Tamparan Sean sangatlah keras, sehingga karena suara tamparan itu orang tua Sean yang berada di dalam rumah pun diam-diam memperhatikan dibalik jendela rumahnya.
Mereka tahu bahwa ada masalah pada hubungan Sean dan Vantae, tetapi mereka tak tahu apa masalahnya.
Semalam Ibu Sean menghubungi ponselnya, namun selalu nada mailbox yang menjawab. Walaupun ia yakini Sean sudah dewasa, namun tetap saja naluri Ibu sangatlah kuat, takut anak semata wayangnya itu mengalami sesuatu yang buruk, apalagi setelah dari semalam Vantae mendatangi rumahnya dengan keadaan yang jauh dari kata baik-baik saja.
Sean adalah anak yang baik dan patuh, bahkan sifatnya sangat lembut. Jika bukan sampai melewati batas kesabarannya, maka tidak mungkin Sean bisa semarah itu.
Sampai-sampai ponselnya tidak aktif dan tidak pulang semalaman, pasti masalah ini bukanlah masalah yang kecil, pikir Ibunya.
Tadi di dalam orang tuanya telah mendengar banyak hal, dan tentu saja mereka mengetahui apa yang sudah dilakukan Vantae.
Meskipun kedua orang tua Sean sangat marah pada Vantae, namun seluruh lingkungan konglomerat sudah mengetahui kabar mereka akan segera menikah. Jika sampai disini terjadi masalah besar, maka itu benar-benar memalukan!
Ayah Park memutuskan untuk keluar dan menghampiri Sean dan Vantae yang tengah berseteru, ingin menyuruh keduanya masuk ke dalam rumah untuk membicarakan semuanya dengan baik-baik.
Jika ada masalah alangkah baiknya dibicarakan dengan baik, duduk dengan tenang, dan diselesaikan dengan kepala yang dingin.
Namun, sebelum ia membuka pembicaraan melihat ekspresi putrinya itu tampak seperti ingin memakan makhluk yang berada di depannya, Ayah Park jadi sedikit ngeri dan mengurungkan niatnya.
"Ayo, kita duduk dulu dan bicarakan ini baik-baik Honey. Aku masih sangat mencintaimu, jangan seperti ini!" Vantae hampir putus asa merayu wanita cantik di hadapannya ini.
Sean masih menatapnya remeh, "Duduk dan membicarakan apa?"
Membicarakan betapa banyaknya selingkuhan Vantae diluar sana? atau membicarakan bagaimana aku hidup dengan damai bersama selingkuhannya nanti? Omong kosong!
Wajah Ibu Park semakin mendingin, "Van, mengapa kamu bisa begitu ceroboh? lebih baik kalian berdua jangan bertemu dulu, saat ini. Tenangkanlah diri kalian masing-masing, jika sudah mereda kalian bisa kembali membicarakan ini dengan baik-baik tentunya." usulnya.
Vantae tersadar akan masukan dari calon mertuanya itu, ia akui ia begitu semangat membujuk tunangannya itu untuk kembali lagi bersamanya, ia tidak ingin berspekulasi jahat lagi pada Seannya.
"Sean, aku ... aku minta maaf, atas semua kekacauan yang terjadi," dengan segera Vantae memohon maaf.
Sean menatapnya seakan melihat badut di hadapannya, hah, lucu sekali manusia ini pikirnya, "Bukankah, kamu tadi memaki diriku, menyebutku jalang? mengapa sekarang meminta maaf, huh? ke mana tadi Vantae yang berani, teruskan kata-katamu tadi, biarkan kedua orang tuaku ini dapat menilai bagaimana selama ini mereka membesarkan putri satu-satunya ini!" ucapan Rose membuat kedua orang tuanya semakin geram.
Ayah Park yang semula ingin bersikap baik, namun mendengar ini ia menjadi bertambah dongkol, "Vantae, sebaiknya Anda pergi dari sini. Rumah kecilku ini tidak muat menampung orang besar sepertimu!"
"Van, aku sudah katakan padamu, kita sudah selesai. Jangan lagi membuat dirimu terasa menyedihkan di mata orang lain!"
saat Sean melewati Vantae, namun netra Vantae menangkap bekas ciuman di leher jenjang Sean, "Baik aku akan pergi. Tapi, katakan dulu kau bersama siapa semalam?"
KAMU SEDANG MEMBACA
HAI, MR JEON! - ROSEKOOK FANFICTION
Fanfiction🤍Fiksi Umum-Fiksi Penggemar-Adult Romance🤍 Description : Mengetahui kebenaran One night stand kekasihnya, membuat ia memutuskan hubungannya yang tengah merencanakan pernikahan. Seanne Park, berakhir membalas ONS kekasihnya itu dengan perbuatan yan...