Happy Reanding and Enjoyy Guysss....
Mous, Dika dan Naufal yang mendengar itu, langsung terpelonjak kaget sambil menatap kearah Qegi dan Mira secara bergantian. "Mir lo ngomong apa sih!" tegur Mous.
"Memang itu kenyatannya kan Mous, semua orang juga tahu kok. Lo tahu nggak Qegi?" tanya Mira.
"Iya tahu kok," ucap Qegi sambil melihat kearah Mous.
"Ehh udah ya, nanti lagi ngobrolnya. Kapan nih mau pesan? Gue udah lapar?" ucap Dika menengahi.
Mous yang ingin protes kepada Mira pun terpotong karena Dika terlebih dahulu menyudahi keributannya. "Seperti biasa aja Dik," ucap Mous sambil melihat kearah Qegi karena takut Mahikunya marah.
"Kamu mau apa Mahiku?" lanjut Mous.
"Gue jus mangga aja," ucap Qegi melihat kearah Dika.
"Gue mau batagor sama jus mangga juga deh," ucap Mira.
"Yaudah, gue pesan dulu ya. Naufal lo ikut gue ya, bantu gue bawain makannya,"
Dika dan Naufalpun beranjak pergi, sedangkan Mous terlihat geram kepada perempuan yang datang tanpa diundang dan duduk disebelahnya itu. Tapi untuk saat ini Qegi lebih penting dibanding harus meladeni cewek yang ada disampingnya itu. Mous melihat kearah Qegi sambil mencoba memegang tangan Qegi sambil berharap dia tidak marah kepadanya. Mira hanya bersorak didalam hatinya, kayaknya dia sudah berhasil membuat Qegi marah kepada Mous, buktinya tadi Qegi nyebut Gue kepada Mous dan sikapnya jadi cuek.
Suasananya menjadi canggung bahkan Mous pun dari tadi tak berkata apapun, bahkan saat Dika dan Naufal datang pun suasananya tidak berubah, tetap saja canggung. Hanya pokus kepada makanan masing-masing dan Mous hanya mampu melihat ekspresi Qegi yang tidak berubah, selalu saja datar. Tidak berekspresi cemburu ataupun marah.
"Kayaknya, gue ke kelas duluan ya," ucap Qegi menghentikan keheningan.
"Aku anterin ya," ucap Mous berdiri.
"Naufal ini uang minumannya," ucap Qegi memberikan uang.
"Kalau gitu gue pamit ya Naufal, Dika, Mira," lanjut Qegi, lalu berjalan menjauhi kantin.
Mous hanya mengedipkan matanya kepada Naufal lalu mengikuti Qegi dan mensejajarkan langkahnya dengan Qegi. Mira hanya terkaget-kaget saat melihat Qegi memberikan uang kepada Naufal. "Kenapa Qegi bayar jusnya? Emangnya nggak ditraktir sama Mous?"
"Emangnya lo?" jawan Naufal judes lalu meninggalkan Dika dan Mira.
"Emangnya gue apa?" tanya Mira kepada Dika.
"Ya karena Qegi itu nggak seperti lo, yang menghabiskan uang Mous," jawab Dika sambil menyusul Naufal saat satu sendok makanan mendarat dimulutnya.
Mira hanya berdecak sebal saat melihat sikap Dika, Naufal bahkan Mous yang menyebalkan dan bisa-bisanya mereka bersikap seperti itu kepada Mira, waktu itukan sikap mereka manis kepada Mira tapi semenjak ada Qegi, jadi berubah.
"Mahiku," pangil Mous hati-hati.
"Kamu nggak marah kan?" sambung Mous.
"Kenapa gue harus marah?"
"Ehh, itu karena ucapan Mira tadi," ucap Mous gugup.
"Emang itu kenyataannya kan? Kenapa gue harus marah. Lagipula lo berhak dekat sama cewek lain selain gue, karena gue cuma pacar lo bukan istri lo, yang bebas dan berhak larang lo dekat ataupun main sama siapapun itu."
"Udah? Cuma itu doangkan. Gue masuk. Dan lo juga sekarang langsung ke kelas," sambung Qegi lalu masuk kedalam kelasnya.
Mous pun tersenyum lalu melihat terlebih dahulu Qegi duduk dikursinya, lalu melambaikan tangannya saat Qegi melihat kearahnya dan pergi.
"Maaf Mahiku, aku nggak akan langsung ke kelas. Aku izin ya ke Mira dulu. Tapi tenang aku nggak akan telat masuk kelas," ucap Mous dalam hatinya sambil terburu-buru.
Mous pun mencari Mira ke kantin tapi sayangnya dia sudah tidak ada. Mous pun berjalan ke arah kelas Mira dan ternyata memang Mira sudah duduk manis disana. Terlihat wajah senang Mira saat melihat Mous datang ke kelasnya. Tanpa tunggu Mous berbicara, Mira sudah terlebih dahulu menghampiri Mous.
"Kamu pasti cari aku kan?" tanya Mira saat berada di depan pintu kelas.
Teman sekelas Mira terlihat begitu heboh saat Mous menghampiri Mira, terlihat sebagian siswa/i berbisik dan melihat dengan tatapan aneh dan ambisius. Mous pun menarik tangan Mira untuk sedikit menjauh.
"Lo ini kenapa sih Mir? Gue kan udah bilang sama lo. Jangan ganggu hubungan gue sama Qegi!"
"Mous cuayang ku, dengerin aku dulu. Ya aku nggak bermaksud ganggu hubungan kamu. Aku cuma mau tahu aja, cewek yang katanya kamu suka," ucap Mira sambil tangannya berbentuk tanda kutip saat mengatakan 'cewek yang kamu suka'.
"Lagipula aku baik, beritahu pacar kamu tentang hubungan kita. Agar kalian nggak ada kesalahpahaman lagi atau mungkin kamu nggak menutup-nutupi sesuatu lagi dari dia," lanjut Mira.
Mous menghirup udara sekitarnya lalu tersenyum ke arah Mira, "Mira cantik, lo masih ingetkan perkataan gue kalau gue putus sama Qegi, lo mau gue pacarin?"
"Inget dong, kan itu baru tadi banget," ucap Mira antusias.
"Bagus... Gue ngomong kayak gitu karena gue nggak akan putus sama Qegi."
"Dan jika itupun terjadi. Sorry, gue nggak mau pacaran sama lo," sambung Mous sambil pergi meninggalkan Mira.
"Loh cuayang kok gitu sihh. Ahhh!!" teriak Mira.
"Pokoknya kamu harus jadi pacar aku dan putus sama si Gigi itu. Lagi pula cantikan aku kok," sambung Mira sambil berkaca di hpnya.
###
"Gael? Lo ngapain disini?" tanya Qegi saat sampai diparkiran.
"Kenapa? Nggak boleh? Lagipula guekan mau kenalan sama pacar sahabat gue ini," ucap Gael sambil mencubit pipi Qegi.
"Gael, emangnya nggak bisa besok apa? Kan gue bisa bilang dulu sama pacar gue," ucap Qegi pelan.
"Kenapa harus bilang dulu?"
"Ya karena nanti pacar gue cemburu atau apa gitu. Lagipula inikan disekolah Gael. Dan emangnya lo udah nganterin Friskha?"
Gael hanya tersenyum sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal, "Gael, kalau punya pacar itu harus diperhatiin. Anterin pulang atau gimana kek. Ini malah ke sekolah gue, mau ngapain coba?" ucap Qegi panjang lebar.
"Iya deh iya yang baru aja punya pacar, jadi sok-sok nasehatin."
"Bukan gitu Gael, lagipula emang dari dulu gue selalu marah kan kalau lo nggak nganterin pulang Friskha dan malah mentingin gue."
"Hmmm. Iya deh iya," ucap Gael sambil duduk di motornya.
Saat sedang asik mengobrol dengan Dika dan Naufal, Mous tiba-tiba terdiam dan berdiri mematung saat melihat Mayat hidupnya sedang asik berbicara dengan seorang cowok, dan tidak seperti biasanya Qegi nyaman dan terlihat dekat dengan lelaki itu.
"Mous lo kenal dia siapa?" tanya Dika.
Thanks for reading guys...
Jangan bosen-bosen yaaa...
satu kurang tiga kalian :*
KAMU SEDANG MEMBACA
Tsundere
Teen FictionTahap REVISI! Gak semudah itu untuk keluar dari Friendzone, apalagi dengan sikap Gael yang membuat Qegi tidak berdaya untuk menjauh bahkan sulit untuk memilih dan bersama Mous yang mencintainya karena taruhan bersama teman-temannya. Apakah Qegi akan...