Happy Readings
Selamat menikmati and enjoy guyss...
Qegi hanya menunjukan ekspresi datarnya kepada Mous dan siswa lainnya saat makan bersama, tak ada yang bisa Qegi lakukan selain diam saat Mous dan teman-temannya mengobrol bahkan sesekali bercanda dan tersenyum dengan renyahnya.
Qegi pun melihat jam tangannya dan ternyata sebentar lagi kelasnya masuk, Qegi berdiri dan menyerahkan uang untuk minumannya yang sudah di beli oleh Mous tadi.
"Jangan nolak, gue nggak mau merasa berhutang budi sama lo. Bukan berarti kita pacaran lo bisa dengan bebas traktir gue. Gue ke kelas duluan. Dan lo juga jangan telat masuk kelas," ucap Qegi lalu pergi.
Mous, Dika dan Naufal hanya bisa diam tak percaya dan sedikit takjub atas apa yang diucapkan oleh Qegi.
"Gilaaa,,,. Mous lo beruntung banget punya pacar seperti Qegi, ya walaupun sikapnya dingin gitu, tapi dia perhatian loh sama lo dan pastinya nggak akan merugikan pesak(dompet) lo juga," ucap Dika sambil tepuk tangan.
"Ohh iya dong siapa dulu Mous gitu," ucap Mous dengan bangga sambil sok ganteng.
"Udah ahh ayo ke kelas, seperti yang Mahiku bilang kita nggak boleh telat," sambung Mous.
Saat waktu pulang tiba seperti biasanya Gael sudah standbye di area parkir untuk menunggu sahabatnya, untung yang Gael tempati tempatnya sejuk karena terhalang oleh pohon besar. Jika tidak, mungkin kulitnya yang sawo mateng itu akan lebih gelap lagi.
Saat para siswa keluar dari kelasnya dan bergerumun di area parkiran Gael mendengar para cewek dan cowok yang sedang membicarakan seseorang yang namanya tak asing dia dengar.
"Ehh gila ya, gue nggak nyangka loh si Qegi bisa pacaran sama si Mous."
"Bukan lo aja kali yang nggak nyangka semua siswa disini juga nggak nyangka, bisa-bisanya si Qegi yang sikapnya dingin dan cuek bisa pacaran dengan cowok famous, idaman gue lagi."
"Yeee,, Mous punya gue juga kali."
"Hush.. Mous udah punya pacar. Emangnya kalian nggak lihat apa tadi aja mereka makan bareng loh di kantin, mana romantis lagi bisik-bisik gitu."
"Halahh nggakpapa lah, lo kayak nggak tahu aja si Mous itu orangnya kayak gimana. Bentar lagi juga mereka putus atau mungkin si Qegi di selingkuhin sama Mous, diakan playboy."
Itulah yang Gael dengar dari para siswa yang melewatinya saat itu, ada rasa penasaran di diri Gael, kira-kira Qegi yang mereka maksud itu siapa? Apakah itu Qegi yang dia kenal. Tapi Qegi sahabatnya nggak mungkin berpacaran dengan cowok untuk saat ini, dia kan orangnya cuek dan satu kalipun Qegi tak pernah curhat tentang cowok kepadanya. Nggak mungkin Qegi langsung berpacaran dan menutupinya dari Gael. Dan Mous siapa dia?
Dari kejauhan Qegi sudah melihat sosok Gael diparkiran dengan jaket jeans dan motor kesayangannya itu, Qegipun berhenti sejenak memikirkan apa yang harus Qegi ceritakan dan menjelaskannya kepada Gael. Pasti sahabatnya itu akan banyak bertanya dan apa yang harus dia jawab toh semuanya terlalu cepat untuk menjadi sebuah cerita.
Setelah beberapa menit Qegi berpikir dan mencari alasan yang bagus, akhirnya Qegi berjalan mendekati Gael dengan ekspresi seperti biasanya walaupun ada sedikit keraguan dan ketakutan di hati Qegi. Karena bisa saja kan Gael mengetahui yang sebenarnya kalau dia berbohong dan Gael terkadang lebih tahu isi hatinya dibanding dirinya sendiri.
"Gael lo ngapain disini?" tanya Qegi.
Gael yang mendengar suara Qegipun langsung sadar dari lamunannya. "Lo bengong ya Gael? Lo mikirin apa?" tanya Qegi lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tsundere
Teen FictionTahap REVISI! Gak semudah itu untuk keluar dari Friendzone, apalagi dengan sikap Gael yang membuat Qegi tidak berdaya untuk menjauh bahkan sulit untuk memilih dan bersama Mous yang mencintainya karena taruhan bersama teman-temannya. Apakah Qegi akan...