Sepasang manusia masih tertidur nyenyak dengan si pria yang memeluk wanita dengan mesra, mereka tidak sadar bahwa matahari sudah tinggi. Hingga sinar matahari mengusik salah satu dari mereka
Dara terbangun dari tidurnya merasakan bahwa ada sepasang lengan yang memeluknya, dia tersenyum saat sangat suami yang ia lihat pertama kali saat membuka mata. Rona merah muncul di pipi saat ia mengingat kejadian tadi malam
"Kenapa senyum-senyum?"
"Kamu udah bangun? Sejak kapan?"tanya Dara
"Sejak kamu memandang wajah tampan aku ini."
"Pede kamu."
"Kamu cantik."
Dara yang mendengar evan mngatakan cantik sontak menciut malu, dia menyembunyikan wajah nya didada bidang evan
"Ya ampun, istri aku ini lucu banget. Aku tambah gemes kan."
"aku malu."
"Kamu cantik kalau lagi malu gini, apalagi kalau engga pakai apa-apa,cantiknya tambah banyak sekali."ucapan Evan disertai kedipan mata yang menggoda
"Ihh mesum."
"Halah mesum sama istri sendiri juga, kagak dosa udah halal."
Dara mendengus lalu beranjak dari tidurnya "Awas aku mau mandi."ucapnya lalu berjalan kearah kamar mandi
"Sayang ikut."
"Engga mau!!"Dara berteriak lalu lari kedalam kamar mandi tanpa menggunakan sehelai benang ditubuhnya
"Sialan, gue tegang."umpat Evan
Setelah mandi dan sarapan, Evan dan Dara pulang kerumah orang tua Evan. Evan bilang meraka akan tinggal disana selama 1 bulan, karena rumah baru mereka belum selesai dibangun. SebenSebenarnya menurut Dara tidak perlu membeli rumah, mereka bisa tinggal dirumah orangtua Evan atau dirumah Ayah Dara. Tetapi kata Evan, dia ingin belajar mandiri, belajar membina rumah tangga dirumahnua sendiri.
Tetapi Dara tidak percaya jika Evan akan berpikiran luas seperti itu, Dara berpikir itu hanya alasan Evan saja. Dia yakin kalau dirumah Mama, Papa, atau ayahnya mereka tidak akan sebebas dirumah sendiri.
Evan dan Dara memasuki rumah dengan bergandengan tangan, rumah Evan terlihat sepi karena Mama dan Papa Evan masih dihotel,mengapa mereka masih dihotel sedangkan yang pengantin baru sudah pulang? Katanya yang pengantin lama juga butuh waktu berdua. Evan membawa Dara masuk kedalam kamarnya. Dara terpukau melihat kamar evan yang sangat luas dan di dominasi dengan warna hitam,wangi maskulin Evan tercium jelas dikamar ini.
"Kamar kamu luas banget, ini sih separuh nya kamar aku."
"Kamu nyaman?"tanya Evan yang berjalan untuk duduk dipinggir ranjang
"Kan belum coba tidur disini"jawabnya lalu duduk disamping evan
Evan terkekeh saat mendengar jawaban Dara,lalu mengacak rambut Dara dengan gemas.
"Sayang aku mau nanya?"
"Tanya aja sih, kanapa harus bilang dulu."
"Kamu mau kuliah?" tanya Evan yang mampu membuat Dara terdiam, Dara ingin kuliah seperti teman-temannya, tetapi apakah Evan akan mengijinkan dia kuliah? Dara terdiam sejenak lalu menatap mata Evan
"Aku sih emang pengen kuliah, tapi aku takut bilang sama kamu. Aku takut kalau kamu engga ngijinin aku buat kuliah."
"Atas dasar apa kamu punya pemikiran kayak gitu."
"Aku kira kalau perempuan yang udah menikah ya cuma dirumah,ngurus suami, bersih-beesih rumah."
"Sayang, kamu dengerin aku ya. Aku engga bakal ngelarang apa yang akan kamu lakukan selagi itu baik, aku bakal ngijinin kamu buat kuliah tapi kamu juga harus inget kewajiban seorang istri."ucap Evan yang membuat Dara tersenyum bahagia, Dara kira setalah menikah dia akan terkurung dirumah!tidak bisa bermain dengan teman-temannya! Tetapi suaminya sungguh, ahh Dara tidak bisa berkata-kata.
"Makasih, aku bahagia banget.aku engga bakal lupa kalau aku udah ada suami."
"Tapi dengan satu syarat."
"Kamu pamrih ih."ucap Dara merengek
"Cuma satu syarat sayang."
"Apa?"
"Mulai sekarang kamu harus panggil aku mas."
"Engga salah denger nih?"
"Engga lah." Evan mendengus melihat reaksi istrinya, pasalnya sekarang Dara tersenyum mengejek
"Oke aku bakal panggil kamu mas."
"Coba sekali lagi."
"Mas evan."
"Sekali lagi. "
"Mas ihh sebel."Dara beranjak berdiri namun pergelangan tangan nya ditarik oleh Evan sehingga Dara terduduk diatas pangkuan Evan
"Apan sih."
"Sayang, lagi yuk."
"Apa?"
"Itu."kata Evan sambil menaik turunkan alisnya
"Engga ah, yang semalam aja masih sakit."
"Ayolah sayang,nolak suami dosa."
"Tapi nanti mama sama papa dateng gimana?"
"Mereka masih dihotel,paling samaan kayak kita."
"Yaudah."
"Beneran?"
"Buruan, engga jadi nih kalau lama."
Evan langsung menindih tubuh dara, dan mencium bibir dara dengan nafsu, tangan Evan sudah masuk kedalam baju Dara. Dara yang diperlukan seperti itu hanya bisa mendesah nikmat.
Ceklek
suara pintu terbuka dari luar yang mampu membuat evan dan Dara menengok ke sumber suara. Mamah Evan berdiri didepan pintu dengan mulut yang terbuka. Sontak Evan dan Dara melotot seperti sepasang remaja yang ketahuan mesum di hotel.
"Ehh maaf Mama ganggu, sok atuh dilanjutin."ucap mama Evan lalu berlalu menutup pintu.
Dara memukuli Evan dengan bantal!! Kata dia tidak akan ketahuan!!
"Sialan aku malu." ucap Dara yang masih memukuli Evan dengan bantal
Bugh
Bugh
"Aduh... Sayang udah."
"Ihh sebel." Dara cemberut, dia sangat malu. Mau ditaruh dimana wajahnya yang cantik ini?
"Maaf sayang, aku engga tau kalau Mama Papa bakal pulang cepet, biasanya kan kalau gituan lama." ucap Evan dengan nada bersalah
"Dasar bego." Dara
ANJIR GUE KEPERGOK SAMA MERTUA, ADUH MAU DITARUH DIMANA MUKA GUE YA ALLAH.
"Mau ditaruh dimana muka aku mas!"
"Ya taruh dikepala lah."
"Oh awas kamu mas, nanti malam tidur diluar."Dara beranjak lalu berjalan kedalam kamar mandi
Hah tidur diluar? Evan sontak melotot saat sadar akan ucapan Dara. Dara sudah berlalu masuk kedalam kamar mandi.
"Sialan, ketauan sama mamah sendiri. sabar sabar, aduh gawat kalau gue nanti malam tidur diluar bisa kedinginan si gatot. "
WAH KASIAN EVAN YANG KEPERGOK, BERASA LAGI MESUM DIHOTEL AJA.
YANG KEMARIN NANYA DARA ITU KULIAH ATAU SMA?
DARA ITU BARU AJA LULUS SMA MAU KULIAH, DIAWAL UDAH DIJELASIN KOK.
MAKASIH YANG UDAH VOTE
YANG BELUM VOTE YANG JANGAN LUPA⭐JANGAN LUPA COMENT JUGA, BIAR RAME INI LAPAK
TYPO BILANG!
SALAM BABY PIG🐷
KAMU SEDANG MEMBACA
My little wife
RomanceDi jodohin? Nikah? Diumurku yang 18 tahun ini? Gila! Benar-benar gila! Aku tak menyangka akan menjadi istri seseorang diusia semuda ini? Aku takut tak bisa mencintainya, karena mau bagimana pun ini pernikahan terpaksa!! -Dara Yunita Cahaya Aku ben...