Stalker

161 13 21
                                    

Happy Reading... 

Setelah sekian lama mencari dan berkeliling keseluruh penjuru perpus, senyum Mous pun terukir indah sempurna saat melihat bidadari mayat hidupnya yang sedang pokus dengan buku yang ada ditanganya. Mous pun duduk disampingnya lalu memandanginya dengan sangat teliti dan mata yang bersinar.

"Natap gue bisa bikin lo pinter?" ucap Qegi datar lalu menatap balik Mous.

Mous hanya nyengir saat Qegi menatapnya balik.

"Mous."

"Lo tahu nama gue?" tanya Mous sambil mata berbinar.

"Bukan cuma itu aja.. Gue juga tahu kalau lo itu playboy dan siapa aja mantan lo," ucap Qegi judes sambil menutup buku, berdiri, lalu pergi dari hadapan Mous.

Mous hanya diam, ia tak percaya cewek dihadapannya ini bisa tahu jati dirinya. Ternyata Qegi diam-diam memperhatikannya. Senyum di bibir Mous-pun mengembang saat mengingat wajah Qegi yang begitu pokus saat dihadapkan dengan buku. Ternyata menaklukan hati Qegi itu mudah, belum apa-apa Qegi udah stalking tentang dirinya.

"Qegi tahu gue Playboy bahkan mantan-mantan gue.. Serius dia tahu? Diam-diam menghanyutkan ternyata ya orangnya," ucap Mous kegirangan.

"Gue suka gaya lo Qegi Anastasya."

***

Mous berjalan kedalam kelas dengan senyum tak pernah lepas dari bibirnya. Entah apa yang membuat Mous bisa sebahagia ini, bisa dihitung menggunakan jari, kata yang diucapkan Qegi kepadanya namun rasa cinta yang datang kepada dirinya datang secara bertubi-tubi. Kata-kata dingin yang diucapkan Qegi bisa membuat sejuk hati Mous.

"Darimana aja lo? Mira tadi cariin lo tahu," ucap Naufal keheranan sambil melihat kelakuan Mous yang aneh.

"Mous.. Lo nggak diculik sama tante-tante bahenol kan? Atau lo diapa-apain lagi sama mereka?" ucap Dika dengan lebaynya.

Mous hanya menatap mereka sambil tersenyum manis lalu duduk di bangku dan membuka buku. Naufal dan Dika pun refleks saling melirik satu sama lain, mereka tak percaya sahabat mereka ini membaca buku bahkan membuka buku?

"Mous lo nggakpapa?" ucap Naufal sambil menyentuh kening Mous.

"Wahh ternyata efek tante-tante bisa buat lo gila Mous, kalau gini caranya gue jadi mikir dua kali jadi sahabat lo."

"Enak aja lo, gue kayak gini gara-gara—" ucapan Mous berhenti karena ia tidak ingin memberi tahu mereka peningkatan hubungannya dengan Qegi.

"Ehh lo bilang tadi Mira cari gue, ngapain?" ucap Mous duduk tegak dan mengalihkan pembicaraan.

"Ya nggak tahulah, mending lo samperin aja. Diakan calon pacar lo," ucap Naufal sambil membawa buku yang ada ditangan Mous, siapa tahu bukunya kosong. Namun ternyata itu salah, buku yang dibaca Mous itu buku MTKnya. Dan sejak kapan Mous suka sama MTK?

"Males ahh, dia itu terlalu posesif. Belum resmi pacaran aja udah ini itu apalagi kalau udah pacaran."

***

Pelajaran hari ini pun selesai dengan pelajaran MTK sebagai penutup, selama pelajaran berlangsung nggak seperti biasanya Mous memperhatikan apa yang dijelaskan oleh Bu Fina. Dika dan Naufal yang selalu merasa pinter dari Mous merasa aneh karena sikap Mous yang sudah mau belajar. Dan itu bisa membahayakan posisi mereka.

"Mous tumben lo mau pokus saat belajar MTK? Bukan hanya MTK aja bahkan semua pelajaran," ucap Naufal serius bahkan tak percaya saat melihat Mous sedang memasukan buku-bukunya ke dalam tas.

Mous hanya tersenyum, "Nggaktahu, gue juga bingung kenapa gue bisa senyaman itu sekarang kalau belajar."

"Yaudah gue mau nyamperin seseorang dulu ya.. Bye," langsung meninggalkan Dika dan Naufal yang masih keheranan.

TsundereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang