5. Will be waiting

3.7K 490 20
                                    

Sean belum berani memberitahu keluarganya tentang pernikahannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sean belum berani memberitahu keluarganya tentang pernikahannya. Dia banyak menandatangani perjanjian dengan Jeon di mobil, tidak tahu apa aja isi dari kertas-kertas yang sudah ia tanda tangani tadi, ia masih belum bisa sadar dalam artian sebenarnya, lalu Jeon dengan beratnya membiarkan Sean pulang kerumahnya.

Di dalam mobil, ia dengan singkat memberitahu Jeon perihal hubungannya dengan Vantae.

Ia tidak mengatakannya secara terperinci, hanya berkata sebenarnya ia dan Vantae sudah mau menikah, tetapi sebelum menikah Vantae ketahuan berselingkuh olehnya.

Bahkan yang baru saja ia tahu, selingkuhan pria itu bukan hanya 1 atau 2, malahan bisa jadi dibentuk kelompok pekerjaan rumah, sangking banyaknya.

Hah ... Memikirkannya saja sudah membuat kepalanya sakit. Setelah itu ia memutuskan untuk mengakhiri hubungan keduanya -Vantae & Sean-, lalu sehabis memergoki pria itu dangan selingkuhannya, ia datang ke bar dan berakhir mabuk ...

Jeon mengantar Sean, dan berhenti didepan gerbang hitam menjulang tinggi, yang sudah pasti itu rumah Sean. Ia tidak langsung membukakan kunci pintu mobilnya, malahan ia fokus memandangi wajah Sean.

Sean yang ingin segera turun dan mencoba membuka pintu mobilpun, mengalihkan pandangannya ke Jeon, "Ada apa lagi?" tanya Sean.

"Kamu tidak mengundangku bertamu ke rumahmu?" Jeon bertanya padanya.

Sean mengernyit, "Bukankah aku sudah mengatakan padamu? Sekarang bukan waktu yang tepat untuk..." belum sempat Sean selesai bicara sudah di sela oleh Jeon.

"Ya, Baiklah ... Lalu kapan kamu akan menyelesaikan masalahmu dengan mantan pacar brengsekmu itu?" tanya Jeon lagi.

"Secepatnya!"

"Ck, Sean!" sekarang Jeon terlihat seperti anak kecil yang merengek, "satu hari juga bisa dikatakan secepatnya, dua hari juga secepatnya, tiga hari, lima hari, sepuluh hari, dan setengah bulan, bahkan satu bulan juga bisa dikatakan "secepatnya". Aku tidak mau menunggu ..."

Sean tercengang, "Hah, kau ini ..."

Jeon memegang tangannya, "Aku menyukaimu, sangat menyukaimu!"

Pengakuan tiba-tiba itu membuat Sean sedikit bingung, "Hah? Bagaimana bisa? Bukankah kamu bilang kemarin bahwa kamu hanya menyukai seorang gadis?" walaupun Sean mabuk tapi ia masih ingat apa yang Pria itu katakan padanya.

Jeon mengangguk, "Kamu benar, aku hanya menyukai seorang gadis, yaitu kamu!"

Sean menarik tangannya kembali, "Tidak mungkin," jawabnya belum percaya.

Jeon terlihat sedih, "Kamu tidak percaya denganku? sebelum bertemu denganmu, aku belum pernah sekalipun menyukai gadis manapun, juga aku tidak tahu bagaimana aku bisa menyukaimu?!" ujarnya.

Sean mencibir, "Kamu jatuh cinta padaku pada pandangan pertama, begitu?"

"Jika aku bilang iya?"

Sean terlihat menyentuh keningnya, "Jeon Khyle ..."

"Ck, panggil aku Jeon saja, atau Jk, atau juga ... sayang?"

Sean mendengus, "We know each other in less than twenty four hours, Jk!"

"It's Okay, I gave you plenty of time to get to know me. We are a married couple now yang sah secara hukum. So don't be afraid!"

Sean tidak tahu harus bicara apa lagi sekarang, "Jeon Khyle- ..."

"Ck, Jk, sayang, Jeykey!" sela Jk dengan penekanan.

"Ok, Jk. Aku berharap kamu mengerti bahwa aku sekarang tidak punya perasaan itu padamu, but ..." Sean menjeda ucapannya dan manarik napas dalam, "I promise karena aku sudah menikah denganmu, then I will be with you forever."

Jk tidak bisa menyembunyikan senyumnya saat mendengar kata yang terucap barusan dari bibir Sean, ia sangat senang mendengarnya.

"Tetapi aku juga berharap, Kamu mengetahuinya, bahwa aku bukanlah orang yang bisa memaafkan kesalahan orang lain." disaat mengatakannya, tatapan mata Sean sangat serius, "jika kamu melakukan sesuatu kesalahan yang tidak dapat ku maafkan, maka aku akan langsung pergi tanpa ragu-ragu meninggalkanmu."

Jk meraih tangan Sean dengan suara lembut berkata, "Aku tidak akan memberimu kesempatan untuk meninggalkanku."

Jk tidak mudah mendapatkannya kembali, mana mungkin ia melepaskan begitu saja!

Ia memutus jarak dengan wanita cantik di depannya, dan mencium bibir cherry-nya sekilas, "Aku tahu kamu masih belum terbiasa dengan keberadaanku, aku akan selalu melakukan yang terbaik untuk membuatmu terbiasa denganku. Aku juga berharap sebelum perkaramu dengan Vantae selesai, kamu sudah menyukaiku dan menerimaku."

Tampaknya relung hati Sean agak sedikit tersentuh mendengar pernyataan Jk.

"Walaupun rasa sukamu padaku hanya sedikit, Aku akan tetap menerimanya," ujar Jk lalu tersenyum hangat.

"Masuklah ke rumah, I'll waiting for you and always will, Baby." ucap Jk dengan ibu jarinya yang mengelus pipi merah wanitanya, Sean sudah menjadi Nyonya Jeon-nya sekarang.

Sean mengangguk dan tersenyum kepada Jk, "Kamu hati-hati, Mr. Jeon." ucapnya, dan dibalas anggukan pelan oleh Jk.

Setelah Sean turun dari mobil, Ia terkejut dan sempat terdiam sebentar karena melihat mobil BMW 330i M Sport berwarna hitam parkir di halaman rumahnya, yang sudah pasti ia mengetahui siapa pemilik mobil tersebut. Vantae.

Ia melihat Vantae, duduk di teras rumahnya seperti tidak tenang. Ia lalu melanjutkan jalannya tanpa menatap Pria di hadapannya itu, menuju pintu utama rumahnya dengan maksud melewati Vantae tanpa mempedulikan Pria itu menatapnya, tapi tangannya ditahan oleh Vantae, "Kita harus bicara, Sean!"

 Ia lalu melanjutkan jalannya tanpa menatap Pria di hadapannya itu, menuju pintu utama rumahnya dengan maksud melewati Vantae tanpa mempedulikan Pria itu menatapnya, tapi tangannya ditahan oleh Vantae, "Kita harus bicara, Sean!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HAI, MR JEON! - ROSEKOOK FANFICTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang