3. For the first time

4.6K 542 32
                                    

Terlihat Sean yang sakit kepala dan bangun dari tidurnya, sekarang dia merasa seolah-olah tubuhnya ditimpa oleh batu kali yang besar disekujur tubuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terlihat Sean yang sakit kepala dan bangun dari tidurnya, sekarang dia merasa seolah-olah tubuhnya ditimpa oleh batu kali yang besar disekujur tubuhnya.

Sakitnya yang tak tertahankan dan sesuatu yang sulit untuk dilupakan itu bahkan lebih sakit menusuk hatinya.

"Minumlah dulu sup pereda mabuk ini!" terdengar suara yang lembut itu, lalu didepan mata Sean terlihat semangkuk sup penghilang pengar.

Sean terbodoh sejenak, dia mengangkat kepalanya dengan kekhawatiran. Ketika dia melihat pria tinggi yang berdiri didepan tempat tidurnya hanya dengan berlapis bathrobe, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut.

Apa yang terjadi semalam bukan mimpi?

Dia benar-benar tidur dengan pria yang baru sekali bertemu!

Sinting!

Pria itu menatap Sean yang juga menatap dirinya dengan bodoh, alisnya yang memesona itu sedikit berkerut, "Tidak ingin bertanggung jawab?"

"Huh, apa?" Sean sedikit kebingungan, apanya yang tidak ingin bertanggung jawab? Kalimat itu yang seharusnya diucapkan olehnya kan?

Meskipun semalam dia minum terlalu banyak, tetapi biasanya dia setelah mabuk tidak akan lupa. Kejadian semalam sedikit abstrak, tetapi dia ingat jelas setiap detail apa saja yang terjadi semalam.

Dia tahu benar, betapa terampilnya pria dihadapannya ini tadi malam. Dia memohon ampun beberapa kali dibawah tubuh pria itu—sampai saat inipun tenggorokannya terasa amat kering. Buktinya tadi Sean buka suarapun, dia menyadari jika suaranya serak.

Pantas saja jika seluruh tubuhnya sangat sakit, ternyata ini semua karna perbuatan pria dengan visual yang tidak bisa dideskripsikan dengan kata-kata. Sangat tampan dan jantan dalam bersamaan. Mungkin mantan kekasihnya yang brengsek itu juga tampan tapi menurut penglihatan Sean pria didepannya ini amat berbeda denfan ketampanan milik Vantae, hmm sedikit lebih hot begitu?

Sean merutuki otak cantiknya yang traveling kemana-mana itu, ia mencoba kembali fokus pada suara maskulin yang memerintahnya.

"Kamu minum ini dulu." titah Pria itu saat mendengar suara seraknya, alisnya semakin mengkerut.

Seakan tahu kebingungan Sean, Pria itu buka suara lagi, "Setelah kamu selesai meminumnya, kita baru membicarakan masalah kita dengan baik." jelasnya.

Sekarang tenggorokan Sean makin terasa sakit, dia juga bukan orang yang pemalu. Sean tidak peduli dengan apa yang harus atau tidak mereka lakukan, toh keduanya sudah melakukannya.

Ditambah lagi dengan semangatnya setelah minum-minum, juga ia tak tahu sudah berapa banyak hal kelewatan yang telah dia lakukan, jadi dia tidak akan malu lagi dengan pria didepannya ini.

Apalagi dilihat-lihat status pria ini sepertinya bukan orang biasa. Dilihat jas yang terlempar asal di atas sofa itu juga sepertinya sangat mahal.

Setelah Sean meminum sup pereda mabuk, suara pria itu terdengar lagi, "Ada baju ganti yang baru dibeli tergantung di kamar mandi, kamu lihat dulu cocok atau tidak, jika tidak cocok aku akan suruh asistenku untuk membelinya lagi."

Sean bergerak sedikit, tetapi sekarang seluruh tubuhnya penuh dengan rasa sakit. Dia memutuskan tidak ingin bergerak sama sekali, jadi dia terus berbaring ditempat tidur dengan mata yang membulat masih menatap pria itu yang mau berganti pakaian.

Astaga—Pria ini benar-benar membuatnya malu, tidak berbalik badan dan menghadap kearahnya, secara terang-terangan melepas bathrobe-nya dan langsung berganti pakaian.

Heol... Kenapa harus memakai baju di depannya sih?!

"Tidak ingin bergerak?" Pria itu mengancing lengan kemejanya, berjalan kedepan tempat tidur dengan suara yang lembut.

Sean hanya bisa bersuara, "Umm ..." akhirnya berkata, "Jika kamu ada sesuatu untuk dilakukan, kamu pergi saja, setelah aku bangun aku akan pergi untuk check-out sendiri."

Sean sebenarnya bermaksud untuk berbaring kembali untuk tidur, tetapi dia tiba-tiba terpikirkan sesuatu dan langsung bangkit untuk duduk.

"Tadi malam, Kamu pakai pengaman kan?" tanya Sean hati-hati, semoga saja pakai. Harapnya.

Pria itu mengangkat alisnya, ada pergerakan pada bola matanya seakan berpikir, "Tidak pakai!"

Sean memaki didalam hatinya, lalu berencana untuk meminta orang suruhannya untuk membantunya membeli sekotak morning after pill atau membeki secara online saja.

Ketika Pria itu melihat Sean mengambil ponsel mencari toko obat-obatan online, raut wajahnya tiba-tiba merosot, "Apakah kamu belum mengerti hubungan kita berdua?"

Sean mendengus, "Kita berdua bisa ada hubungan apa? Kenapa? Apakah kamu benar-benar ingin aku bertanggung jawab? Dengan skill-mu itu yang semalam, Don't tell me, was last night the first time for you?" kini Sean geram dengan ucapan pria yang seakan menyudutkannya.

"If i say yes?" raut wajah Pria itu tidak berubah.

Sean terkejut, "WHAT?!" tidak mungkin, ia tidak yang bisa menipuku batinnya.

"Aku selalu berpikir, I want to give my first time to my wife, tetapi apa yang terjadi semalam ... so, I don't need to explain to you anymore, right?" jelas pria tampan itu.

Bagaimana mungkin Sean tidak tahu apa yang terjadi semalam kan?

Begitu keduanya masuk kamar, sebenarnya pria itu berencana pergi, tetapi Sean yang menyerangnya lebih dulu, lalu ...

Sudahlah, lupakan, jangan mengingatnya!

"Jadi, apakah setelah kejadian semalam kamu tidak ingin bertanggung jawab? setelah tidur bersamaku lalu melarikan diri?" raut wajah Pria itu sangat serius dan ia terlihat baik-baik saja, sehingga ia tidak bisa berpikir bagaimana watak Pria ini baik atau tidak.

"Aku bukan, ... aku tidak, Umm jangan sembarangan bicara ya!" Sean benar-benar tidak percaya diri untuk menjawab pertanyaan itu, seketika nyalinya menciut.

"Good, pada jam satu siang, siapkan Kartu Tanda Kependudukanmu dan pergi ke Biro Catatan Sipil bersamaku!"

"Good, pada jam satu siang, siapkan Kartu Tanda Kependudukanmu dan pergi ke Biro Catatan Sipil bersamaku!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hai, My Readers-nim!!! Kangen gak sih sm book ini dan book aku yg lainnya? tp kek udh lama bgt Momom gak nulis jd sedikit belum nemu moodnya lagi buat lanjutin Insane Ideas of Roselle, dan yg msh on going lainnya.
Sepertinya akan aku skip beberapa bab 21+ dan aku masukkan ke Karya Karsa. Karna banyak anak sekolah belum cukup umur gak sih yg baca beberapa book aku ini. Hhehe.

Pokoknya follow aku yaaakk, komen yg seru dan pencet bintang jangan lupaaaa, okaaayyy?! Biar semangat dan balikin mood Momom yg udh mulai memudar ini. Wkwkwkkk

See youuuu next chapter...

HAI, MR JEON! - ROSEKOOK FANFICTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang