"Dara awas!!!"
"Aaaaa."
"Heii sayang bangun, bangun. Kamu kenapa teriak?hemm?"
Dara terbangun dari tidurnya dengan nafas terengah-engah. Dia mengedarkan pandangannya. Evan masih ada disampingnya, ternyata hanya mimpi!! Astaga dilega sekali.
"Kamu mimpi buruk?" tanya Evan
Dara hanya mengangguk, lalu memeluk erat tubuh Evan.
"Loh kok nangis."
"Aku..mimpi kalau kamu, hiks..hikss."
"Udah jangan dilanjutin, sekarang kamu tenang." ucapnya menenangkan, tangan Evan mengelus punggung Dara yang bergetar karena tangisnya.
"Jangan tinggalin aku, aku enggak tau hidup aku tanpa kamu."
"Shutt, don't cry baby." Evan melepaskan pelukan Dara lalu menghapus air mata yang mengalir dipipi Dara.
Dara kembali memeluk Evan dengan erat, Dara tidak dapat membayangkan jika kejadian itu nyata, bahkan anak mereka belum lahir. Astaga Dara itu hanya mimpi buruk.
Tangis Dara mulai mereda, tangan Evan tetap setia mengelus, tapi apakah Dara sadar bahwa pinggang Evan terasa pegal karena berpelukan dengan terhalang perut besar Dara?
"Sayangg, udah ya itu cuma mimpi. Sekarang kamu tidur lagi."ucap Evan yang hanya mendapat gelengan dari Dara.
"Terus mau apa? Mau makan? Biar mas belikan."
"Enggak!! Kamu enggak boleh ke mana-mana, disini aja temenin aku."
"Tapi sayang udah nangisnya, pinggang Mas pegal." Dara mendongak lalu menghempas tubuh Evan.
"Dasar kamu, aku ngambek."ucapnya lalu menidurkan tubuhnya memunggungi Evan.
"Eh sayang jangan ngambek, Mas enggak pegel kok sini peluk lagi, sayang...aduh aku enggak jadi pegel."
"Bodo amat."
Evan menghembuskan nafas pelan, sepelan mungkin supaya Dara tidak mendengar. Lalu berbaring memeluk Dara dari belakang, mengelus perut Dara yang membuncit karenanya! Ampun bang jago!!
Evan bangun terlebih dahulu, dia berencana akan olahraga pagi mengelilingi komplek sebelum berangkat ke kantor, melihat sang istri masih tertidur nyenyak dia langsung pergi saja. Turun kebawah melihat sang Mama yang berada di dapur.
"Pagi Mama cantik."
"Mau kemana pagi-pagi pakai sepatu olahraga."
"Mau mangkal."
"Pulang bawa duit yang banyak, awas kalau enggak bawa duit Mama usir kamu."
"Astaga Mama, anak Mama yang paling ganteng ini udah kaya jadi santai aja!!" ucap Evan sombong.
"Sombong amat!!"
"Evan mau lari lagi dulu cari yang bohay, nanti kalau Dara bangun kasih tau Evan lagi lari pagi."
"Iya nanti Mama bilang sama Dara katanya Evan lagi cari yang bohay bohay."
"Ehh enggak Evan cuma bercanda, Evan cuma mau lari aja enggak cari yang bohay, orang mantu Mama udah bohay begitu."
"Halah dusta kamu!"
Evan meninggalkan sang Mama, kalau disana bisa-bisa dia tidak jadi lari pagi karena diajak berdebat oleh sang Mama. Sedangkan disatu sisi Dara kebingungan mencari Evan, setaunya tadi malam dia mimpi buruk dan Evan tidur memeluk dirinya. Dara tergesa-gesa keluar dari kamar untuk mencari Evan, Dara tidak akan membiarkan Evan untuk berangkat bekerja hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My little wife
RomanceDi jodohin? Nikah? Diumurku yang 18 tahun ini? Gila! Benar-benar gila! Aku tak menyangka akan menjadi istri seseorang diusia semuda ini? Aku takut tak bisa mencintainya, karena mau bagimana pun ini pernikahan terpaksa!! -Dara Yunita Cahaya Aku ben...