Belajar Mencintaimu, Mous.

169 9 0
                                    

Happy Reading...


Qegi dan Mous pun kini duduk berhadapan, tak henti-hentinya garis bibir Mous membentuk bulan sabit. Sekarang Mous sedang gugup karena mencoba mengapai tangan Qegi yang sedang membaca buku, namun ternyata tangannya sangat sulit untuk menyentuh tangan Qegi. Bukan karena tak tergapai, namun hatinya kini sedang tidak berfungsi dengan baik, bahkan mungkin kalau dipaksakan ia bisa pingsan ditempat. Lebaynya..

"Emmm sorry Qegi, kita itu ketemuan diperpus buat apa ya?" tanya Mous memberanikan diri memulai percakapan.

Mendengar apa yang diucapkan oleh Mous, Qegipun menutup bukunya lalu menatap Mous dengan teduh.

"Gue mau belajar Mous," balas Qegi.

"Belajar?"

"Iya.. Gue mau belajar untuk cinta sama lo Mous, lo maukan jadi pacar gue?"

Mata Mous terbuka lebar, ia tak percaya apa yang sebenarnya terjadi. Mungkinkah ini hanya mimpi atau hanya khayalan belaka?

"Lo serius?" tanya Mous tak percaya.

Qegi hanya mengangguk dan tersenyum kecil ke Mous sambil memegang tangan Mous, "Lo maukan jadi pacar gue?"

Mous masih saja menatap Qegi tanpa memberikan jawaban apapun. Ia masih tak percaya mayat hidupnya dengan berani menyatakan cintanya kepada dirinya.

"I-Iii-Iiyyyaaa gue mau."

"Lo mau apa Mous?" tanya Naufal saat pak Redi sudah keluar dari kelas.

Naufal yang dari tadi melihat Mous yang selalu melihat kedepan tanpa kedip pun merasa aneh. Kalau masih ada pak Redi sih nggak masalah karena Naufal mikir Mous sedang memperhatikan apa yang sedang dijelaskan oleh pak Redi. Namun saat pak Redi sudah keluarpun Mous masih saja melihat kedepan. Kan itu agak aneh.

"Mous lo mau apa? Lo ngelamun ya?" tanya Naufal lagi sambil menggoyang-goyangkan tubuh Mous.

Mous masih saja melihat kedepan sambil terus tersenyum.

"Si Mous kenapa lagi?" tanya Dika sambil pindah tempat duduk ke depan Mous.

"Nggak tahu, sahabat lo stres kali," jawab Naufal.

"Wahh nggak beres nihh.. Masa iya gue punya sahabat ganteng tapi stres, kan nggak lucu.. Ehh Toni minta air dong."

"Lo mau ngapain Bambang yang cantik?" tanya Naufal saat melihat Dika yang sudah siap dengan air ditangannya.

"Gue mau keluarin setan tante-tante yang bahenol dan mooontok ditubuhnya Mous, sendal butut."

Dika pun membaca jampe-jampe kedalam botol minuman dengan sangat khusyu sekitar sepuluh menit lalu dikumur-kumurkannya selama lima menit dann...

Byurrrr...

Mous yang daritadi senyum sangat bahagia tiba-tiba melompat kearah belakang karena kaget. Dika dan Naufal yang melihat mimik wajah Mous pun menahan tawanya karena lucu sekaligus takut karena Mous langsung lompat begitu saja.

Mous pun menatap Dika dan Naufal dengan tatapan yang sangat tajam sambil melangkah dengan pelan tapi pasti kearah Dika dan Naufal. Dika dan Naufal yang tadinya menahan tawa pun kini bergidik ngeri saat melihat Mous seperti orang yang ketempelan alias kesurupan. Wajah Mous yang memerah dan tangan yang mulai mengepal semakin dekat dengan sahabatnya yang pinternya kepinteran.

"Mous," panggil Dika dan Naufal dengan mimik wajah yang takut.

Mous semakin mendekat, kaki Dika dan Naufalpun bergetar dan tak berdaya. Ingin lari dan menjauh dari Mous tapi kaki mereka seperti ditahan dan kaku. Saat Mous sudah ada didepan wajah, Dika dan Naufalpun berteriak karena ketakutan.

"Siapa yang nyiram gue pake air?" tanya Mous serius.

"Bam.. Bangg Mous," tunjuk Naufal.

Dika pun berdehem untuk menetralkan ketakutannya, "Mous yang ganteng yang paling baik, yang banyak ceweknya, raja playboy cap uwu.. Jadi gini biar gue jelasin dulu. Naufal dan gue kan dari tadi bingung ngeliat lo bengong. Ya.. Jadi gue berinisiatif buat jampe-jampe lo, siapa tahu lo itu ketempelan setan tante-tante yang bahenol dan motok."

Mous masih saja menatap Dika dengan tajam. "Mampus lo Bambang," bisik Naufal.

Dika berdehem lagi menetralkan rasa takutnya, "Gue itu lapar Mous ini udah istirahat—"

"Apa Istirahat?" potong Mous kaget.

Dika dan Naufal mengangguk. Mous pun melihat jam tangannya lalu menepuk jidatnya.

"Kenapa kalian nggak beritahu gue kalau udah istirahat?" teriak Mous sambil langsung lari meninggalkan sahabatnya.

Dika dan Naufal yang melihat Mous pergi begitu saja, menarik napas dan membuangnya secara kasar. Perasaan mereka kini begitu sangat lega karena bisa lolos dari amukan Mous.

"Lo sih Bambang, bisa nggak sih lo ganti pandangan dan pikiran lo jadi Blackpink, JKT 48 atau ciwi-ciwi cantik gitu. Bosen gue dengar setan tante-tante mulu, emangnya bagusnya mereka itu apa? Didunia ini itu masih banyak ciwi-ciwi yang cantik, bahenol, montok. Ngapain lo mikirin yang udah beda alam?" gerutu Naufal.

"Ya... Gue khilaf Fal," bisik Dika dengan wajah polosnya.

Naufal yang melihat mimik wajah Dika langsung menggurutu dan menyumpahi sahabatnya itu.. Bisa-bisanya dia mempunyai sahabat yang nggak waras. Karena Frustasi Naufal pun mengacak-acak rambutnya sendiri lalu pergi dari hadapan Dika.

"Falll...Don't leave me," rengek Dika sambil mengejar Naufal.


Selamat malam ahad..

Gimana part hari ini?

Udah menambah kehaluan kalian nggak?

Jangan lupa ya vote, kritik dan sarannya. Biar aku bisa lebih baik lagi untuk menulis ceritanya.

Share juga ke teman/sahabat kalian agar bisa dijadiin bahan ngerumpi.

Share ke pacar kalian agar bisa dijadiin topik buat pacaran.

Share ka mantan kalian, siapa tahu bisa balikan.

Sharejuga ke maru pacar kalian, sekalian ngerumpiin siapa lagi yang jadi korban darimantan pacar kalian. 

Tinggalkan jejak ya kalau sudah baca...

TsundereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang