38. Big Baby

1.4K 305 104
                                    

Setelah menghubungi Yugyeom, tanpa bicara sepatah katapun ia bangkit meninggalkan Sean yang masih terheran dengan sikap Jk padanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah menghubungi Yugyeom, tanpa bicara sepatah katapun ia bangkit meninggalkan Sean yang masih terheran dengan sikap Jk padanya. Hei, baru saja mereka melakukan persetubuhan mesra tapi mengapa jadi mendadak dingin seperti ini?

Masa bodoh dengan ketelanjangannya, Sean mengikuti Jk yang melangkah ke arah kamar mandi. Ia harus tahu ada apa sebenarnya? Beberapa menit yang lalu keduanya masih terlihat baik-baik saja, tapi setelah Sean memberitahukan kabar kehamilannya, ekspresi wajah suaminya berubah drastis.

Ada apa? Sean heran dengan sikap Jk yang susah ditebak itu. Biar saja jika akan terjadi peperangan, memangnya ia salah apa? Bukankah tujuan menikah adalah memiliki keturunan? Bukankah semua pasangan yang sudah menikah mendambakan kehadiran malaikat kecil di tengah-tengah mereka yang akan membuat suasana rumah tangga menjadi lebih sempurna, bukan? Tapi apa benar Jk tak menginginkan anak ini?

"Sayang, ada apa?" Sean sebisa mungkin menyembunyikan emosinya pada pria itu.

"Kita bersiap kembali ke Korea," jawab Jk tanpa melihat Sean seraya menyalakan keran shower hingga air menyiram basah tubuhnya.

"Mengapa mendadak?" suara Sean meninggi, ia tak bisa menahan emosinya sekarang.

"Ada urusan penting," Jk selesai dari mandinya-menyambar handuk menutupi tubuh bagian bawahnya, berlalu tanpa melihat wajah sang istri.

"Menurutmu bulan madu ini tidak penting?!" geram Sean.

"Jangan menyulut amarahku, Sea. Sepuluh menit lagi Yugyeom menjemput kita!" Sean menatap tak percaya punggung kekar suaminya, habis sudah kata-katanya.

Sungguh tak habis pikir pada Jk, inikah sisi asli dari pria yang sudah menjadi suaminya? Jika benar, Sean sangat menyesal menikahi pria itu. Sangat!

Cih, urusan penting? Apa sekarang bulan madu mereka menjadi tidak penting?
Padahal baru saja mereka berbaikan karena kecemburuan tak jelas pria itu. Sekarang apalagi? Rasa-rasanya Sean ingin sekali membenturkan kepalanya pada tembok jika tak sakit! Sialan sekali.

Sean selesai membersihkan diri, wanita itu mencoba menenangkan dirinya dan kembali mendekati Jk yang sibuk bermain ponselnya di sofa, entah apa yang suaminya lakukan dengan benda sialan itu!

"Mengapa tiba-tiba kau begini, Jeon?" tanya Sean pelan. Pria itu hanya sibuk dengan benda pipih di tangannya.

"Jawab aku Jeon Khyle!" teriak Sean yang sudah tak bisa lagi menerima diperlakukan seperti ini.

Jk menatap Sean dengan tatapan yang sulit di artikan, "Aku sudah bilang perusahan membutuhkanku saat ini," balasnya lalu kembali menghubungi Yugyeom, berusaha menyibukkan diri tak mau berargumen dengan istrinya.

Brengsek, padahal pria itu yang menyulut api lebih dulu di diri Sean!

Sean mendesah, mengangkat tangannya. "Terserah kau saja, mulai sekarang jangan bicara padaku!" wanita itu meraih tasnya dan keluar dari suites room itu dengan menutup kasar pintunya.

HAI, MR JEON! - ROSEKOOK FANFICTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang