jam sudah menunjukkan pukul 19:30 malam,dan saat ini Scerava sedang berada di meja makan bersama dengan ayah dan bunda nya
di meja makan keadaan sangat hening,hanya ada dentuman sendok maupun garpu makan yang memecahkan sedikit kesunyian di meja makan tersebut
“Scerava”panggil bunda nya
“iya Bun?”
“kamu besok ajak Leon main kesini lagi dong,bunda kangen soalnya”
“iya”jawab Scerava tanpa beban
“bener ya?pulang sekolah kamu harus ke sini bareng Leon”
“iya”
“ah jadi gak sabar bunda,bagusnya bunda siapin apa ya buat Leon?oh iya Scerava,Leon suka makanan apa?kalau minuman?Leon suka minuman apa?”
“Scerava harus jawab pertanyaan yang mana dulu?”
seperti biasa, bukan jawaban yang Scerava berikan.. justru malah pertanyaan balik yang sedikit membuat orang-orang jengkel terhadapnya
“semuanya sekaligus gak bisa?”
“gak bisa Bun”
“tapi Bunda pengennya Scerava langsung jawab semuanya sekaligus”
“kebanyakan Bun,Scerava gak bisa”jawab Scerava seadanya sambil melahap nasi gorengnya sedangkan Anna selaku Bunda Scerava sudah di buat naik darah
“Ayah!tuh liat anak nya,sikapnya menurun dari Ayah”kesal Anna pada Melviano
“ya mau gimana lagi Bun”jawab Melviano seadanya
Melviano pun sebenarnya sedikit terkejut saat mengetahui sifat dinginnya ternyata menurun pada anak semata wayang nya itu,dan Melviano tenth aaja bangga atas itu
“ih gimana sih,salah sendiri dulu Ayah dingin banget pas kita masih sekolah,sekarang liat?sifatnya sekarang menurun dari Ayah kan,persis lagi kayak ayah!kalau di tanya selalu nanya balik,kenapa Scerava sifatnya gak menurun dari Bunda aja si?kenapa harus Ayah coba?”
“ya mana Ayah tau,coba Bunda tanya sendiri sama anak Bunda”
“ah udah lah,Ayah di ajak ngomong juga tetap itu-itu aja jawabannya,kalau jawabannya bukan mana Ayah tau pasti jawaban Ayah ya mau gimana lagi,heran Bunda tuh”cerocos Anna,membuat Melviano beserta Scerava terkekeh geli
jujur Scerava sangat menyukai sifat Bunda nya itu,mengingat umur Bundanya yang sudah berusia 39 itu masih saja selalu bertingkah seperti anak kecil,ia juga bahkan masih selalu marah-marah tidak jelas kepada Melviano
sedangkan Melviano yang melihat istrinya masih saja sering marah kepadanya. Harus berusaha membujuk istrinya dengan segala cara yang sering ia lakukan dulu saat keduanya masih berpacaran di SMA
“Scerava,kamu menurunnya kenapa bukan dari Bunda aja si?kenapa harus dari Ayah?padahal juga bagusan sifat Bunda kemana-mana,lihat dong Bunda!periang,suka senyum sedangkan Ayah mu?datar kayak tembok,dulu jaman-jaman SMA itu Bunda kasih nama panggilan buat Ayah kamu,namanya itu si ganteng berhati batu,iya sengaja Bunda kasih nama kayak gitu,soalnya Ayah kamu itu ganteng,banyak yang suka sama dia di sekolahan Bunda dulu,tapi ya gitu,sifat ayah kamu dingin,persis kayak kamu sekarang,hati-hati loh Scerava!siapa tau aja kalau kamu nanti punya anak,sikap anak kamu menurun sama kayak kamu”
“gak apa-apa,Scerava malah bangga”balas Scerava yang mendapat acungan jempol dari ayahnya
“ah udah lah,Bunda bete pengen ke kamar,kalian lanjutin aja makannya,dan buat Ayah! habis makan langsung tidur,jangan kerja mulu,awas aja kalau gak langsung tidur,Bunda bakal ambil duit ayah di dompet,semuanya lo Yah! Bunda gak main-main ini”
KAMU SEDANG MEMBACA
SCERAVALEON (End)
Teen FictionRavelyna Scerava Melviano,seorang gadis cantik dengan tinggi seperti model,hidung mancung beserta kulit putihnya adalah salah satu siswi di SMA Moxxo,Scerava adalah anak dari bapak Melviano yang memiliki perusahaan yang meningkat begitu drastis,sika...