Saat ini halaman belakang rumah Evan dipenuhi suara bising Monica,Donita, dan Diva. Sedangkan temen-temen Evan belum datang, katanya mereka akan datang bersama.
"Woyy Dar, ngapain lu mojok disitu!" teriak Donita tanpa malu
"Iya Dar jangan diem bae, bakar nih ayam nya!!teriak Monica
Dara menggerutu, kenapa teman-temannya suka sekali berteriak. Padahal jarak mereka berdekatan.
"Berisik lu pada!"jawab Dara yang juga berteriak
Evan mengelus dada mencoba tenang, telinga nya sudah berdengung sejak tadi karena teman-temannya Dara suka sekali teriak tidak jelas. Dan sekarang istrinya juga ikut berteriak.
"Jangan teriak sayang... telinga aku sakit."
Dara menatap tajam Evan, yang ditatap hanya mengeluarkan cengiran tidak jelas.
"Noh dengerin apa kata mas suami."ledek Monica
Sebelum Dara membalas ucapan Monica, teman-teman Evan datang. Tidak mungkin jika dara harus bersikap bar-bar saat ini. Dia masih tau kondisi. Masa dia harus berteriak tidak jelas di depan banyak cogan.
"Hay bro."
"Lama amat, udah ditunggu juga."
"Emang udah siap? Udah selesai acara bakar-bakarnya?"tanya bagas
"Belum lah, kan lu yang tugas bakar."
"Sialan, gue bakar juga nih rumah."gerutu Bagas
"Lu berani bakar rumah gue?"tanya Evan dengan tangan mengepal diudara siap untuk meninju seseorang
Bagas menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal, lalu mengeluarkan senyum yang dibuat semanis mungkin. Padahal amit-amit
"Hey lex, lu bareng sama Bagas?"
"Iya, kita barengan tadi sama Mario juga tapi dia dibelakang tuh."
"Kenalin ini temen-temen aku kak."ucap Dara memperkenalkan
"Ceunah sok manis, pakai aku kamu."celetuk Monica
"Mulut lu minta ditampol nic."ucap Diva yang merutuki temannya itu, tidak tau kondisi.
"Ehh, ada cewe-cewe cakep disini."ucap bagas
"Kenalin nama mereka Monica, Diva, Donita."
"Hallo kak."sapa Diva dan Donita, sedangkan Monica sudah kembali membakar sosis jumbonya.
"Hallo adek manis, sini sama om." ucap Bagas yang langsung dihadiahi jitakan di kepala nya
"Sorry lama, tadi macet."
"Dateng juga lu, gue kira tadi ketemu dulu sama temen."
"Loh pak mario!"ucap Diva dan Donita bersamaan
"Iya ini Mario teman saya, dia Dosen kalian di kampus kan?"
Mereka mengangguk-anggukan kepala tanda mengerti, tenyata Dosen dikampus mereka teman suami Dara.
Saat yang lain sedang asik mengobrol, lain dengan Monica yang sedang asik membakar sosis hingga ia tidak sadar bahwa seseorang sudah berdiri disamping nya.
"Ck, seperti anak kecil."
Monica yang mendengar seseorang mengatainya anak kecil lantas menoleh.
"Pak mario? Ngapain disini? Ohh bapak ngikutin saya ya."tuduh Monica
"Pd kamu."
"Terus bapak ngapain disini?
"Suami dara itu teman saya."
"Ohh." Dara lantas melanjutkan kegiatannya membakar sosis
"Bakar sosisnya yang enak."
"Situ siapa?"
"Majikan kamu."
"Wahh bapak ngakak gelud!! teriak Monica dengan suara membahana
Dara dan yang lainnya lantas menoleh kearah sumber suara.
"Mereka kenapa?"tanya Bagas dengan wajah bingung nya
"Biarin aja, mungkin Mario tertarik sama tuh cewe."jawab Alex
"Berani juga temen kamu yang."cap Evan kepada Dara
"Dia itu bar-bar tau."
"Lebih bar-bar kamu pas diranjang."ucap Evan sehingga semua orang yang berada disitu mendengar
"Ehem!!"deham mereka bersama
"Kenapa?"tanya evan polos, jangan lupakan wajah dara sekarang sudah seperti apa. Dia sangat malu, suami itu memang tidak ada akhlak
"Woyy, kalian sini gue doang yang bakar!"teriak Monica
"Lu cocok sih jadi babu."ucap donita, lalu mereka semua menghampiri Monica dan Mario
"Sialan lu semua."umpat monica
"Kamu itu engga bisa kalem dikit ya, ck."
"Lah ngapa situ yang ribet, mulut-mulut gue."
"Kamu engga ada sopan-sopan nya sama dosen."
"Sekarang kan bukan dikampus."ucap Monica tidak mau kalah
"Udah ribut mulu, ntar kalian jodoh." goda bagas
"Ihh ogah!"ucap Monica ngegas
Dara dan evan sangat bahagia karena bisa berkumpul dengan sahabat-sahabat mereka. Rencananya malam ini mereka semua akan menginap dirumah Evan. Dara dan Evan sudah masuk kedalam kamar beberapa menit yang lalu, sedang teman-teman mereka sudah memasuki kamar tamu, sekarang Dara telah berbaring di ranjang karena dia merasa lelah.
"Mas."
"Kenapa?"
"Capek. "
"Yaudah tidur kalau capek,sini aku peluk"ucap evan
Dara tersenyum, suaminya itu sangat perhatian dengannya. Beruntung sekali dia mendapatkan Evan, mungkin jika dia tidak dijodohkan dengan Evan sekarang dia masih jomblo.
"Tidur sayang jangan senyum-senyum engga jelas."
"Mulai ngeselin.""Bercanda sayang."ucap Evan lalu mendekap Dara untuk dipeluk
"Good night."ucap Dara mengecup bibir Evan
"Too sayang."
HALLO EPA COMEBACK
DARA DKK EMANG BAR-BAR YA SUKA TERIAK-TERIAK KAGAK JELAS🤣PERSIS KEK EPA SUKA BANGET TERIAK KAGAK JELAS.
GIMANA PART INI?
JANGAN LUPA COMENT
JANGAN LUPA🌟
SAMPAI JUMPA DIPART SELANJUTNYA
SALAM BABY PIG🐷
KAMU SEDANG MEMBACA
My little wife
RomanceDi jodohin? Nikah? Diumurku yang 18 tahun ini? Gila! Benar-benar gila! Aku tak menyangka akan menjadi istri seseorang diusia semuda ini? Aku takut tak bisa mencintainya, karena mau bagimana pun ini pernikahan terpaksa!! -Dara Yunita Cahaya Aku ben...