20. Meet him

3K 414 38
                                    

Jk semakin bersemangat melancarkan jari jemarinya menelusuri tubuh atas Sean yang polos, mulai dari rahang hingga puncak dadanya yang tertutup penyanggahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jk semakin bersemangat melancarkan jari jemarinya menelusuri tubuh atas Sean yang polos, mulai dari rahang hingga puncak dadanya yang tertutup penyanggahnya.

Ceklik ...

"Seannnnnn ..."

"Aaaaaaaa ..." teriak Sean dan Jk bersamaan karena kemesraan keduanya dipergoki seseorang yang kini juga menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Ah tidak, mataku yang suci!"

Sean berlari ke arah orang tersebut tapi yang ia lakukan adalah segera menutup dan mengunci pintu kamarnya, tanpa mempedulikan seseorang yang berada di depan kamarnya.

Ia lekas merapikan bajunya yang berantakan karena ulah Jk tadi.

"Dia siapa, Sayang?" tanya Jk seraya mengusap tengkuknya, ia heran bagaimana bisa pria asing masuk ke rumah ini.

"Sebentar,"

Sean kembali membuka pintu kamarnya, dan pria itu masuk tanpa aba-aba seraya melipat kedua tangannya.

"Tak bisakah kau mengetuk pintu kamar seorang gadis, Tuan muda Jimin!" kesal Sean saat pria itu duduk di antara Jk dan Sean.

"Hehe ... maafkan aku, Sepupu. Aku hanya kebetulan di hubungi oleh Paman untuk menjagamu. Dan baru saja aku ingin mengejutkanmu dengan kedatanganku, justru aku yang dibuat terkejut oleh kalian, sial!" sungut Jimin, keponakan dari Ayah Park.

Sean merotasi bola matanya, jengah. Sepupunya itu memang selalu saja membual.

"Apakah ini calon suamimu, sepupu? Tak kusangka ia sangat tampan melebihi ketampanan Vantae, tentu juga kaya raya," ledek Jimin, kemudian mendaratkan bokongnya di sofa kamar itu.

"Diamlah, brengsek!" omel Sean.

Tak lama maid datang, membawa koper hitam berukuran medium di jinjingnya.

"Maaf Nona, tadi ada Sopir Tuan Jeon menyerahkan ini kepada saya, ia bilang bahwa ini perlengkapan Tuan Jeon selama satu minggu disini, permisi." maid itupun meninggalkan tiga manusia yang tengah saling menatap.

"Satu minggu?" tanya Jimin.

Glekk ...

Jk dan Sean menelan ludahnya kasar, pasti otak kotor Jimin sudah berpikiran yang tidak-tidak.

"Bu-bukan," baru saja Sean ingin berbicara tapi Jimin sudah menyelanya.

"Apa Paman dan Bibi tahu jika Jk akan menginap? tapi Paman tidak memberitahu saat ia menyuruhku kesini untuk menjagamu, tahu begitu aku tidak perlu datang saja!" terawang pria yang lebih tua dua tahun dari Sean itu.

"Ah sudahlah, aku pulang." ujar Jimin  kemudian ia berjalan keluar dari kamar Sean,

Memang seharusnya, Ayahnya tak perlu mengirim sepupu jahilnya itu ke rumah untuk menjaganya. Lagi pula ada maid dan staff keamanan. Ayahnya selalu saja protektif padanya.

HAI, MR JEON! - ROSEKOOK FANFICTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang