Happy Readings...
Tanpa pikir panjang Qegipun langsung membawa hpnya dari meja dan mencari kontak Mous dan mengetikan sesuatu dengan tersenyum ragu. Setelah chatnya sudah terkirim dan sudah pasti diterima oleh Mous, Qegipun langsung mematikan hpnya lalu istirahat sejenak menetralkan pikirannya.
###
Kamar Naufal menjadi seperti tempat sampah yang sudah berhari-hari tidak pernah dibersihkan saat ada Mous dan Dika. Entah bagaimana caranya bantal bisa menjadi di bawah dan sisa makanan yang berantakan ada dimana-mana. Tapi semua kejorokan itu tak pernah sekalipun membuat mereka jijik atau tidak nyaman sedikitpun. Karena jika tidak ada Mous maupun Dika, kamar Naufal bagaikan seperti disurga yang bersih dan wangi karena selalu dibersihkan oleh para pembatunya.
Suara hp berdering saat Mous dan Naufal sedang asiknya bermain playstation atau sering disebut PS, Dika yang lagi duduk santai sambil menyemil makanan yang ada dihadapannya pun langsung melihat arah suara itu dan terlihat nama "mayat hidup".
Dika mengangkat sebelah alisnya, "Mous ada chat dari mayat hidup, siapa mayat hidup Mous?" tanya Dika sambil berusaha membuka hp Mous.
Mous yang sedang pokus main PS pun langsung terpelonjak dan dengan cepatnya mengambil hpnya dari tangan Dika.
"Yahh Mous, tanggung tahu," keluh Naufal saat Mous tiba-tiba menunda permainnya dan langsung lari kearah Dika.
Mous pun tersenyum lebar saat melihat notifikasi dari mayat hidupnya lalu mengklik notifikasi tersebut.
Lo maukan jadi pacar gue? Kalau gitu, besok gue tunggu pernyataan cinta lo di hadapan seluruh siswa.
Notes : Nggak usah dibalas atau nelephone!!
Mous pun berteriak sangat kencang sambil locat-loncat nggak jelas, Dika dan Naufal yang melihat itupun langsung menghampiri dan menangkap Mous agar bisa diam.
Saat tangan Mous diraih oleh Naufal, begitu terkejutnya dia saat Mous langsung memeluknya, untung saja saat Mous akan mencium pipi, Naufal langsung mendorong Mous sampai tersungkur di lantai.
"Lo kenapa sih?" tanya Naufal agak sedikit jijik.
Mous pun bangun dan akan memeluk Dika namun tidak jadi karena Dika langsung membuka tangannya dengan senang hati yang membuat Mous bergidik ngeri.
"Sama Naufal aja lo mau, masa sama gue lo nggak mau," cibir Dika.
Mous hanya bergidik sambil tersenyum kearah Dika dan Naufal, "Besok gue akan jadian sama si Qegi," ucap Mous sambil memperlihatkan chatnya.
Naufal dan Dika pun langsung membawa hp dari tangan Mous sambil tak percaya. Apa yang sahabatnya itu lakukan sampai cewek cuek plus dingin seperti mayat hidup bisa mau berpacaran dengan Mous. Dika dan Naufalpun memantung sambil menatap Mous dengan tak percaya dan penuh selidik.
###
Waktu istirahat pun tiba tapi belum ada tanda-tanda kehadiran Mous sama sekali, Qegi keluar dari kelas sambil mencaci dirinya sendiri. Bagaimana bisa ia begitu yakin Mous akan mau jadi pacarnya bukan pacar sih tapi...
Belum selesai Qegi mencaci dirinya sendiri lewat batinnya, tiba-tiba Naufal langsung menggendongnya dari belakang diikuti oleh Dika yang memastikan semuanya baik-baik saja sambil terus nyorocos agar Qegi diam, nggak perlu takut.
"Lepasin!!! Gue bisa jalan kaki sendiri," Teriak Qegi.
Teriakan Qegi tak didengar sama sekali oleh Naufal. Entah apa yang ada dipikiran Naufal sekarang, seharusnya Naufal tidak membawa Qegi dalam pangkuannya. Yang benar saja. Calon pacar teman sendri di gendong sama dia.
"Qegi, jangan teriak. Anggap aja ini itu mobil pribadi biar lo nggak kecapean," ucap Dika lembut.
"Gue bisa jalan sendiri, lepasin!!" ucap Qegi penuh penekanan.
Naufal pun langsung menurunkan Qegi dengan pelan, "Lo boleh jalan sekarang, maju 25 langkah setengah."
Qegi menatap Naufal dengan tidak percaya. "Heh sendal butut.. Lepasin tangan lo, ngapain lo genggam tangan pacar sahabat lo sendiri," ucap Dika sambil memukul pundak Naufal.
Naufalpun melihat kearah tangannya yang megenggam tangan Qegi, seketika tangannya pun langsung ia lepaskan, "Sorry, gue nggak sengaja," ucap Naufal sambil tersenyum.
Entah apa yang Qegi pikirkan saat ia mau jadi pacarnya Mous, seakan saat ia melangkahkan kakinya, hatiya bergejolak menolak dan ingin pergi menjauh dari tempat ini. Namun semuanya sudah terlanjur, apa yang kamu tanam itu yang akan kamu tuai. Mau tidak mau apapun resikonya, Qegi harus bisa menyelesaikannya nanti.
Terlihat ada Mous dilapangan olahraga dengan buku dan es ditangannya. Qegi mengangkat sebelah alisnya melihat itu. Entah itu Mous maupun temannya yang tadi, sama-sama aneh kelakuannya. Senyum Mous pun terukir sempurna saat Qegi persis ada dihadapannya.Es dan buku yang ada ditangan Mous pun langsung ia berikan kepada siswa yang ada disampingnya lalu Mous pun bertepuk tangan dengan kencangnya sambil bersiul yang membuat Qegi semakin bingung dan bertanya-tanya apa yang dilakukan makhluk dihadapannya itu.
"Lo nggak akan ngelakuin yang buruk kan?" bisik Qegi saat semua siswa tiba-tiba muncul dan mengkurumuni mereka.
Mous hanya tersenyum namun agak sedikit jahat yang membuat Qegi sedikit ketakutan, karena takut keputusannya salah. Qegi menelan ludahnya saat ribuan pasang mata menatapnya dengan serius, sesuatu yang ia benci yaitu keramaian bahkan menjadi pusat perhatian semua orang.
Mous pun menunjuk kearah Qegi, bukan kepada Qegi namun dibelakang Qegi lebih tepatnya. Qegi yang tak mengerti kenapa Mous menunjuk dirinya pun semakin bingung bahkan jantungnya pun berdetak berkali-kali lipat dari arah jarum jam yang berputar. Mous pun melangkahkan kakinya lagi agar lebih dekat dengan Qegi namun Qegi mencoba untuk menjauh. Tangan Qegipun di tarik oleh Mous dan dibawa ketempat yang ia tunjuk tadi. Qegi hanya diam, ia masih belum bisa mengerti apa yang sebenarnya terjadi , saat ia dihadapkan dengan beberapa siswa yang menatapnya dengan tajam.
"Mati gue!!"
Gimana nihh part hari ini?
Udah menambah kehaluan kalian nggak?
Jangan lupa ya vote, kritik dan sarannya. Biar aku bisa lebih baik lagi untuk menulis ceritanya.
Share juga ke teman/sahabat kalian agar bisa dijadiin bahan ngerumpi.
Share ke pacar kalian agar bisa dijadiin topik buat pacaran.
Share ka mantan kalian, siapa tahu bisa balikan.
Share juga ke maru pacar kalian, sekalian ngerumpiin siapa lagi yang jadi korban dari mantan pacar kalian.
Thanks For Reading...
KAMU SEDANG MEMBACA
Tsundere
Teen FictionTahap REVISI! Gak semudah itu untuk keluar dari Friendzone, apalagi dengan sikap Gael yang membuat Qegi tidak berdaya untuk menjauh bahkan sulit untuk memilih dan bersama Mous yang mencintainya karena taruhan bersama teman-temannya. Apakah Qegi akan...