11. Let me hug you

3.1K 467 25
                                    

Mentari belum bangun dari peraduannya, ayam jago juga belum melakukan tugasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mentari belum bangun dari peraduannya, ayam jago juga belum melakukan tugasnya. Masih di pagi buta ini, suara panggilan ponsel berbunyi berkali-kali, menandakan si pemilik masih tertidur dengan nyenyaknya, belum mengangkatnya.

Namun, sepertinya si penelepon belum menyerah sampai benar-benar menemukan suara yang ingin didengarnya untuk mengangkat teleponnya, "Halo ..." jawab Sean, masih dengan mata yang malas untuk dibuka, bahkan suaranya pun masih terdengar setengah sadar.

Tiba-tiba nafas seseorang di seberang sana terdengar sangat cepat.

Alis Sean mengerut, masih belum ada balasan dari si penelepon, "Siapa?" suara lembutnya terucap.

Sebuah tawa ringan terdengar, "Aku!" katanya.

Jeon Khyle?

Sean langsung terbangun dan terduduk, "hah?" melihat jam di ponselnya, masih jam lima pagi!

"Apa yang kau lakukan menelepon pagi buta begini?"

"Aku sudah di depan pintu rumahmu, Sayang!" jawab Jk tenang.

Otak Sean kosong sesaat, "Apa yang kau katakan Jeon?" tanyanya malas.

"Aku bilang, aku sudah didepan rumahmu!" Jk menjeda kata-katanya, "bukankah kau yang menyuruhku datang ke rumahmu?"

Sean memang menyuruhnya datang, "Ta-tapi aku tidak menyuruhmu datang di pagi buta begini, Tuan tampan!" Sean semakin panik, bagaimana nanti kedua orang tuanya bangun dan membukakan pintu lebih dulu?

"Kau, Kau, tunggu ... Ok? Tunggu di dalam mobilmu saja, ya? tunggu sepuluh menit, tidak tidak tidak, lima menit, aku akan turun dalam lima menit!"

Tetapi, pada akhirnya Sean hanya membutuhkan waktu selama tiga menit saja untuk menggosok gigi dan mencuci mukanya. Nanti sajalah mandinya, dari pada si nekat itu menerobos masuk rumahnya, Sean kan belum punya persiapan!

Sean berlari dari arah kamarnya tanpa mengganti piyama dress yang dipakainya, mengundang tatapan heran beberapa pelayan rumahnya yang sudah bangun, menuruni tangga tergesa, lalu membuka gerbang besi besar menjulang tinggi dengan pola yang rumit itu, tanpa mempedulikan staff keamanan rumahnya yang ingin membantunya.

Setelah berhasil membuka gerbang itu, ia melihat Jk sudah berdiri di samping mobilnya dengan pakaian formalnya, sedang memandanginya dari jauh sambil membetulkan jasnya.

berbeda halnya dengan Jk yang menunjukkan wajah sumringahnya. Sean yang berhenti setelah berlari mengatur nafasnya di antara gerbang rumahnya dengan pandangan bengisnya menatap Jk. Pagi buta orang ini sudah berada di rumahnya? Gila!

Ya, Sean mengakui jika Jk benar-benar tampan, bahkan sangat sangatlah tampan dengan penampilan formal itu.

Dengan tergesa Sean menghampiri Jk, mulutnya sudah siap menyumpahi Jk dengan berbagai umpatannya, tapi baru saja ia membuka mulutnya, ia sudah dipeluk dengan erat oleh Jk.

Kepalanya menyentuh dagu Jk, yang otomatis ia dapat menghirup aroma parfume high end milik Jk yang membuatnya merasa tenang.

"Kemarin aku tidak memelukmu sepanjang malam," gumam Jk disela-sela dekapan erat itu pada Sean.

"Je-jeon ... Lepaskan aku dulu," mata Sean menatap rumahnya, apakah ada yang melihatnya atau tidak, bisa-bisa Ayah dan Ibunya menyaksikan ini.

"Biarkan aku memelukmu sebentar," Jk berbisik ditelinganya, "hanya sebentar, kumohon."

Sean merasa tidak nyaman, namun ia juga tidak tega jika langsung mendorong Jk menjauh darinya, jadi ia hanya berdiri di tempat dan membiarkan Jk memeluknya erat, tanpa sadar ia membalas pelukan itu, hingga Jk tersenyum menang mendapat perlakuan dari wanita yang dicintainya lama itu.

Tetapi, lama kelamaan ada sesuatu yang salah saat Jk memeluknya.

Wajah Sean terasa panas, ia mengulurkan tangannya memukul punggung tegap Jk, "Yak! Jeon Khyle bisakah kau tidak membangunkannya disaat seperti ini?" pekik Sean dalam pelukan hangat Jk, "Bisakah kau simpan dulu senjatamu itu?" Jk tertawa mendengar ocehan Sean yang menurutnya menggemaskan itu.

"Sayang, ini bukan sesuatu yang bisa aku kendalikan, dia benar-benar menyukaimu, setelah dia melihatmu, dia tidak bisa menahan untuk memberi hormat padamu," ucap Jk yang terdengar seperti rengekan.

Sean sangat marah mendengar kata-kata frontal Jk, ia membuka mulutnya ingin menggigit dada bidang pria di hadapannya, tapi dengan cepat Jk menggeser kepala Sean dari dadanya.

"Jangan jangan jangan, nanti aku akan memakai ini untuk menemui mertuaku, tidak baik jika ada bekas air liurmu!" Jk segera melepaskan pelukannya pada Sean, dan menjauh dari Sean.

Benar-benar, ingin sekali Sean memukul orang ini dengan keras, menyebalkan sekali!

Jk meraih tangan Sean yang sepertinya kedinginan, mengingat sudah mulai memasuki musim gugur, udara di pagi hari sangat dingin.

"Apakah mau duduk dulu, di dalam mobil sebentar?" tanya Jk penuh perhatian, masih menggenggam telapak tangan Sean yang sudah kedinginan. Apalagi Sean hanya memakai baju tidurnya, tidak memakai mantel lagi.

Sean memutar bola matanya malas, "Untuk apa kau datang sepagi ini, sih?" tanya Sean ketus, walaupun begitu dengan malas ia tetap mengikuti Jk masuk ke dalam mobilnya.

Saat masuk ke dalam mobil, Jk mengangkat Sean untuk duduk di atas pangkuannya.

"J-jeonn ..."

Belum sempat ia melanjutkan kata-katanya, bibirnya sudah dilahap oleh Jk.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HAI, MR JEON! - ROSEKOOK FANFICTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang