinya!"

"Rennald."

Duke memperingatkan Rennald yang mengucapkan kata-kata makian.

The EckartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang