MLW-18

11.8K 482 25
                                    

Pagi ini dara duduk ditaman belakang rumah sambil meminum teh, Evan dan Papa sudah berangkat ke kantor lebih awal katanya ada meeting penting. Tadi mama mengajak Dara untuk ikut arisan, mau menolak sungkan. Dara melihat jam yang berada di pergelangan tangannya, lebih baik sekarang dia siap-siap untuk ikut Mama. Mama Evan sudah bersiap dari tadi,katanya biar cetar membahana.

"Gue pakai baju apa ya?harus cantik nih biar ibu-ibu kagak julid."

Dara memandangi dirinya sendiri didepan kaca, dia merasa seperti ada bidadari.

"Gila cantik banget gue, wahai kaca ajaib siapa yang paling cantik?"Dara berbicara sendiri seperti orang gila "ya jelas gue lah yang cantik, hahah."Emang dasar si Dara narsisnya maksimal.

Mereka pergi menggunakan mobil dengan Dara yang mengendarai. Mobil Dara memasuki perumahan elit, ini sih arisan ibu-ibu sosialita.

"Mah dimana rumahnya?"tanya Dara

"Itu yang banyak mobil, Teman-teman mama banyak yang nyinyir Dar."

"Serius ma?"tanya Dara yang bersiap keluar mobil.

"Iya, ayo masuk tuh udah pada kumpul."

Satu kata saat Dara memasuki rumah itu, elegan. Disana sudah banyak teman Mama Evan.

"Hayy jeng."Sapa Mama Evan dibarengi dengan cipika cipiki.

"Hayy jeng, aduh ini mantu nya ya?"

Mereka ikut bergabung sembari menunggu ibu-ibu yang lain datang

"Iya kenalin mantu aku, namanya Dara."

"Hallo tante saya Dara."

"Masih bocah ya."sahut salah satu tante-tante berpenampilan menor.

"Lah gue bocah udah bisa bikin bocah, tante" Batin dara dalam hati kamu engga mungkin kalau ngomong gitu

"Cantikan juga anak saya, nak Evan mah cocok sama anak saya." ucap tante itu lagi

"Percuma cantik, Evan maunya sama saya." jawab Dara tegas

"Engga sopan sama orang tua!"ucap tante itu tidak terima

"Apanya yang tidak sopan tante, kan saya hanya menjawab." ujar Dara

"Udahlah sinta, Evan juga engga mau sama Loli kan? Aku engga bisa paksain keputusan Evan."ucap Mama membela Dara karena melihat suasana semakin memanas. Tante yang bernama Sinta itu lantas meninggalkan tempat duduk dan berjalan ke belakang dekat kolam yang juga terdapat beberapa ibu-ibu.

"Udah Dar, tante Sinta mah biasa kayak gitu."ucap salah satu teman Mama

"Iya tan."

"Ehh dara udah isi belum?"

Pertanyaan yang sangat mendarah daging, pas belum nikah ditanyain kapan nikah. Giliran udah nikah ditanya udah hamil belum, pas belum hamil nanti dikata-katain.

"Alhamdulillah udah jeng."jawab Mama

"Cepet ya, subur Dar. Lembur terus itu."ucap salah satu ibu-ibu yang membuat semua tertawa.

"Iya Evan mah lembur terus, engga pernah dikasih kendor."Mama evan menimpali, jangan lupakan Dara,dia sudah malu jadi bahan ejekan. Tolong!!Dara pengen sembunyi tapi engga ada tempat sampah.

"Mah Dara ambil makanan ya."Dara berniat diri ingin kabur

"Iya sayang."

Dara gelap mata saat melihat banyak camilan dan beberapa makanan berat terata rapi diatas meja. Seperti 9 bulan kedepan badan Dara akan berubah menjadi gendut jika ia banyak makan seperti sekarang. Bagimana jika Evan tidak suka badannya? Bodo amatlah, kan yang buat dia gendut juga Evan. Salah siapa kecebong Evan gercep gini. Saat Dara menikmati makanan, tante-tante yang bernama Sinta tadi menghampiri Dara.

My little wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang