MLW-31

8.6K 378 36
                                    

Tidak terasa sudah sekarang usia kandungan Dara sudah memasuki bulan terakhir, menurut perkiraan dokter dia akan melahirkan seminggu lagi. Evan juga sudah mulai cuti sejak kemarin, semua barang-barang baby juga sudah dibeli semua, kamar baby juga sudah selesai didekorasi. Hampir semua kebutuhan baby sudah disiapkan oleh Mama, Dara tidak diperbolehkan untuk melakukan apapun. Biasanya setiap pagi dia hanya akan berjalan santai disekitar komplek.

Seperti saat ini Evan menemani Dara berjalan kaki ditaman komplek, kata dokter itu dapat mempermudah proses persalinan. Umur Dara yang baru akan menginjak usia 19 tahun sangat rawan sehingga mereka harus mempersiapkan segala sesuatu jika tidak dapat bersalin normal, tetapi hingga detik ini posisi bayi sudah siap.

"Mas duduk dulu aku capek."

"Ayo duduk disana." tunjuk Evan kearah bangku yang berada dipinggir taman.

Mereka duduk berdua mengamati beberapa anak yang bermain disana, nampak bahagia sekali.

"Lucu banget ya Mas."

"Siapa? Aku?"

"Jan ngadi-ngadi deh, itu anak-anak yang disana."

"Besok kalau babynya  udah keluar pasti juga lucu, Mas jadi enggak sabar. Kamu udah ada tanda-tanda belum?"ucap Evan mengelus perut Dara.

"Belum, kata dokter masih minggu depan."

"Bisa aja maju dari perkiraan atau malah mundur."

"Kita tunggu ajalah."

"Pokoknya nanti kamu jangan takut, aku selalu disamping kamu." Evan menyemangati Dara. Memang saat usia kandungan Dara akan memasuki bulan  ke 9 dia mengalami ke khawatir, dia takut melahirkan. Namun Evan dan yang lainnya memeberikan semangat, bahkan teman-temen Dara juga sering berkunjung agar Dara melupakan ketakutannya. Setiap malam Evan akan membisikkan kata-kata manis yang mampu membuat Dara tersipu malu dan akan tertawa untuk meringankan pikirannya.

"Beliin aku es cream yang disana dong aku pengen nih." pinta Dara

"Kamu tunggu disini."

Dara mengangguk mengiyakan perintah Evan, mengamati sekitar hingga tatapannya tidak sengaja melihat seorang anak laki-laki yang menangis sendirian. Dara berdiri guna menghampiri anak tersebut.

"Haii adek kenapa nangis?"tanya Dara

Hikss... Hikss..

"Mama kamu dimana?"tanya Dara lagi, anak tersebut menggelengkan kepalanya dengan menunduk, Dara mengelus kepalanya kemudian anak kecil tersebut mendongak.

"Kesini sama siapa? Kenalin nama tante Dara." mata anak tersebut mengerjap dengan lucu yang masih basah akan air mata.

"Sayang, aku cariin ternyata disini." ucap  Evan yang sudah dibelakang Dara, tadi dia sangat cemas saat melihat Dara tidak ada dibangku taman, matanya mengedarkan pandangannya ternyata sang istri sedang menghampiri seorang anak kecil. Evan datang dengan 2 es cream ditangannya.Matanya melirik anak kecil yang duduk berlutut dihadapan sang istri.

"Siapa?" tanya Evan yang hanya dijawab gelengan kepala oleh Dara.

"Adek Mama kamu dimana?" tanya Evan.

"Enggak tau om." jawabnya yang masih terisak.

"Yaudah ikut om sama tante dulu aja nanti Mama pasti kesini nyariin kamu."

Evan mengajak mereka untuk duduk, kemudian membagikan es cream yang dia beli tadi. Dirinya mengamati dia orang yang berbeda usia tersebut, namun cara mereka memakan es cream hampir sama.

"Kamu Mama cariin dari tadi malah disini!" marah seorang wanita yang berpenampilan modis mungkin usianya hampir sama dengan Evan, tanpa melihat kearah Dara dan Evan.

My little wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang