Dara dan ketiga temannya duduk dibangku menunggu nama Dara dipanggil, banyak pasang mata yang menatap mereka mencemoh.
"Jaman sekarang masih muda udah pada hamil ya buk."ucap salah satu ibu-ibu disamping mereka
"Iya bu, pergaulan sekarang mah begitu."
Mata Dara sudah berkaca-kaca akibat ucapan ibu-ibu mulut nyinyir, entahlah sekarang dia mudah menangis.
"Udah engga usah didengerin, kalau lu hamil kan udah ada suami."ucap Donita menenangkan
Dara hanya mengangguk sebagai ucapan, benar kata Donita lagi pula dia punya suami kenapa harus malu.
Nama Dara dipanggil untuk memasuki ruangan dokter, ketiga curut tersebut ikut berjalan dibelakang Dara.
"Maaf mbak, yang lain bisa tunggu diluar."ucap Suster tersebut
"Mbak, kita mau lihat juga."ucap Diva
"Gapapa ya mbak, saya takut kalau sendiri."ucap Dara
"Yasudah silahkan masuk."
"Selamat siang dok."ucap Dara
"Siang mbak Dara, silahkan berbaring di ranjang. Apakah sebelum nya sudah dites?"ucap dokter wanita tersebut
"Belum dok."
"Baik sekarang kita lihat."
Jantung Dara berdetak sangan cepat, apakah dia hamil? Kalau benar Evan pasti senang sekali, tapi bagaimana kalau negatif? Apakah dia akan kecewa?semoga saja ada kehidupan baru di dalam rahimnya. Ketiga curut berbaris menatap layar monitor yang menampilkan warna hitam dan ada sebuah lingkaran di monitor tersebut.
"Nah bisa kalian lihat lingkaran tersebut? Itu akan bertumbuh menjadi bayi yang manis dalam 9 bulan kedepan."ucap Dokter
"Jadi saya hamil dok?"tanya Dara menyakinkan, dia sudah tidak bisa membendung tangisnya tapi bukan tangis sedih melainkan tangis bahagia.
"Iya selamat anda hamil."
"Berapa usianya dok?" tanya Diva
"Usia nya baru 2 minggu, dijaga baik-baik ya karena usia segini rawan untuk keguguran. Saya akan resepkan vitamin nanti ditebus ya."ucap Dokter
"Oiya kapan cek up?"tanya Dara
"Kan baru periksa Dara,udah mau cek up aja?"ucap Monica
"Diem deh lu nic."
"Untuk bulan bulan awal kehamilan 2 minggu sekali ya, setelah itu nanti 1 bulan sekali. Kalau bisa dengan suami ya mbak."
"Iya dok, terimakasih kalau begitu." ucap Dara
Mereka meninggalkan ruang tersebut dengan wajah yang berbinar bahagia, dlDara yang bahagia karena mengetahui akan segera mendapatkan momongan, dan ketiga curut yang bahagia akan mendapatkan ponakan, kan lumayan buat diajarin maksiat. Astaghfirullah!
"Tunggu disini biar gue yang nebus obatnya." ucap Diva
"Cepetan jangan kelamaan, gue udah laper."
"Makan mulu sih mon, yang hamil Dara apa lu?"tanya Donita
"Dia kan cacingan."ucap Dara terbahak
"Bumil rese."
Setelah dari rumah sakit, Dara meminta teman-temannya untuk menemaninya ke kantor Evan, dia sangat ingin bertemu Evan lalu memeluk suaminya itu.
"Bapak ada?"tanya Dara kepada sekertaris Evan. Sekertaris centil Evan itu sudah dipecat dan sekarang digantikan dengan sekertaris laki-laki.
"Ada buk, didalam juga ada teman-teman bapak."jawab Sekertaris Evan dengan sopan
KAMU SEDANG MEMBACA
My little wife
RomanceDi jodohin? Nikah? Diumurku yang 18 tahun ini? Gila! Benar-benar gila! Aku tak menyangka akan menjadi istri seseorang diusia semuda ini? Aku takut tak bisa mencintainya, karena mau bagimana pun ini pernikahan terpaksa!! -Dara Yunita Cahaya Aku ben...