Sean membuka pintu kamarnya memandangi pria tampan yang jauh dari kata baik-baik saja keadaannya. Rambut yang berantakan, wajah yang memelas sedih, juga pakaian yang sedikit lusuh dari biasanya walaupun kadar ketampanan pria ini tidak berkurang sedikitpun.
"Jk aku serius bertanya padamu, cobalah untuk menjawab dengan benar!" bentak Sean. Entah mengapa nyalinya sangat tinggi kini. "Kau tahu maksud pertanyaanku padamu, kau juga harusnya tahu bukan jawaban seperti itu yang aku mau dengar," seloroh Sean lagi.
Tatapan mata Jk melembut, "aku tahu jawaban apa yang kau inginkan, tapi jawaban yang tadi itu juga kejujuran perasaanku padamu."
"Ck, kita baru kenal beberapa bulan dan baru bertemu malam itu. Bagaimana mungkin kau begitu menyukaiku?" Sean mencoba menahan amarahnya. Bukan wanita penggoda itu yang ada dalam pikirannya saat ini, melainkan bagaimana bisa Jk begitu terus terangnya menyatakan bahwa ia benar-benar mencintai Sean? padahal setahunya keduanya baru bertemu.
"Aku, aku pernah menyelidikimu." ungkap Jk pada akhirnya. "Benar, aku pernah diam-diam mengikutimu, aku tidak mungkin tak mengetahui apa-apa tentangmu. Aku tidak mungkin tak tahu apapun pada wanita yang akan menjadi pendamping hidupku." imbuh Jk.
Sean sedikit bergetar mengetahui pernyataan Jk. Bukankah menyeramkan jika selama ini ada yang menguntitnya?
"Ya-yang aku tahu, kau adalah manusia berdarah dingin, dan tegas pada siapapun dan juga kau membenci jika bersentuhan secara langsung pada orang asing. Juga kau pernah bilang kau tidak pernah memiliki seorang wanitapun disisimu." cicit Sean.
Beberapa waktu lalu tentu saja ia sedikit menyelidiki pria dihadapannya ini. Walaupun tidak banyak informasi yang ia dapatkan.
"Ya itu benar, aku memang tidak pernah memiliki seorang wanita satupun disisiku," Jk menatap lekat Sean. "Kecuali dirimu, Sayang. Aku sangat menyukaimu, aku pernah mengatakan bahwa pada saat pertama kali aku bertemu denganmu, aku sudah sangat mencintaimu sangat dalam—aku berjanji akan menemukan gadis kecil cantik yang pemberani menyelamatkan hidupku."
Kening Sean berkerut, apa yang dikatakan Jk ia masih tidak percaya.
"Pertama kali yang di ... Bar?" tanya Sean hati-hati. Ya, memang setahunya itulah pertama kali keduanya bertemu.
Jk tersenyum kecil menampilkan lesung pipinya.
"Aku mengira, seumur hidup kau tidak akan memberikan pertanyaan itu padaku?" Jk memeluk Sean.
"Maksudmu?"
"Aku menunggu. Menunggumu bertanya hal ini padaku. Bertanya sejak kapan aku mulai mencintaimu, sejak kapan aku berjumpa denganmu, dan sejak kapan aku begitu mencintaimu begitu dalam sampai tidak bisa melepaskan diri."
"Bukankah kau bisa memberitahuku sejak awal, mengapa harus menunggu aku bertanya padamu? Tidak kreatif!" sungut Sean.
"Karena, aku ingin tahu apakah kau sudah memiliki perasaan padaku? Hanya dengan pertanyaan itulah paling tidak aku tahu kau punya sedikit saja rasa cinta untukku. Dan aku tidak bisa disingkirkan begitu saja," Bangga Jk.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAI, MR JEON! - ROSEKOOK FANFICTION
Fanfiction🤍Fiksi Umum-Fiksi Penggemar-Adult Romance🤍 Description : Mengetahui kebenaran One night stand kekasihnya, membuat ia memutuskan hubungannya yang tengah merencanakan pernikahan. Seanne Park, berakhir membalas ONS kekasihnya itu dengan perbuatan yan...