Chapter 71

178 9 0
                                    

udara dingin dan sejuk, berhasil membuat rambut seorang gadis cantik berterbangan,mengikuti arah angin itu membawa beberapa helai rambutnya

Scerava menutup kedua matanya,menikmati hujan deras yang turun ke bumi,mengenai jalanan,pasir,dedaunan atau beberapa benda mati yang tergeletak bebas di pinggir jalan

sejak 3 menit yang lalu,hujan tiba-tiba saja turun, membuat Leon dan Scerava, mau, tidak mau. Harus berteduh sementara

Leon menoleh, melihat Scerava yang masih setia menutup kedua matanya,dia tersenyum kecil. Ciptaan tuhan yang satu ini memang sangat luar biasa baginya

"Leon"

laki-laki itu terkejut,saat Scerava tiba-tiba menoleh, menatap dirinya

"kapan lomba band lo?"

"minggu depan. Tapi beberapa hari belakangan ini, anak L4 nya udah gak terlalu sering latihan band lagi, di tambah sama masalah Zamora hari ini, kayaknya Lathan benar-benar merasa bersalah banget sama Zamora"

Scerava mangut-mangut, dia juga dapat merasakan bagaimana rasa penyesalan Lathan kepada Zamora, cowok itu terlihat begitu khawatir drngan sahabatanya

"jadi?"

"apanya, Lyn"

"lo mau batalin ikut lomba band?"

"gue juga gak tau"

saat sedang asik mengobrol,tiba-tiba ada satu motor. Berhenti tepat di samping motor Leon

pengendara motor tersebut turun dari sana, dia melepaskan kaitan helmnya, menaruh pelindung kepala itu di kaca spion motornya, lalu berlari mendekati Leon dan Scerava, untuk ikut berteduh

Leon diam, lagi-lagi dia kembali  bertemu dengannya sekarang?sial. Rupanya, dunia memang betul-betul sempit

"loh?Scerava?"

Scerava diam, memandangi cowok tersebut,seharusnya dia tidak ikut berteduh di sini, atau bisa-bisa nyawanya harus melayang hari ini juga

"harus banget ya, lo ikutan berteduh di sini?"

bukan! bukan Scerava yang menjawab pertanyaan cowok itu barusan. Meliankan pacarnya sendiri,yaitu Leon

"ini tempat umum, bukan punya nenek moyang lo"

"gue tau, tapi kehadiran lo di sini, bikin gue jadi mau pukul muka lo,sekali lagi"

laki-laki tersebut terkekeh licik,sepertinya Leon sudah tau rencana dia, ikut berteduh bersamanya sekarang

Leon menarik pergelangan Scerava, menyuruh gadis itu untuk berdiri,tepat di belakangnya

"kayaknya lo udah bisa tebak, tujuan gue ikut berteduh di sini, sekarang"

"shut up."

"kenapa?kenapa gue harus diam?"

"bukannya lo harusnya ada di rumah?minta teh hangat sama Mama lo, atau coklat hangat?"

"maksud lo?"

"lo kan di liburin sama pihak sekolah selama 3 hari, karena pukulan gue ke lo,tempo hari itu. So?udah jelas kan?siapa yang lemah di antara kita. Lo, Deren-"

"bangsat!"

satu pukulan berhasil mengenai sudut bibir Leon, dia menampilkan smirknya. Seperti biasa, cowok di hadapannya saat ini begitu mudah tersulut emosi

Scerava melotot, dia buru-buru mencegah perkelahian keduanya,menarik pergelangan tangan Leon,untuk segera pergi meninggalkan tempat keduanya berteduh barusan. Dengan hujan yang masih mengalir dengan deras

SCERAVALEON (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang