Permintaan Mahiku...

21 6 1
                                    

Happy Reading and Enjoy Tsundereading...

Qegi melihat jam di dinding yang menunjukan pukul 20.00 WIB, sudah larut malam dan Qegi juga harus membiarkan Mous dan keluarganya berunding menyelesaikan masalah mereka. Qegi sudah merencanakan sesuatu agar Mous mau berbicara dan meminta maaf kepada keluarganya setelah mengantarkannya pulang. Sebenarnya agak sedikit berbahaya dan konsekuensinya pun nanti akan panjang. Tapi ... mau tidak mau, Qegi harus melakukannya agar Mous bisa dekat dengan keluarganya lagi. Walaupun nanti kemungkinan besarya akan ada luka yang cukup menyakitkan, jika Mous mengetahui hal yang sebenarnya.

Setelah berpamitan dengan keluarga Mous, Qegi akhirnya bisa tersenyum tenang karena sudah tau sikap kedua orangtua Mous yang memang baik dan humoris. Apalagi kakak Mous yang kayaknya mati-matian untuk membuat adik pertamanya itu tersenyum, lewat bercandanya yang receh dan garing. Pantas saja Mous suka tidak jelas dan selalu bercanda hal yang garing, memang keluarganya juga seperti itu.

Qegi memutuskan untuk diantar oleh Mous lewat sepeda motor, walaupun kedua orangtua Mous tidak setuju dan menyuruhnya untuk naik mobil, tapi Qegi berusaha untuk menolaknya karena kalau naik mobil semua rencananya akan gagal. Dalam perjalanan pulang, Qegi selalu berusaha untuk tersenyum saat Mous melihatnya dari kaca spion. Sebelum menjalankan rencananya, Qegi berusaha untuk memikirkan kembali secara matang, bahkan tangan yang daritadi akan memeluk pinggang Mous pun tidak selalu jadi. Dengan alasan menunggu waktu yang tepat, semakin lama perasaannya semakin resah, Qegi harus melakukannya agar Mous bisa luluh dan menuruti kemauannya. 

Dengan berat hati Qegi memutuskan untuk menjalankan rencananya, ini demi kebaikan Mous! Konsekuensinya biar nanti ditanggung bersama-sama. Perlahan namun pasti akhirnya tangan Qegi pun memeluk Mous dengan erat, tidak ada sejarahnya Mous bisa kaget dan bahagia secara bersamaan seperti ini apalagi saat melihat Qegi yang hanya memberikan senyuman lewat kaca spionnya.

"Bolehkan?" tanya Qegi sambil tersenyum manis yang di jawab oleh anggukan dan sebuah sentuhan lembut tangan sebelah kiri Mous yang mengusap tangan Qegi yang sedang memeluknya erat.

"Mous, lo kayaknya harus selesain masalah dengan keluarga lo. Malam ini juga," lirih Qegi turun dari motor Mous.

"Kenapa harus malam ini?"

"Lo mau ngundur waktu? Sedangkan lo juga nggak tau kematian keluarga lo akan datang kapan? Lagipula Mous, tadi ibu lo cerita sama gue, kalau dia merasa nggak pantas menjadi seorang ibu, baliau menjadi ibu yang tidak berguna karena nggak ngurusin lo, nggak tau semua tentang lo. Ibu tersiksa Mous karena jauh dari lo," ucap Qegi panjang lebar.

Mous hanya diam saja saat Qegi mengatakan hal itu.

"Mous, gue mau tanya, waktu itu lo mendengarkan pembicaraan ayah dan ibu lo sampai selesai atau cuma setengahnya aja karena keburu emosi?"

"Kalau lo diam, berarti lo nggak ngedengerinnya sampai selesaikan?" tanya Qegi lagi.

Qegi memutar kembali otaknya, cara apa yang harus dia lakukan agar Mous bisa mendengarkan omongannya dan menurutinya. Qegi memejamkan matanya sebentar untuk berpikir otoriter.

Qegi memegang tangan Mous lalu mengusap dengan tangan halusnya, "Mous, gue ngelakuin ini karena gue peduli sama lo, karena gue sayang sama lo. Gue nggak pernah-kan meminta apapun dari lo. Kalau gitu ... hari ini gue mau minta sama lo buat membuka hati lo, setidaknya untuk malam ini aja. Lo harus ceritain apa yang lo dengar waktu itu sama kedua orang tua lo, supaya lo juga tau itu benar atau salah."

"Lo mau kan? Katanya lo mau bahagiain pacar lo, minta satu aja susah banget ... itupun buat lo bukan buat gue ... yaudahlah terserah lo aja," ucap Qegi pasrah sambil meninggalkan Mous karena kesal daritadi Mous hanya diam saja.

TsundereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang