Chapter 38

252 16 0
                                    

"LOU!"

teriak Leon saat memasuki rumahnya sambil membuka pintu dengan kencang  yang berhasil membuat adiknya yang sedang berjalan menuju ke ruang keluarga sambil membawa toples kecil yang berisikan kue jatuh dan menghasilkan kue kue yang awalnya terlihat cantik di dalam toples, berhamburan begitu saja di lantai dengan mirisnya

"abang gak ada akhlak, TOLOL!"teriak Lou mengejar Leon yang sudah lebih dulu kabur sebelum Lou berhasil mendapatnya dan merebus kepalanya di dalam panci

"sorry Lou gue gak sengaja,serius"ucap Leon masih dengan lari lari di dalam ruangan

tapi saat mereka sedang asik berlari larian seperti film india, tiba tiba Lou terjatuh ke lantai yang membuat Leon menghentikan larinya dan langsung menghampiri adiknya

"lo gak apa-apa"

"NAH, KENA LO!"teriak Lou langsung menangkap Leon dan berteriak di telinga abangnya itu

"anjir, otw tuli gue"

"bodoamat, salah sendiri lo buka pintunya kenceng kenceng, mana gak beri salam lagi. Gue kan jadi kaget"

"iya Lou iya, lagian kan gue juga udah minta maaf tadi"

"udah telat! tuh lihat, kue kuenya udah pada jatuh semua di lantai, sia sia tau gak gue buatnya. Mubazir bang"ucap Lou dengan wajah sedihnya

Leon yang merasa tak enak hati langsung membantu Lou berdiri dan segera mengumpulkan kue kue tersebut lalu memasukkannya kembali ke dalam toples

"gue gak sengaja Lou, lo buatnya pake tenaga kan pasti?"

"ya iyalah dodol,masa iya pake mimi peri"

"tapi ini gak mubazir kok dek, tuh lihat. Lantai aja bersih kayak gini, gak ada kumannya. Kue lo juga jatuhnya belum sampai 5 jam, jadi belum mubazir dong pasti"

"5 jam? heh!dimana mana juga 5 menit bukan 5 jam. Udah gila kali 5 jam, yang ada kuenya keburu di kerumunin lalat"

"yaudah si, kuenya juga jatuhnya belum 5 menit. Makan aja lagi, gue jamin gak bakal ada kumannya deh"

"bacot!udah sini kuenya, gue mau makan"

Lou pun segera merampas kuenya dari genggaman Leon dan kembali berjalan menuju ke ruang keluarga, diikuti oleh Leon yang mengekor di belakangnya

saat mereka telah sampai di ruang tengah,keduanya langsung mendudukkan bokongnya ke sofa panjang dan mulai menonton film kartun kesukaan mamanya

Leon dan juga Lou terus saja menonton film kartu tersebut, sampai tak lama kemudian. Muncul lah part di bagian yang bisa membuat keduanya naik darah

"apakah kalian melihat gunung?"tanya kartun tersebut yang sedang tayang di televisi

"di belakang lo"jawab Leon

"dimana?"

"di belakang lo Dora"kini gantian Lou yang menjawab

"katakan lebih keras"

"LEBIH KERAS!"teriak Leon dan Lou bersamaan

"lebih keras"

"ITU DI BELAKANG LO BUTA"teriak keduanya kompak

"oh, itu dia!"

"BANGS*T"ucap keduanya lagi lagi berbarengan

"kerjannya caper mulu, sebegitu capernya, lo nanya nanya mulu dari tadi 'apakah kalian melihat gunung?'. Padahal sebenernya lo lihat tapi pura pura buta aja karena lo pengen banget di ajak ngobrol sama bang Leon. Ngaku aja kali Dora, gue udah hafal rencana busuk lo"ucao Lou memaki maki Dora di televisinya

SCERAVALEON (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang