Chapter 83 [END]

482 15 0
                                    

seisi meja pojok di buat geleng-geleng kepala ketika melihat tingkah konyol Jeniffer yang terus saja menangis hanya karena di tinggal sang kekasih kembali ke london

bahkan sudah sedari tadi gadis itu terus saja melakukan video call dengan pacarnya. Padahal dia baru saja di tinggal sehari oleh Valeron

"lo kenapa baliknya cepat banget si?"

"sekolah Lou"

"lagian lo kenapa sekolah di sana Valeron?gue kangen tau gak sama lo, jahat banget tinggalin pacar di indonesia"

semuanya bergidik ngeri mendengar ucapan Jeniffer, bahkan Leon yang bernotabe sebagai abangnya pun geli sendiri ketika mendengar gaya bicara adiknya itu

dari kejahuan, terdengar tawaan garing dari Valeron, membuat Jeniffer semakin kesal terhadap pacarnya

"gue mau kejar cita-cita gue di sini Lou, kan lo juga tau soal itu.. dan lo juga pernah jadi salah satu orang yang paling support gue pas itu"

"tapi kan-"

"masa lo udah gak support lagi si?"

"ya support si sebenarnya, tapi.."

"kenapa?lo gak bisa ldr?lo takut gue kecantol sama cewek bule di sini?"

"maybe.."

"kocak banget. Kalau masalah ini lo gak usah khawatir okeey?lo gak bisa ldr?perasaan kita udah lama banget ldr Lou, dan liat?hubungan kita tetap sehat-sehat aja kan sampai sekarang, masalah bule-bule di sini.. denger ya Lou. Gue di sini udah hampir 2 tahun, gue harusnya bisa aja udah dapet cewek bule di sini, apalagi kan gue ganteng jadi pasti banyak yang mau sama gue.. cuman, gue gak segampang itu untuk suka sama orang lain Lou, lo juga tau sendiri kan gue orangnya gimana.. gue, lo sama Leon udah temenan dari lama, dan sesuai yang lo tau, gue bahkan belum pernah suka sama cewek manapun selain sama lo, jadi lo gak usah khawatir, gue janji gak akan mau suka sama cewek manapun selain sama lo"

speechless, seluruh penghuni meja pojok berhasil di buat bungkam dengan kata-kata Valeron barusan. Leon yang mendengar perkataan Valeron saja langsung tersenyum lebar

dia suka ucapan Valeron, dia suka prinsip sahabatnya itu, dia juga senang karena berhasil membuat adik kesayangannya kembali tersenyum. Mungkin ini satu-satunya alasan kenapa Jeniffer sangat berat melepaskan Valeron

Leon jadi ingat awal-awal Valeron pergi ke london, Jeniffer sempat menangis semalaman di kamarnya, bahkan Leon sampai harus mengantarkan makanan ke kamar adiknya agar Jeniffer tidak lupa untuk mengisi perutnya

Valeron juga sempat di buat khwatir dengan keadaan Jeniffer setelah Leon mengatakan kepada Valeron jika Jeniffer seharian ini menangis di dalam kamar

tapi anehnya, saat Valeron menelfon Jeniffer, adiknya itu selalu berkata jika dia baik-baik saja dan sangat memberi dukungan dengan keputusan Valeron

kalau boleh jujur, Leon sebenarnya sangat kagum dengan hubungan keduanya, sangat sehat dan selalu saling menjaga walaupun mereka menjalani hubungan rajak jauh

"lo masih lama balik kesini?"

"gak tau, nanti kita liat ya Lou.. pokoknya kalau ada waktu pasti gue bakal ke indonesia kok. Di sana kan tempat gue lahir, gak mungkin gue lupa sama kota gue sendiri, lagian juga di indonesia ada orang tue gue Lou, jadi mau gak mau gue harus tetap balik ke indonesia"

"yaudah, tar gue main ke rumah lo.. sekalian ketemu calon mertua"kekeh Jeniffer

"iya, salam ke Tante Reana sama Om Pramarta.. oh sama salam buat temen-temen lo, jangan lupa sama Leon juga"

SCERAVALEON (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang