EXTRA PART

12.3K 483 24
                                    


"Papi!! Hua papi."tangis balita berumur 4 tahun memenuhui rumah. Sang tersangka pembuat onar hanya menutup telinganya saja.

"Papi!!om elek, akal."teriak anak balita itu dengan nada cedalnya.

"Heh bocah, diem."ucapnya memperingati lalu dibekapnya mulut toa bocah tersebut. Bocah balita yang itu memberontak namun usahanya gagal karena tenaganya tidak sebanding.

"Heh curut!! Lu apain anak gue!"teriak seorang laki-laki dengan gaya casualnya menuruni tangga.

"Anak lu laknat banget Van."jawabnya melepaskan tangan besarnya yang digunakan untuk membekap mulut mungil itu.

"Papi, om agas akal. Masa Ken ditutup ulutnya."adu Ken kepada Evan. Ya bocah Ken sekarang sudah berubah menjadi balita yang sangat aktif dan cerdas, namun tidak pernah akur dengan Bagas. Dimana ada mereka berdua pasti ada keributan disitu.

Ken merubah panggilan untuk Dara dan Evan menjadi Mami dan Papi. Katanya biar keren dan Evan mengerti itu semua pasti ajaran dari teman laknatnya itu.

Evan meraih tubuh mungil Ken kedalam gendongannya, pasti anak itu akan menangis setelah dijahili oleh Bagas. Terbukti saat ini anak itu sesenggukan dibahu lebar Evan.

"Bangke lu, suka banget ngusulin anak gue."ucap Evan tajam kepada Bagas, sang tersangka hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Maaf deh Ken, nanti om belikan es cream deh."ucap Bagas dengan nada lembutnya.

"Ndak auu."jawab Ken sesenggukan.

Evan membawa Ken ke dalam kamarnya. Kenapa dari sekian banyak temen Evan dan Dara, Ken harus dekat dengan Bagas. Membuat otak Ken sedikit tidak waras saja.

"Papi, Ken antuk."

"Yaudah sekarang tidur."

"Ndak auu, auu cama Mami."

"Mami baru kerumah oma, nanti kita nyusul kesana kalau Ken bangun tidur." Evan mengelus rambut tebal Ken supaya anak itu tertidur. Jika tidak tertidur disiang hari, Ken akan rewel dan semua serba salah disore hari.

"Holee, nanti Ken mau buat tiktok cama oma."

Evan menghela nafas pelan, anak kecil ini suka sekali bermain tiktok. Semua orang akan dia ajak untuk membuat video berjoget. Evan memandang anaknya yang sudah terlelap dengan teduh. Sepertinya baru kemarin dia menimang Ken saat terbangun dimalam hari, menggantikan anak ini popok saat mengompol tetapi dengan sangat cepat bayi kesayangannya itu sudah beranjak besar.

Evan keluar dari kamar anaknya untuk turun kebawah menemui Bagas, anak satu itu suka sekali menganggu dirinya setiap saat. Disaat temannya sudah menikah semua, dia masih bertahan dengan status jomblo.

"Ngapain lu kesini?"tanya Evan yang duduk berhadapan dengan Bagas diruang tamu.

"Enggak ditawarin minum dulu?"

"Enggak ada air dirumah gue."

"Anjng banget, rumah segede ini kagak ada air mineral."

"Kalau enggak ada yang penting, mending lu pergi deh. Bosen gue lihat muka lu."

Bagas berdecak sebal, dia merasa kesepian. Semua temannya sudah memiliki anak, lah dirinya? Pacar aja belum ada.

"Cariin gue cewek dong Van."ucap Bagas seketika membuat Evan terkejut, sebegitu tidak lakunya anak satu ini sehingga jodoh saja minta dicarikan?

"Segitu enggak lakunya sampai jodoh aja minta dicariin?"tanyanya dengan nada mengejek.

"Sadar bos!! Lu nikah sama Dara juga karena dijodohin. Kalau enggak dijodohin mungkin lu masih jomblo kayak gue."

My little wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang