Dara menoleh kearah suaminya yang sudah tertidur nyenyak, dia melirik jam dinding ternyata masih jam 2 pagi. Dia merasa sangat lapar padahal tadi dia makan bakso 3 mangkok, ada apa dengan perutnya?apakah dia cacingan?mana mungkin dia cacingan,sewaktu kecil dia rutin diberi obat cacing. Dia lapar tapi takut untuk turun kebawah sendiri
"Mas bangun."Dara menggoyangkan tubuh Evan
"Hmm, ini masih malem."Evan berguman dengan mata terpejam
"Ihh bangun, matanya melek dong." Dara semakin kuat menggoyangkan tubuh Evan
"Kenapa sih aku ngantuk banget ini?" tanyanya dengan mata yang sedikit terbuka
"Aku laper,temenin bikin mie."
"Kamu laper lagi? Kemana perginya bakso 3 mangkok itu? Astaga!"ucap Evan frustasi
"Kok kamu marah sih?"ujar Dara dengan mata berkaca-kaca
"Ehh kok mau nangis? Kamu kenapa sih aneh banget?"tanya Evan bingung
"Aku juga engga tau tapi aku laper terus kamu marahin aku, jadinya aku pengen nangis. Moodku lagi engga stabil mas."
"Yaudah yuk ke dapur."
Evan berjalan terlebih dahulu lalu di ikuti dengan Dara, Evan masih tidak habis pikir istrinya sekarang sangat manja. Dikit-dikit dia akan merengek lalu menangis.
Dara menatap punggung Evan yang bergerak lincah memasak mie dengan telor 2 sesuai permintaan Dara. Tadi merengek minta ditemani membuat mie, tapi malah Evan yang membuat. Untung cinta!!
"Udah matang belum?"tanya Dara
"Sebentar, kamu kok maruk sih masa makan mie pakai telur 2."Evan menyodorkan semangkok mie kuah dengan asap yang masih mengepul
"Biarin aja sih!masih mending ini telur ayam,untung bukan telur kamu yang aku bikin."ucap Dara frontal yang mampu membuat Evan bergidik ngeri.
Evan menutupi asetnya menggunakan kedua tangannya, dia menatap Dara dengan tatapan ngeri. Sadis sekali istrinya ini.
"Aduh panas!sialan! "umpat Dara
"Mulutnya!makanya biar dingin dulu."
"Mas suapin."
Tanpa banyak bicara Evan lalu mengambil alih mangkok yang berada di depan Dara dan mulai menyuapi Dara. Evan masih mengantuk, dia ada rapat penting pagi ini. Jangan sampai dia telat menghadiri rapat karena terlambat bangun.
"Mas mau juga?"tanya Dara
"Engga kamu aja."
1 mangkok mie instan sudah habis dimakan Dara, sekarang Evan menaruh mangkok tersebut dicucian piring. Dara sudah naik duluan, emang istri engga ada akhlak. Evan berjalan gontai menaiki tangga, saat dia membuka pintu kamar istrinya sudah terlelap diatas ranjang.
"Kebo banget sih, habis makan juga." damel Evan
Evan ikut membaringkan dirinya disamping Dara, lalu mendekap istri tercintanya.
Keesokan paginya Evan terbangun saat mendengar seseorang muntah-muntah. Dia meraba tempat Dara tidur namun tidak ada. Mata Evan menyusuri sudut kamar, ia melihat pintu kamar mandi terbuka dan suara perempuan mutah-mutah. Tanpa banyak berpikir Evan lari ke kamar mandi, perempuan mutah-mutah? Siapa lagi jika bukan Dara, masa emak kunti.
"Hueek...huekk." Dara berpegangan pada sisi wastafel
"Sayang kenapa?"Evan datang memijat tengkuk Dara
"Kamu minggir, nanti jijik."
"Ngomong apa si?"
"Udah aku gapapa, ini cuma masuk angin aja. Nanti minum tolak angin juga sembuh."
KAMU SEDANG MEMBACA
My little wife
RomanceDi jodohin? Nikah? Diumurku yang 18 tahun ini? Gila! Benar-benar gila! Aku tak menyangka akan menjadi istri seseorang diusia semuda ini? Aku takut tak bisa mencintainya, karena mau bagimana pun ini pernikahan terpaksa!! -Dara Yunita Cahaya Aku ben...