Level 042

207 44 0
                                    

"...... Aku benar-benar seperti pengemis."

Melihat kembali ke masa lalu, aku tersenyum lemah. Kupikir mungkin jauh lebih baik menjadi "putri palsu" seperti sekarang daripada hidupku saat itu.

"Sudah cukup, itu hanya masa lalu."

Aku melompat dari tempat tidur. Pada saat seperti ini, aku harus menggerakkan tubuhku. Berdiam diri hanya akan mengikismu ke dalam pikiran yang suram.

Aku mengambil syal dan keluar dari kamar untuk berjalan-jalan.

Aku baru saja menuruni tangga di seberang aula disaat,

"... Nona."

Aku kebetulan bertemu dengan kepala pelayan yang turun dari lantai atas. Dia bertanya dengan heran.

"Nona ingin pergi kemana?"

"Keluar."

"Nona akan pergi ke East Hill untuk melihat kembang api?"

"...... East Hill?"

Saat bertanya balik, aku langsung teringat di mana itu. Belum lama ini, aku dibawa oleh Derrick kesana, dan terpaksa turun seorang diri.

Penelope pasti keluar untuk menonton kembang api pada hari terakhir festival setiap tahunnya. Sekarang aku mengerti mengapa Duke mengajukan pertanyaan seperti itu di ruang makan.

"Tidak."

Aku langsung menggelengkan kepala. Diriku tidak cukup romantis untuk pergi jauh-jauh ke sana hanya untuk melihat kembang api.

"Lalu, apa yang ingin Nona lakukan..."

"Aku hanya bosan."

Kepala pelayan memasang wajah canggung.

Mungkin cukup memalukan melihat seorang anak yang tadinya sombong tiba-tiba mengubah sikapnya.

Tapi itu tidak masalah. Seorang wanita jahat memang tidak mungkin bisa ditebak.

"Untuk merayakan kemenangan kali ini,

Hari terakhir festival akan dibuat jauh lebih meriah dari tahun lalu..."

"... ..."

"Kembang api akan ada di mana-mana."

Aku tidak tahu mengapa kepala pelayan menahanku dan menceritakan kisah ini.

Rasanya sangat tidak nyaman berada didepannya karena dia juga ada di jam makan siang tadi.

"Aku permisi dulu."

Aku melewatinya.

"Nona Penelope."

Tetapi aku tidak bisa menuruni tangga karena suara mendesaknya yang kembali menahanku.

"......Kenapa?"

Aku berhenti dan kembali menatapnya.

Kepala pelayan tua itu ragu-ragu sejenak dan berhasil membuka mulutnya.

"......... Saya baru saja selesai membersihkan loteng atas perintah Tuan Duke."

"......."

"Dan saya sedang dalam perjalanan untuk mengabarkannya kepada Nona."

"Kepadaku?"

Aku bertanya-tanya mengapa kepala pelayan mengatakan itu padaku. Jalan menuju loteng berada di ujung koridor di lantai tiga. Jadi aku belum pernah ke sana.

"Kenapa?"

"... Bukannya Nona sering naik kesana saat kecil? Ketika dimasa awal-awal datang ke Mansion, Nona senang melihat kembang api di loteng."

The EckartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang