Dara baru saja selesai memasak makan malam. Tadi Evan memberi kabar bahwa ia pulang terlambat karena masih rapat. Suara mobil memasuki pekarangan rumah, itu pasti Evan. Dara yang mendengar suara mobil suaminya pun lantas bergegas untuk menyambut suaminya.
"Assalamu'alaikum."
"Waalaikumsalam."Dara mengambil alih tas kerja Evan lalu mencium telapak tangan Evan
"Istrinya yang baik."
"Kamu mau langsung mandi apa makan dulu?"
"Aku langsung mandi aja deh, udah gerah banget ini."
"Yaudah sana mandi aku udah siapin baju kamu, habis itu kita makan."
"Siap bu bos."
Dara menyiapkan makanannya diatas meja sembari menunggu Evan. Hingga sepasang tangan memeluk Dara dari belakang.
"Awas dulu mas,aku ambil minum dulu."
"Engga mau, aku kangen."
"Ya ampun, tadi pagi kita ketemu."
"Engga ketemu kamu 1 menit aja rasanya kayak 1 tahun sayang."
"Dusta kamu mas."
"Besok kamu jadi undang temen-temen kamu?"tanya Evan
"Jadi dong, emang kenapa?"
"Kalau boleh aku juga mau undang temen-temen aku."
"Boleh dong, kalau rame jadi tambah seru."
"Nanti aku chat mereka."
"Oiya mas aku mau tanya deh."
"Apa?"
"Temen kamu yang mukanya datar itu Dosen ya?"
"Maksud kamu Mario?"
"Iya."jawab Dara sambil mengambilkan Evan makan
"Iya dia Dosen dikampus kamu."
"Dia itu dosen killer mas."
"pantes kok sama mukanya."
Setelah itu tidak ada lagi percakapan, mereka makan dengan tenang. Dara tersenyum saat Evan kembali menambah nasi dan lauk kedalam piringnya
"Masakan kamu enak."
Dara yang melihat itu hanya tersenyum senang, ia bahagia jika suaminya suka akan apa yang ia buat.
"Kamu ke kamar dulu aja, aku mau nyuci piring dulu."
"Biar aku aja yang nyuci, kan kamu udah masak."
"Udah biar aku aja, kalau kamu maksa aku ngambek."
"Dasar ngambekan."
Setelah mencuci piring, Dara langsung naik keatas dimana kamar mereka berada. Saat pintu terbuka Dara disuguhi pemandangan dimana Evan sedang duduk bersandar diranjang tanpa menggunakan baju, dan hanya menggunakan boxer.
"Kamu ngapain?"
"Duduk."
"Aku tau."
"Kenapa nanya?"
"Kamu kenapa enggak pakai baju sih?"
"Ohh, mau sunah rasul."
"Hah, sama siapa?"
"Sama kamu lah, mau sama siapa lagi."
"Emang aku mau?"
"Mau engga mau harus, nolak suami kan dosa."
KAMU SEDANG MEMBACA
My little wife
RomanceDi jodohin? Nikah? Diumurku yang 18 tahun ini? Gila! Benar-benar gila! Aku tak menyangka akan menjadi istri seseorang diusia semuda ini? Aku takut tak bisa mencintainya, karena mau bagimana pun ini pernikahan terpaksa!! -Dara Yunita Cahaya Aku ben...