17. Vantae's bitter words

2.4K 418 5
                                    

Pada akhirnya ia menyesal, ketika menghentikan nada dering dari benda persegi yang sudah menjadi hal yang sama sekali tak penting untuknya kini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pada akhirnya ia menyesal, ketika menghentikan nada dering dari benda persegi yang sudah menjadi hal yang sama sekali tak penting untuknya kini.

Alisnya mengkerut, mendengar suara pria di seberang sana.

"Seanne Park kau memang sangat hebat!"

Sekali lagi, suara Vantae terdengar sangat marah.

"Apa maksudmu?" Sean meremas buku jarinya.

"Apa maksudku, Sean? Kau tentu saja tahu. Aku bertanya-tanya mengapa kau bisa melepaskan ku dengan begitu mudahnya? Haha, sungguh diluar dugaanku— ternyata kau mendapatkan keluarga Jeon. You got big cock thighs, honey! Tak kusangka kau menjadi pelacur seperti ini, sekali pelacur tetap pelacur!"

Brengsek!

Raut wajah Sean mendingin lalu dengan cepat ia memutus panggilan itu sepihak.

Ia tak perlu berbicara dengan manusia tidak waras seperti Vantae.

Melihat paras Sean yang geram, Ayah dan Ibu Park tak bisa untuk tidak bertanya pada putri semata wayangnya itu.

"Ada apa? Apa yang dikatakan oleh Vantae?"  tanya Ibu Park.

Sean menatap Ibu dan Ayahnya dengan raut wajah yang menjadi muram.

"Vantae sudah mengetahui aku akan menikah dengan Jeon."

tenggorokannya tiba-tiba saja menjadi kering, karena sampai saat ini ia terus saja mengingat kata-kata penghinaan Vantae di telepon tadi terhadapnya.

Mendengar itu, air muka Ayah dan Ibu Park semakin merosot.

Lingkaran pertemanan keluarganya sangatlah luas. Meskipun mereka belum menyebarkan undangan pernikahan Sean dan Jeon, tetapi kabar tentang batalnya pertunangan Vantae dan Sean, tentu saja sudah beredar luas.

Apalagi, jika semua tahu justru Sean yang akan menikah lebih dulu ketimbang Vantae— itu pasti akan menjadi bahan gosip di kalangan konglomerat di negara itu, terutama dikalangan Ibu-ibu sosialitanya yang sukanya mencibir bila iri pada orang lain.

Meskipun mereka tidak mengundang keluarga Vantae nantinya, tapi pasti ada saja yang tidak suka dengan kabarnya Sean akan dinikahi oleh Keluarga kaya raya nomor dua di negara ini.

"Hmm, Sean ... Kau tidak perlu cemas. Lagipula, ada masalah dalam hubungan kau dengan Vantae bukanlah kesalahanmu. Tidak perlu karna orang ini, kau menjadi seperti ini ... " Ibu Park bingung harus berbicara apa, untuk menghibur putrinya.

Ayah Park yang hanya diam saja itu, akhirnya berbicara. "Coba kau ceritakan pada Ayahmu ini, bagaimana kau dapat mengenal Jeon Khyle?"

Sean amat sangat tahu maksud dari pertanyaan Ayahnya ini, dengan pasrah ia menjawab. "Ketika ... aku melihat Vantae dengan wanita lain, di malam itu ..." Bibirnya kelu, tak mampu melanjutkan kalimatnya lagi sampai di sela oleh Ibu Park.

"Apa? Berarti kalian baru saja saling mengenal?"

Ibu Park mengira bahwa Sean dan Jk sudah saling lama mengenal, jadi tentu saja ia langsung menyetujui pernikahan keduanya. Tetapi, setelah dihitung-hitung—sepertinya keduanya baru saja saling kenal kurang dari satu bulan ...

Sean mengangguk, ia jadi sedikit malu pada orang tuanya. Bisakah wajahnya ini ia copot saja, lalu ia lempar ke dasar laut? Hah, memalukan sekali, Sean!

"Bagaimana, bagaimana mungkin kalian baru saja mengenal satu sama lain? Tetapi, tatapan Jk memandangmu tidak seperti baru mengenal ..." bisik Ibu Park, yang tak hanis pikir pada hubungan percintaan Sean saat ini. Sungguh membingungkan.

"Dia sangat mencintaimu, Sean. Cintanya lebih mengerikan dari pada Vantae!" Tukas Ibu Park. Ibunya sedang berkelakar atau apa? Tidak percaya Ibunya baru saja memberitahunya bahwa Vantae mengerikan.

"Ibu ..."

"Sean, jika kau belum menerima semuanya dengan baik, kau bisa membatalkan pernikahan ini ... sepertinya Jk adalah pria yang baik, Ayah lihat ia juga mencintaimu. Tapi aku lihat kau belum mencintainya, bukan begitu? Ayah khawatir jika kau tak bisa menanggung kemalangan nanti," Ayah Park sangat prihatin terhadap kisah percintaan putrinya ini.

"Sekarang aku belum merasa jika Jk tidak serius denganku."

"Tapi, Sean ..."

"Ibu ... Biar aku menjalani ini semua. Ini tidaklah seberat yang kalian pikirkan. Masalah ini masih bisa ku hadapi sendirian,"

"Aku tahu, kalian sangat mencemaskanku. Tapi Jk sangat menghormatiku, dia sangat berhati-hati pada apa yang ingin dia lakukan kepadaku, rasanya seperti ia akan takut jika aku marah dan merasa tidak bahagia bersamanya."

Sean mencoba menceritakan semua yang dirasakannya.

"Sejujurnya, aku belum pernah menemukan pria seperti dia. Bahkan Vantae, ia selalu memutuskan semuanya sendiri saat bersamaku. Dia pernah sesekali minta saran dariku, tetapi setelah aku memberikan saranku, ia justru kembali ke rencananya di awal. Tapi tidak dengan Jk, ia sangat berbeda, semuanya ia serahkan keputusan apapun padaku. Itu artinya ia sangat mempercayaiku."

Sean menghela napas kasarnya sebelum kembali melanjutkan perkataannya.

"Aku tahu, ini sedikit aneh ... Aku juga tidak mengerti mengapa ia seakan sangat mencintaiku, tak ingin kehilanganku lagi, ia juga tak ingin memaksaku untuk menerima cintanya jika aku belum siap, ia tak ingin  aku tahu—bagaimana caranya hingga ia sangat mencintaiku, karena ia khawatir jika aku takut pada cintanya yang ia berikan padaku itu ..."

"Hmm, tapi Ibu ... Aku ingin mencoba menjalani kisahku dengannya. Bagaimanapun aku bahagia bersamanya, aku sudah pernah gagal sekali dan aku tidak takut untuk gagal kedua kalinya." aku Sean.

Awalnya Ibu Park akan menanyakan sesuatua tapi Ayah Park sudah menyela terlebih dahulu.

"Selama putri Ayah ini bahagia, biarlah kami yang mengurusnya. Jangan khawatir, Nak!" Ayah Park memeluk erat putri kesayangannya itu.

"Terima kasih banyak, Ayah."

"Hei, kau tidak berterima kasih pada Ibumu ini?" rajuk Ibu Park.

"Tentu saja, terima kasih Ibuku Sayang!"

Kelak gelak tawa seperti ini selalu mengisi hari-hari Sean berikutnya.

Kelak gelak tawa seperti ini selalu mengisi hari-hari Sean berikutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HAI, MR JEON! - ROSEKOOK FANFICTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang